TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -- Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes RI) Prof. Dante Saksono menekankan, pentingnya sinergi pendidikan kedokteran dengan kebijakan kesehatan.
Terlebih dalam mencetak tenaga medis yang kompeten dan adaptif terhadap perkembangan zaman, seperti Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).
"Ini menegaskan kesiapan SDM yang unggul dan berdaya saing tinggi menjadi salah satu kunci dalam menghadapi tantangan kesehatan di masa depan," kata dia dalam puncak perayaan Dies Natalis FKUI ke-75 di Aula FKUI Salemba, Jakarta, Rabu (26/2/2025).
Dante menuturkan, dunia kedokteran selalu berevolusi dengan teknologi seperti kecerdasan buatan atau AI maupun berbagai alat bantu dalam pelayanan kesehatan.
Tantangannya adalah apakah dokter siap beradaptasi pada kemajuan ilmu pengetahuan yang semakin lama semakin cepat.
"Dokter selain harus menguasai ilmu medis tetapi juga harus memahami bahwa teknologi bisa meningkatkan pelayanan kesehatan," tutur Dante.
Sementara, Dekan FKUI Prof. dr. Ari Fahrial Syam menegaskan, peran FKUI dalam mengembangkan riset dan inovasi di bidang kesehatan.
"Inovasi sains dan teknologi kesehatan adalah kunci dalam mewujudkan kemandirian bangsa dalam sektor kesehatan," ungkap dr.Ari
Hadir dalam peringatan Dies Natalis itu Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Prof.
Ada beragam kegiatan dalam Dies Natalis kali ini. Diantaranya sarasehan ilmiah, lomba tumpeng akbar, dan paling istimewa, pementasan wayang orang bertajuk 'Bhisma: No Tahta, No Harta, No Wanita, No Kriye'.
Pementasan wayang orang ini menjadi yang pertama dalam sejarah Dies Natalis FKUI.
Pertunjukan ini tidak hanya menjadi bentuk apresiasi terhadap budaya Nusantara tapi juga menunjukkan kolaborasi lintas generasi antara dosen dan mahasiswa dalam mempersembahkan seni yang sarat makna.
Ketua Panitia Dies Natalis FKUI dr. Riyadh Firdaus menyampaikan, momentum ini bukan sekadar perayaan tapi juga refleksi perjalanan panjang FKUI dalam mencetak saintis dan profesional medis berkualitas dan mampu berkontribusi bagi bangsa.
"Lebih dari itu, keterlibatan berbagai elemen dalam pagelaran wayang orang, dari mahasiswa hingga guru besar, menunjukkan bahwa FKUI adalah rumah besar yang bersatu dalam satu visi kemajuan ilmu kedokteran untuk kepentingan masyarakat," kata dr. Riyadh.
Perpaduan seni pertunjukan wayang orang yang megah dan alunan gamelan klasik, acara ini menjadi perayaan budaya yang memperkuat nilai-nilai kebersamaan, penghormatan terhadap tradisi, serta semangat FKUI dalam menjaga warisan intelektual dan kebudayaan bangsa.
Adapun, wayang orang ini disutradarai oleh Arie Dagienkz.
Keterlibatan Arie Dagienkz menghadirkan nuansa segar dan relevan dalam pementasan ini, sekaligus menjaga esensi dan nilai-nilai luhur dari seni wayang orang.
FKUI juga menyampaikan apresiasi atas dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak yang berperan dalam kesuksesan acara ini, termasuk ILUNI UI, ILUNI FKUI, PT Fyrom Internasional, serta panitia Dies Natalis ke-75 FKUI yang terdiri dari alumni FKUI angkatan 2000/2001 (KOMET).
Dengan rangkaian kegiatan ini, FKUI menegaskan komitmennya dalam melahirkan inovasi di bidang kedokteran serta menjaga warisan akademik yang telah dibangun selama lebih dari 7 dekade.