Setiap anak terlahir dengan kepribadian yang berbeda, termasuk dalam hal bersosialisasi. Ya, Moms, ada anak yang mudah bergaul dan aktif berbicara, namun ada pula yang cenderung pendiam dan pemalu.
Rasa malu sebenarnya merupakan hal yang wajar, apalagi di usia dini ketika anak masih belajar memahami lingkungan sekitarnya.
Dikutip dari Psychology Today, kepribadian anak dapat berubah dan berkembang. Artinya, bagaimana seorang anak bereaksi terhadap orang lain atau objek bisa berubah seiring berjalannya waktu.
Selain itu, tidak ada yang salah dengan anak yang sedikit pemalu. Banyak anak memiliki kepribadian "lambat beradaptasi", sehingga butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
Ya Moms, anak-anak itu biasanya merasa gugup dalam situasi baru atau saat bertemu orang baru.
Ilustrasi ibu dan anak. Foto: Selfmade studio/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan anak. Foto: Selfmade studio/Shutterstock
Sayangnya, banyak orang yang lebih memuji kepribadian anak yang mudah beradaptasi ketimbang pemalu. Hal ini ternyata dapat memberi tekanan dan menyebabkan perasaan tidak percaya diri. Meski begitu, rasa malu tidak sepenuhnya buruk. Sebab, bisa membawa manfaat, misalnya:
-Mencapai keunggulan akademis
-Fokus dan mengikuti aturan dengan lebih baik
-Menjadi pendengar yang baik

Penyebab Anak Punya Sifat Pemalu

Meskipun setiap kasus bersifat unik. Ada beberapa alasan kenapa seorang anak memiliki sifat pemalu. Berikut beberapa penyebab anak menjadi seorang pemalu, yakni:
-Genetika
Gen dapat memengaruhi watak dan kepribadian seorang anak.
Ilustrasi anak dan ibu. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak dan ibu. Foto: Shutter Stock
-Kepribadian
Beberapa orang secara alami lebih sensitif dan rentan terhadap keadaan eksternal.
-Perilaku yang dipelajari
Anak-anak sering kali belajar cara berperilaku dengan memerhatikan orang tua. Jika orang tuanya juga pemalu, maka bisa jadi secara tak sadar anak mencontoh sifat orang tuanya.
-Hubungan keluarga
Terkadang, anak-anak yang tidak merasa aman dalam keluarga atau dengan orang dewasa dalam kehidupan mereka menjadi pemalu. Orang tua yang terlalu protektif juga dapat menanamkan rasa malu atau takut pada anak-anak.
-Kurangnya interaksi sosial
Anak-anak yang tidak mendapatkan interaksi sosial selama beberapa tahun pertama yang krusial dalam perkembangan mereka mungkin akan menjadi pemalu.
-Kritik yang keras
Anak-anak yang diejek, diganggu, atau dikritik oleh lingkungan sekitar cenderung pemalu.
Ilustrasi ayah dan anak. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ayah dan anak. Foto: Shutter Stock
-Takut gagal
Anak-anak yang merasa gagal atau terus-menerus didorong melampaui batas dapat tumbuh jadi anak yang tidak percaya diri dan pemalu.

Cara Membantu Anak Mengatasi Rasa Malu

1. Jangan pernah melabeli anak dengan julukan pemalu
Pernyataan bahwa sifat pemalu itu buruk atau bahwa ada yang salah dengan anak pemalu hanya akan membuat mereka merasa lebih malu.
2. Tunjukkan rasa sayang
Jangan pernah mengolok-olok anak karena sifatnya yang pemalu. Sebaliknya, berusahalah untuk menunjukkan kepada si kecil bahwa orang tuanya menerima dan mencintai mereka apa adanya.
3. Cobalah untuk mengerti
Tanyakan kepada anak tentang rasa malunya. Cobalah untuk memahami ketakutan atau keraguannya dalam menunjukkan siapa dirinya kepada orang-orang di sekitarnya.
4. Beri tahu anak bahwa Anda memahaminya
Ilustrasi kedekatan orang tua dan anak. Foto: LightField Studios/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kedekatan orang tua dan anak. Foto: LightField Studios/Shutterstock
Ceritakan kepada anak tentang saat-saat Anda merasa malu. Bicarakan kepada mereka tentang bagaimana caranya Anda merasa lebih baik.
5. Jadilah teladan dalam berperilaku percaya diri
Berilah mereka contoh bagaimana menjadi orang yang lebih berani dan percaya diri lewat perilaku sehari-hari, Moms.
6. Perkenalkan anak pada hal-hal baru
Cobalah untuk menunjukkan hal-hal dan pengalaman baru kepada mereka, agar bisa bereksplorasi lebih baik lagi.
7. Pastikan anak dapat melakukan hal-hal yang mereka sukai
Jika anak Anda dapat terlibat dalam kegiatan yang mereka sukai dan kuasai, mereka dapat memeroleh kepercayaan diri yang besar. Pujilah mereka ketika mereka menguasai sesuatu dan berikan mereka kesempatan untuk melakukan hal-hal tersebut.
Dengan berpartisipasi dalam kegiatan yang dinikmati, si kecil bahkan mungkin akan lebih mudah terhubung dengan anak-anak yang memiliki minat yang sama, Moms.
Baca Lebih Lanjut
Ingin Anak Lebih Semangat Ngerjain PR? Simak Tips Ini, Moms!
KumparanMOM
Bagaimana Cara Menerapkan Mindfulness Agar Hidup Lebih Tenang dan Bermakna?
Nida Haniefa
Cara Mendidik Anak Jadi Percaya Diri Sejak Kecil
Visi News
Cara Agar Pengering Mesin Cuci Awet Tahan Lama, Berapa Beban Maksimum?
Konten Grid
5 Makanan Sehat yang Bantu Turunkan Kadar Kolesterol Tinggi dengan Cepat
Irmarahmasari
Air Mineral atau Air Demineral, Mana yang Lebih Cocok untuk Kebutuhan Tubuh?
Timesindonesia
Cara Minum Air Putih agar Tidak Sering Kencing, Perhatikan Hal Ini
Detik
5 Makanan Kaya Vitamin D yang Harus Dikonsumsi Anak, Bagus untuk Pertumbuhan Tulang
Irmarahmasari
Fakta Strip Warna di Tabung Pasta Gigi dan Cara Memilih Produk yang Sesuai
Timesindonesia
Cara Hadapi Balita yang Suka Memotong Percakapan Orang Lain
KumparanMOM