-

Adinda Yusria Rachma (18) diterima di Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Ia juga mendapat beasiswa Uang Kuliah Tunggal (UKT) Pendidikan Unggul Bersubsidi 100 % atau UKT 0 sehingga tak perlu bayar uang kuliah.


"Waktu lihat nama saya lolos SNBP, rasanya kayak mimpi. Tapi ternyata belum selesai, beberapa hari kemudian, saya cek dan ternyata saya juga dapat beasiswa. Senang tentunya karena bisa meringankan beban Ibu," tutur Adinda, dikutip dari laman kampus, Senin (16/6/2025).



Terinspirasi Ibu


Di UGM, Adinda diterima di Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK). Baginya, sang ibu menjadi inspirasi untuk menekuni bidang keperawatan.



Ia bercerita, sang ibu, Eny Setyawati (57) adalah seorang guru di Taman Asuh Anak Al Fatihah di lingkungan rumahnya, Kampung Tompeyan, Kota Yogyakarta. Sambil bekerja, ia juga membesarkan anaknya seorang diri. Ayah Adinda sudah berpulang sejak sang anak masih berusia 2,5 tahun.


Kendati waktu istirahatnya sedikit, dan penghasilannya terbatas, Eny memastikan anaknya masuk sekolah sehari-hari dengan semangat. Ia juga mengajarkan pentingnya jalan hidup yang bermanfaat luas. Dalam hal ini, pekerjaan tak hanya untuk bertahan hidup, tetapi juga melayani.




"Saya tanamkan ke anak-anak, kalau bisa kerjalah di bidang yang bermanfaat entah pendidikan atau kesehatan. Karena itu ladang amal untuk bekal hidup panjang bukan hanya di dunia. Saya bersyukur sekali UGM memberi kesempatan seluas ini bagi anak saya," tuturnya.


Dari situ, Adinda berminat menekuni bidang kesehatan.


"Saya ingin membantu orang, terutama dalam situasi darurat," ucapnya.


Menekuni Minat dan Pendidikan


Adinda pun aktif terlibat dalam kegiatan OSIS dan Palang Merah Remaja (PMR) selama bersekolah di SMAN 8 Yogyakarta. Ia mengikuti pelatihan pertolongan pertama, simulasi evakuasi bencana, dan kegiatan sosial lain. Aktif menekuni minat, ia pun yakin dunia kesehatan adalah panggilan hidupnya.


Nilainya sempat turut di tengah semester imbas belum terbiasa mengatur waktu belajar akademik dan berorganisasi. Kendati demikian, ia belajar mengelola waktu, membatasi kegiatan di luar jam pelajaran dan menguatkan kebiasaaan belajar malam hari.


"Saya sadar saya harus kejar ketertinggalan. Semester akhir saya push diri sendiri supaya masuk peringkat eligible. Akhirnya bisa masuk UGM sesuai harapan saya dan keluarga," ucapnya.


Baginya, semangat belajar dan berorganisasi ini tak lepas dari dukungan guru serta teman-temannya. Sang Ibu juga terus menyemangati dan mendoakannya. Adinda menuturkan, ibunya juga menyisipkan doa di sela-sela makan pagi atau menjelang tidur untuk kesuksesannya.


"Masuk UGM itu juga salah satu cita-cita Ibu. Jadi saya merasa ini bukan cuma kemenangan saya, tapi juga hadiah kecil untuk beliau," tuturnya.


"Saya percaya semua orang punya kesempatan yang sama asal mau kerja keras. UGM membuktikan bahwa kampus kerakyatan itu nyata. Saya bersyukur banget jadi bagian dari kampus ini," kata Adinda.


Memasuki UGM


Di UGM nanti, Adinda berencana memperdalam pemahaman tentang praktik keperawatan, penanganan pasien, dan pertolongan pertama. Ia juga ingin aktif di organisasi kemahasiswaan dan kegiatan volunteering, khususnya sebagai relawan di daerah bencana.


Ke depannya, ia juga ingin bisa ikut riset kesehatan masyarakat di lapangan.


"Saya ingin bantu langsung masyarakat yang benar-benar membutuhkan tenaga medis. Itu salah satu alasan saya masuk keperawatan, bukan cuma karena saya suka, tapi karena saya merasa ini jalan saya untuk berkontribusi," ucapnya.


Baca Lebih Lanjut
Ortu Pengangkut Jerami-Pernah Jadi Penjaga Konter, Kini Rofidah Sukses Tembus UGM
Detik
Tips Menghindari Penipuan Beasiswa Palsu di Media Sosial
Detik
Kemendiktisaintek Kenalkan Pengganti Beasiswa Indonesia Maju, Apa Itu?
Detik
Segera Daftar, Tambang Emas PT BSI Buka Program Beasiswa D3, D4 dan S1 Tahun 2025
Timesindonesia
Kuliah di UAD Bikin Mahasiswa Siap Kerja Profesional, Ini Ceritanya
Detik
Anak Petani di SMA CT ARSA Diterima 15 Kampus Luar Negeri via Beasiswa!
Detik
Chapter Jogja X GIK UGM sebagai Sebenar-benarnya Jogja Art Fair
Moh. Habib Asyhad
Hidden Struggle Mahasiswa Double Job
Najwa Riyanti
Peneliti UGM Teliti Perilaku Sapi Silangan Belgian Blue, Ini Temuannya
Timesindonesia
Profil Mutiara Baswedan, Putri Mantan Gubernur Jakarta yang Berhasil Raih Beasiswa LPDP ke Harvard, Ternyata Sudah Tak Lajang
Faza Anjainah Ghautsy