TRIBUNNEWS.COM - Kekalahan tragis beruntun yang dirasakan AC Milan dalam waktu beberapa hari terakhir terasa seperti membuat pekan tim besutan Sergio Conceicao sangatlah suram.
Bagaimana tidak, AC Milan yang awalnya mampu merasakan efek instan yang positif keberadaan pelatih baru dengan hasil menjuarai gelar Piala Super Italia 2025.
Tak lama setelahnya, penampilan AC Milan justru oleng pada laga-laga krusial yang menentukan nasib Rossoneri akhir musim ini.
Sebagaimana penderitaan beruntun AC Milan pada pekan ini di dua kompetisi berbeda.
Dimulai dari penderitaan pertama AC Milan yang secara tragis tersingkir di play-off 16 besar Liga Champions.
Setelah membuang kesempatan emas lolos ke 16 besar Liga Champions lewat fase liga, AC Milan harus membayar mahal kegagalannya pada kesempatan kedua tepatnya di play-off.
Kegagalan mengalahkan Feyenoord pada leg kedua yang berlangsung di Stadion San Siro, Rabu (19/2/2025) tengah pekan ini menjadi biang keroknya.
AC Milan harus angkat koper dari ajang Liga Champions setelah tumbang dengan agregat skor 1-2 melawan Feyenoord.
Kekalahan dari Feyenoord jelas menjadi pukulan telak bagi AC Milan yang berambisi bisa melangkah lebih jauh di Liga Champions musim ini.
Apalagi AC Milan sempat melakukan berbagai gebrakan pada bursa transfer demi bisa bersaing lebih kompetitif di kompetisi tersebut.
Namun pada kenyataannya, AC Milan malah menjadi pecundang dan kembali gagal bersaing sebelum mencapai fase gugur Liga Champions musim ini.
Tak berselang lama setelah kegagalan memperebutkan tiket lolos ke 16 besar Liga Champions.
Penderitaan AC Milan seakan kembali berlanjut saat bertandang ke markas Torino, Minggu (23/2/2025) dinihari tadi.
Teranyar, tepat dalam laga yang berlangsung di markas Torino, AC Milan tumbang melawan tim yang menempati peringkat ke-11 tersebut.
Dua kesalahan yang dilakukan pemain AC Milan harus dibayar dengan harga mahal pada laga ini.
Kekalahan dengan skor 2-1 dari Torino akhirnya menjadi oleh-oleh yang membuat AC Milan tertunduk lesu pulang dari markas lawannya.
Hasil negatif melawan Torino tentu juga menjadi pukulan telak bagi AC Milan yang berusaha bangkit setelah tersingkir dari Liga Champions.
Tak hanya itu saja, kekalahan dari Torino juga membuat AC Milan semakin sulit mendekati zona empat besar alias Liga Champions di klasemen.
Dengan raihan 41 poin, AC Milan kini berjarak enam poin dari Lazio yang menempati posisi keempat alias batas terakhir tiket Liga Champions musim depan.
Melihat betapa sengitnya persaingan memperebutkan tiket zona Eropa terutama Liga Champions musim depan.
AC Milan tentu dituntut untuk tidak berleha-leha saja serta harus lebih konsisten berada di jalur kemenangan.
Karena jikalau tidak, maka AC Milan terancam absen kembali bertarung di Liga Champions musim depan, lantaran tidak bisa mengamankan posisi di empat besar akhir musim ini.
Jika AC Milan absen kembali di ajang sekelas Liga Champions musim depan, berbagai kerugian tentu bakal dirasakan Rossoneri.
Termasuk kerugian bonus menggiurkan yang ditawarkan pihak penyelenggara Liga Champions yang diberikan kepada setiap pesertanya.
AC Milan otomatis terancam tidak bakal mendapatkan privelege tersebut jika gagal menembus zona Liga Champions pada klasemen akhir musim ini.
(Dwi Setiawan)