Grid.ID - Mobil pick up dengan nomor polisi AA 8319 DP mengalami kecelakaan maut di Boyolali pada Minggu (6/7/2025). Mobil pick up tersebut diketahui membawa rombongan ibu-ibu pengajian.
Kejadian naas ini terjadi Jalan Desa Ngaglik - Pelem, tepatnya di Dukuh Gunung Guntur Desa Ngaglik Kecamatan Sambi, Boyolali. Akibat insiden itu, satu orang dinyatakan tewas.
Tak hanya itu, 10 penumpang lainnya mengalami luka-luka. Kini, polisi tengah menyelediki penyebab kecelakaan maut tersebut.
Lantas bagaimana kronologi kecelakaan maut di Boyolali yang dialami oleh mobil pick up tersebut? Simak penjelasannya.
Kronologi Kecelakaan Maut di Boyolali
Diketahui, kecelakaan maut di Boyolali tersebut dibenarkan oleh Kanit Gakkum, Satlantas Polres Boyolali, Iptu Budi Purnomo. Ia menyebut peristiwa ini terjadi sekira pukul 13.30 WIB.
Saat itu, Pikap L300 bernopol AA 8319 DP yang dikendarai Refian Aryo Insani (19) membawa 11 ibu-ibu dan anak-anak hendak pengajian ke desa tetangga. Namun, saat melintasi jalan menanjak, mobil pick up tersebut tak kuat.
Akhirnya, pick up itu pun berjalan mundur. Tak hanya itu, mobil tersebut juga terguling ke kanan dan seluruh penumpang bak belakang terjatuh.
“Jadi mobil tersebut mengangkut 10 orang di belakang, lalu tidak kuat menanjak kemudian mobil berjalan mundur, penumpang tumpah keluar semua,” jelas Iptu Budi dilansir TribunSolo.com.
Akibat kejadian itu, 1 orang meninggal dunia dalam perjalanan menuju Rumah Sakit. Sementara itu, 10 orang lainnya meninggal dunia.
“Seluruh penumpang termasuk sopir merupakan tetangga satu kampung, jadi memang niatnya mau berangkat ke pengajian,” tambah Iptu Budi.
Setelah insiden tersebut, polisi pun melakukan penyelidikan. Dari hasil penyelidikan sementara, diketahui bahwa kendaraan yang dikemudikan oleh Refian Aryo Insani (19) itu tidak hanya membawa 10 penumpang seperti yang semula diinformasikan.
Namun, ternyata jumlah penumpang mencapai sekitar 30 orang. Kini polisi tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan tersebut.
“Kami masih melakukan pendalaman."
"Jumlah penumpang ternyata melebihi kapasitas. Ini menjadi perhatian dalam penyelidikan,” kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Boyolali, Iptu Budi Purnomo pada Rabu (10/7/2025).
Satlantas Polres Boyolali juga mengimbau masyarakat agar tidak menggunakan kendaraan terbuka seperti pikap untuk mengangkut penumpang, apalagi dalam jumlah banyak.
“Ini menyangkut keselamatan."
"Jangan hanya karena efisiensi, justru membahayakan nyawa banyak orang,” imbuh dia.
Melansir Kompas.com, korban yang meninggal dunia adalah Kasminah. Ia mengalami luka serius pada kepala dan meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Sementara itu, sejumlah korban luka-luka dirawat di beberapa rumah sakit, termasuk RSUD Simo, RS Asy Syifa Sambi, RS UNS Solo, RS Indriati Boyolali, dan RSKU Solo. Demikianlah kronologi kecelakaan maut di Boyolali yang dialami oleh mobil pick up bawa ibu-ibu pengajian.