TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Di Kota Solo, warung yang berjualan selat mudah ditemukan.

Selat yang rasanya manis dan segar ini memang dikenal sebagai kuliner khas Kota Solo.

Namun pernahkah kamu penasaran mengapa namanya selat?

Padahal Selat dalam kata lain merupakan perairan yang terletak antara dua pulau atau daratan.

Simak fakta menarik sejarahnya selat:

Untuk memahami asal-usul Selat Solo, kita perlu menengok sejenak ke masa penjajahan Belkamu di Hindia Belkamu (sekarang Indonesia).

Pada abad ke-17 hingga awal abad ke-20, Belkamu memiliki pengaruh kuat di wilayah Nusantara, termasuk di Pulau Jawa.

Selain menguasai perdagangan rempah-rempah, Belkamu juga membawa budaya dan tradisi mereka, termasuk dalam hal kuliner.

Selama masa penjajahan, terjadi percampuran antara budaya Eropa dan lokal di berbagai aspek kehidupan, termasuk kuliner.

Para penjajah Belkamu membawa resep dan teknik memasak dari tanah air mereka, sementara masyarakat lokal memiliki bahan-bahan dan bumbu-bumbu khas Nusantara.

Pertemuan ini melahirkan hidangan-hidangan baru yang merupakan hasil adaptasi dan percampuran kedua tradisi kuliner.

Untuk Nama "Selat Solo" sendiri memiliki asal-usul yang menarik.

Konon, nama ini berasal dari kata "salade solo" dalam bahasa Belkamu, yang berarti "salad solo" atau "salad tunggal".

Awalnya, hidangan ini berupa daging panggang disajikan dengan sayur-sayuran segar layaknya salad.

Namun, seiring berjalannya waktu, bumbu-bumbu khas Nusantara ditambahkan, sehingga menciptakan rasa yang unik dan berbeda dari salad aslinya.

(*)

 

 

Kuliner

Baca Lebih Lanjut
7 Kuliner Legendaris di Solo yang Nikmat 'Goyang Lidah', Wajib Dicoba Saat Mudik Lebaran 2025
Dika Pradana
Serabi Khas Medan, Menu Legendaris untuk Berbuka Puasa di Jalan Brigjen Katamso
Ayu Prasandi
Taste of Istanbul The Sultan’s Feast, Pengalaman Seni Kuliner dari Turki Kini Ada di Surabaya
Titis Jati Permata
10 Kuliner Enak Dekat Masjid Cut Meutia, Ada Nasi Bebek Legendaris!
Detik
Kenyal Legit! Jemunak Khas Magelang yang Hanya Ada Saat Ramadan
Detik
Lezatnya Kopyor Roti, Kudapan Ramadan Khas Banyuwangi
Timesindonesia
Semarak Ramadan di Purbalingga: Banjir Hadiah dan Kuliner Khas
Raka f pujangga
JW Marriott Surabaya Hadirkan Seni Kuliner Turkiye di Ramadan 2025
Sri Wahyunik
10 Bumbu Masak Khas Jepang yang Bisa Jadi Stok Andalan di Dapur
Detik
4 Fakta Stroberi Tochiaika yang Harganya Rp 300 Ribu per Buah
Detik