Santan kelapa banyak digunakan dalam masakan Tanah Air, mulai dari rendang, opor ayam, gulai, hingga sayur lodeh. Makanan bersantan memang punya cita rasa lebih gurih dan nikmat sehingga tak sedikit orang menyukainya.

Namun ada anggapan bahwa hidangan bersantan mampu meningkatkan kadar kolesterol darah jika dikonsumsi terlalu banyak dan sering. Kolesterol yang terus tinggi bisa memicu masalah kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner hingga stroke. Benarkah demikian?



Benarkah Makanan Bersantan Picu Kolesterol Tinggi?



Benar, makanan bersantan dapat menaikkan kadar kolesterol darah apabila disantap terlalu sering dan dalam jumlah banyak. Namun bukan kandungan kolesterol dalam santan kelapa yang memicu peningkatannya, melainkan lemak jenuhnya.




Menurut spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno, SpPD-KGEH, dilansir pemberitaan detikcom, santan kelapa nyatanya tidak mengandung kolesterol sama sekali. Kandungan lemak jenuhnya yang cukup tinggilah yang dapat memicu kenaikan kadar kolesterol.



"Santan tidak mengandung kolesterol tetapi mengandung lemak jenuh yang apabila dimetabolik di badan menyebabkan peningkatan LDL (low-density lipoprotein), itu salah satu fraksi kolesterol," jelas dr Aru.












resep philips : gulai ayam cubadak




Selain kandungan lemak jenuhnya, kombinasi olahan santan juga yang berisiko meningkatkan kolesterol. Misalnya, santan yang dimasak bersama daging.



"Santan itu termasuk makanan golongan lemak, ada minyaknya. Kalau dimasak bersama dengan telur atau daging, otomatis lemaknya bertambah," ujar Prof Dr dr Em Yunir, SpPD-KEMD, spesialis penyakit dalam konsultan endokrin, metabolik, dan diabetes.



"Seringnya juga kan misalnya masak gulai ayam. Sudah begitu daging ayamnya pakai kulit, ini lemaknya tinggi sekali," tambah Prof Yunir.



Sayangnya, ada banyak kombinasi makanan bersantan dengan daging. Masyarakat pun terbiasa menyantapnya sehingga tak heran kadar kolesterol cepat naik.



"Kalau mau kombinasikan santan dengan sayur, misalnya masak sayur lodeh," ujar Prof Yunir.



Seimbangkan dengan Olahraga dan Menu Pendamping











Ilustrasi buah dan sayur, makanan yang bisa menjaga kebersiha serta kesehatan organ intim.




Makan hidangan bersantan boleh saja, asal tidak terlalu sering dan tak berlebihan porsinya. Batasi juga konsumsi makanan bersantan yang dipadukan dengan daging hewani. Serta imbangi dengan gaya hidup dan pola makan sehat.



Jika tetap ingin menyantap masakan santan berdaging, Prof Yunir menyarankan untuk menyediakan menu pendamping yang bisa mengimbangkan lemak tinggi dalam santan. Contohnya, dengan menyediakan makanan tinggi serat seperti sayur dan buah yang tinggi akan antioksidan.



Konsumsi apel bersama kulitnya karena kandungan antioksidan tertinggi berada di kulitnya. Selain itu, bisa pilih buah anggur, pir, dan stroberi.



Olahraga rutin juga diperlukan guna membakar kalori berlebih dalam tubuh. Menambah aktivitas fisik bisa berdampak signifikan terhadap kadar kolesterol darah.


Baca Lebih Lanjut
Apa Benar Es Krim Rasa Kopi Mengandung Kafein? Ini Kata Ahli Gizi
Detik
Apakah Aman Konsumsi Mi Instan saat Sahur? Ini Kata Dokter
Detik
Viral Lumpur Lapindo Berhenti Menyembur, Apa Kata Ahli Geologi?
Detik
Bahaya Kebanyakan Mengonsumsi Makanan Asin, Bisa Picu Penyakit Gagal Ginjal
Detik
Banyak Makan Makanan Asin Bisa Timbulkan Jerawat, Mitos atau Fakta?
Pradipta R 
Makan Kolang-kaling Bisa Atasi Nyeri Lutut? Ini Kata Dokter
Detik
Tak Cuma Kimchi, Dokter Ungkap Makanan Ini Juga Bisa Bantu Atasi Nyeri Haid
Detik
Apakah Pasang Gigi Palsu Bisa Pakai BPJS? Ini Penjelasannya
Detik
Pengantar Makanan Lahap Makanan Pelanggan, Ternyata Ini Alasannya
Detik
Ini 5 Cara Beri Komentar saat Mengulas Makanan Agar Tak Jatuhkan Bisnis Orang
Detik