TRIBUNMANADO.CO.ID - Permainan AC Milan rupanya tak cukup konsisten di bawah pelatih Sergio Conceicao.
Padahal mereka mendapat titel juara Piala Super Italia 2024.
Kini mereka tersingkir dari Liga Champions 2024/2025.
Posisi klub sekota Inter Milan ini juga semakin jauh zona UCL di klasemen Liga Italia.
Hal itu membuat Conceicao disorot Milanisti.
Bahkan banyak yang menyerukan pemecatan pelatih dan pergantian pemilik klub.
Bahkan baru-baru ini Calciomercato melaporkan, pemecetan Conceicao dari jabatan pelatih kepala Milan, sangat mungkin terjadi dan tidak membutuhkan musim 2024/2025 rampung.
Antonio Conte disebut sebagai pengganti yang tepat jika Conceicao dipecat, selain allenatore Atalanta, Gian Piero Gasperini.
Di sisi lain Gazzetta merinci, ada empat masalah utama yang harus diselesaikan Conceicao.
1. Konsentrasi Angin-anginan
AC Milan sering kehilangan fokus di tengah pertandingan.
Mereka terlihat mampu mengontrol permainan, tetapi kesalahan individu sering berujung pada gol lawan. Hal ini menjadi masalah yang terus berulang dan menghambat konsistensi tim.
Kurangnya konsentrasi membuat Milan sulit mengamankan kemenangan, bahkan saat menghadapi tim yang secara kualitas lebih rendah.
Conceicao harus menemukan cara agar para pemain tetap fokus sepanjang laga.
2. Performa Buruk Joao Felix
Joao Felix adalah salah satu rekrutan besar AC Milan di bursa transfer musim dingin. Namun, pemain pinjaman dari Chelsea itu belum tampil sesuai ekspektasi.
Setelah mencetak gol debut di Coppa Italia melawan Roma, ia justru semakin menurun.
Dalam kekalahan dari Bologna, Felix hanya mencatatkan delapan umpan dan tidak melepaskan satu pun tembakan tepat sasaran.
Ketidakefektifannya mencerminkan masalah Rossoneri secara keseluruhan dalam membangun serangan.
Kompatriot Cristiano Ronaldo ini bak "gertak sambal" di mana cuma 'galak' di awal saja,
3. Lini Belakang Bapuk
Sergio Conceicao lebih sering menurunkan duet Strahinja Pavlovic dan Malick Thiaw di jantung pertahanan.
Namun, hasilnya belum memuaskan. Lini belakang Milan sering terlihat tidak solid, dengan komunikasi yang buruk di antara para bek.
Situasi ini menimbulkan pertanyaan mengapa Matteo Gabbia tidak mendapatkan kesempatan bermain lebih banyak.
Padahal, di era Paulo Fonseca, Gabbia sempat menunjukkan performa yang menjanjikan.
4. Ketergantungan Pemain
Milan memiliki banyak pemain berkualitas, tetapi mereka terlalu mengandalkan momen-momen individu untuk mencetak gol.
Pola serangan yang kurang terstruktur membuat mereka kesulitan menembus pertahanan lawan yang bermain disiplin.
Conceicao harus mencari cara agar AC Milan bisa lebih kreatif dalam membangun serangan. Jika tidak, mereka akan terus kesulitan mencetak gol di pertandingan-pertandingan sulit.(*)