TRIBUNPEKANBARU.COM - Ada yang janggal dari pengungkapan Kematian sepasang suami istri bernama Hans Tomasoa (83) dan Rita Tomasoa (73) di Perumahan Citra Indah Bukit Raflesia, Desa Singajaya, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor.
Dari cerita pengurus RT setempat, Jonathan Tobing, bahwa diketahuinya kedua korban sudah meninggal dunia saat pintu rumah didobrak .
Namun , sebelum bau menyengat tercium sat pintu rumah dibuka , ada hal janggal yang dirasakan warga .
Apa Itu ?
seperti diketahui , Kematian sepasang suami istri bernama Hans Tomasoa (83) dan Rita Tomasoa (73) di Perumahan Citra Indah Bukit Raflesia, Desa Singajaya, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor menyita perhatian publik.
Hal itu dikarenakan keduanya ditemukan terbaring tak bernyawa dalam keadaan membusuk di dalam kamarnya.
Keduanya hanya tinggal berdua di dalam rumah tersebut dengan kondisi Oma Rita sedang sakit, sedangkan tiga anaknya tinggal di luar kota.
Pengurus RT setempat, Jonathan Tobing mengatakan, terungkapnya kejadian tersebut setelah warga merasa curiga karena tidak ada aktivitas di rumah tersebut sejak beberapa hari belakangan.
"Terakhir terlihat itu opa berjalan sekitar tanggal 8 Juli, hari Senin," ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com, Kamis (18/7/2024).
Atas kecurigaan itu, warga melaporkannya kepada security komplek. Begitupun dengan security komplek yang juga menyadari bahwa belakangan ini Opa Hans tak pernah terlihat lagi.
Kecurigaan itupun dilaporkan kepada pengurus lingkungan setempat untuk ditindaklanjuti karena khawatir ada hal yang tidak beres.
"Laporan itu masuk Kamis sore atau malem, kemudian pengecekan di hari Jumat pagi diketok tidak ada respon, tidak ada jawaban, mereka melaporkan kembali ke kita (pengurus lingkungan) kondisinya seperti itu," terangnya.
Kemudian ia bersama ketua RT setempat beserta driver yang biasa mengantar Opa Hans kontrol kesehatan dan mengambil dana pensiun melakukan pengecekan.
Pengurus lingkungan pun menanyakan kepada driver tersebut informasi terakhir tentang opa dan oma.
Driver itu mengaku terakhir kali berkomunikasi pada hari terakhir Opa Hans terlihat, setelah itu ponselnya tak bisa lagi dihubungi.
Merekapun memiliki kecurigaan yang sama hingga akhirnya mencoba untuk mendatangi rumah yang ditinggali pasangan lansia tersebut untuk memastikan kondisinya.
Setelah dilakukan berbagai upaya dengan mengetuk pintu serta mengintip ke bagian dalam rumah yang terkunci itu mereka tidak mendapat respon apapun dari penghuni.
"Feeling kita udah mulai engga enak jangan-jangan terjadi sesuatu terhadap opa dan oma, kita berusaha mencari bau, mencari aroma ada yang mencurigakan engga dari dalam tapi sama sekali tidak terkonfirmasi bau sedikit pun tidak ada," ungkapnya.
Dengan kondisi demikian, kecurigaan mereka pun semakin kuat namun tetap berusaha berfikir positif tidak ada hal buruk terjadi.
Janggal Soal bau Menyengat
Akhirnya diputuskanlah mengubungi pihak kelurga dari pasangan lansia tersebut untuk mencari tahu keberadaan Opa Hans dan Oma Rita.
Karena hanya kontak pihak keluarga yang dipegang oleh pengurus lingkungan adalah kontak anak bungsu dan adik dari Opa Hans, pengurus lingkungan pun mencoba menghubungi keduanya.
"Akhirnya saya diskusi dengan ketua RT pada saat itu yaudah sekarang yang bisa kita lakukan kontak dulu, akhirnya kita masih punya fikiran positif karena tidak mendapatkan bau, jangan-jangan ini dijemput oleh saudaranya atau anaknya, tapi tidak konfirmasi ke kita," katanya.
Ketika anak ketiganya tak memberikan jawaban, pengurus mencoba menghubungi adik dari Opa Hans.
Namun, kata dia, pada saat itu adiknya juga mengaku tidak mengetahui keberadaan dari Opa Hans dan Oma Rita.
Dalam komunikasi tersebut, pengurus lingkungan meminta izin dari pihak keluarga untuk masuk ke dalam rumah secara paksa untuk memastikan kondisi di dalam.
"Di situ lah kita minta izin karena kita menganggap itulah keluarga terdekat yang berhasil bisa kita kontak, kita minta izin kalau sampai besok pagi kita tidak mendapatkan update, informasi keberadaan opa dan oma kita izin untuk membongkar paksa pintu rumah biar semuanya clear," ucapnya.
Setelah mendapatkan izin dari pihak keluarga, pengurus lingkungan memberanikan diri untuk masuk ke dalam rumah Opa Hans dan Oma Rita.
Jonathan Tobing mengungkapkan, eksekusi untuk mendobrak pintu rumah yang terkunci pada Sabtu Sabtu (13/7/2024) ternyata dilakukan lebih awal dari perencanaan.
Hal itu dikarenakan aroma bau sudah tercium dari dalam rumah tersebut. Setelah pintu terbuka seperti video yang beredar, didapati keduanya sudah dalam kondisi tak bernyawa terbaring di atas tempat tidur.
"Baunya itu sudah sangat menyengat, itu yang membuat kita sangat aneh, Jumat malam kalau perhitungan sudah berapa hari (meninggal) harusnya sudah terkonfirmasi ada bau, tapi ini sama sekali tidak ada, clean bener-bener tidak bau, hari Sabtu baru tercium," terangnya.
Atas temuan tersebut ia pun langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian. Setelah petugas datang, jenazah keduanya dibawa ke RSUD Cileungsi untuk selanjutnya dimakamkan.(*)
( Tribunpekanbaru.com )