TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Berdasarkan data dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskopumdag) Banyuwangi mencatat terdapat 1.005 koperasi yang tercatat dalam sistem Online Single Submission (OSS), hanya 639 di antaranya yang masih beroperasi aktif. 



"Dari jumlah koperasi aktif itu, kami mendapati bahwa hanya 180 koperasi yang dapat dikategorikan sehat. Selebihnya, sejumlah besar koperasi memerlukan perhatian dan pembinaan lebih lanjut," ujar Kepala Diskopumdag Banyuwangi, Nanin Oktaviantie, Rabu, (28/4/2025).


Fakta ini mengindikasikan tantangan besar yang dihadapi sektor koperasi dalam memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian daerah.



Nanin menjelaskan, indikator utama kesehatan sebuah koperasi terletak pada kemampuannya untuk melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) dan menyusun Rencana Anggaran Kerja (RAK) secara rutin. 



"Banyak koperasi yang tidak menjalankan RAT secara berkala. Ini menjadi fokus utama kami untuk melakukan pembinaan," tegasnya.



Sebagai langkah konkret, Diskopumdag Banyuwangi telah menempatkan tenaga pendamping di setiap kecamatan.



Tugas utama para pendamping ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengaktifkan kembali koperasi-koperasi yang sempat vakum atau tidak aktif. 



Namun, apabila koperasi tersebut tidak dapat diaktifkan kembali. Maka Diskopumdag Banyuwangi akan mengusulkan pembubaran ke Kementerian Hukum dan HAM. 



Penyebab utama ‘mati surinya’ sejumlah besar koperasi di Banyuwangi diidentifikasi berasal dari lemahnya tata kelola dan kurangnya amanah pengurus. 



"Seringkali anggota memberikan kepercayaan penuh kepada pengurus, namun manajemen internal koperasi tidak berjalan dengan baik," kata Nanin.



Saat ini, Diskopumdag Banyuwangi lebih memfokuskan sumber daya pada upaya pendampingan koperasi-koperasi yang dinilai masih memiliki potensi untuk kembali beroperasi secara optimal. 



"Kami optimis bahwa dengan pendampingan yang berkelanjutan dan terarah, banyak koperasi di Banyuwangi dapat bangkit kembali dan memberikan manfaat yang signifikan bagi para anggotanya serta masyarakat luas," imbuhnya. (*)


Baca Lebih Lanjut
Kuliner Pecel Pitik, Surga Gastronomi di Tengah Pesona Alam Banyuwangi
Timesindonesia
Blusukan ke Sekolah, Dinsos PPKB Banyuwangi Beri Edukasi Mitigasi Kebencanaan Sejak Dini
Timesindonesia
Karyawan Gelapkan Setoran Ratusan Nasabah Fiktif, Koperasi di Kediri Rugi Hampir Rp 1 Miliar
Titis Jati Permata
Kokoon Hotel Banyuwangi Tawarkan Savecation: Liburan Tanpa Bikin Kantong Jebol
Timesindonesia
BPVP Gandeng Aston Banyuwangi, Siap Cetak Tenaga Profesional Sektor Pariwisata
Timesindonesia
Hadapi Musim Kemarau, Disperikan Banyuwangi Bagikan Tips Bagi Pembudidaya Ikan
Timesindonesia
Siapkan Hadiah Senilai 50 Juta, Audisi Banyuwangi Ethno Carnival 2025 Dimulai 6 Mei
Timesindonesia
BPBD Banyuwangi Pertebal Keamanan Di Jalur Tengkorak Sengkan Slamet Ijen
Timesindonesia
Kawasan Berbasis Klaster, Strategi Jitu Disperikan Banyuwangi untuk Perikanan Berkelanjutan
Timesindonesia
Pramugari Kereta Api Natasya Putri, Anak Tunggal yang Berani Tinggalkan Zona Nyaman demi Cita-Cita
Timesindonesia