Isak Tangis Keluarga Iringi Proses Pemakaman Gusti Irwan Wibowo
Jenazah musisi Gusti Irwan Wibowo dimakamkan di TPU Jatisari 2, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (15/6). Jenazah pria yang akrab disapa Gustiwiw tiba di TPU sekitar pukul 17.15 WIB.
Sederet figur publik dan rekan sesama musisi terlihat hadir di lokasi pemakaman, antara lain, Iga Massardi, Baskara Putra, Sal Priadi, Nadin Amizah, hingga Kunto Aji. Ada juga beberapa komika Indonesia seperti Abdur Arsyad, Pandji Pragiwaksono, hingga Arief Didu.
Kekasih Gusti, Deandra Nadira alias Dea, tak berhenti menangis saat mengantar jenazah Gusti ke lokasi pemakaman. Saat tiba di TPU, keranda jenazah Gusti lalu diturunkan dari ambulans dan dibopong ke peristirahatan terakhirnya.
PerbesarIringan doa dan tangis keluarga terdengar. Mereka meratapi kepergian Gusti yang begitu tiba-tiba.
Ibunda Gusti, Sri Yulianti, terlihat sangat terpukul. Dia menangis sambil sesekali melihat ke arah liang lahat sang anak saat mulai ditutupi tanah merah.
Sementara adik Gusti terlihat menangis terisak. Dia bahkan sedikit meraung saat tanah merah mulai menutupi jenazah sang kakak.
PerbesarKekasih Gusti, Dea, terlihat berusaha menenangkan adik Gusti. Keduanya lalu larut dalam tangisan yang sama.
Doa dirapalkan, azan berkumandang, jenazah Gusti pun selesai dimakamkan.
PerbesarKeluarga lalu menaburkan bunga, menyirami kubur Gusti dan mengucapkan salam perpisahan kepada musisi serba bisa itu.
Gusti Irwan Wibowo meninggal di Lembang, pada Minggu pagi ini. Sebelum meninggal dunia, Gusti sempat jatuh di kamar mandi dan tak sadarkan diri.
Namun keterangan medis belum didapat mengenai penyebab pasti kematian Gusti. Jenazah Gusti lalu dijemput oleh ibunya dan dibawa ke Jakarta.
Gusti adalah musisi Indonesia, yang juga menjadi penata musik, pencipta lagu, penyanyi, komedian, dan penyiar radio. Dia lahir di Bekasi pada 28 November 1999 dan meninggal dunia dalam usia 25 tahun 5 bulan.
Karya terakhirnya adalah OST film GJLS IBUKU IBU-IBU, berjudul Diculik Cinta. Gusti adalah anak dari musisi senior Indonesia, Timur Priyono.
Baca Lebih Lanjut
