Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Wahyudianto, tewas mengenaskan usai tertabrak kereta api Wijaya Kusuma di perlintasan kereta api KM 187, Desa Rambigundam, Kecamatan Rambipuji, Jember, Jawa Timur, Senin (3/2/2025).
KA bernomor lokomotif CC 206 CC 206 1332 ini menabrak pria umur 38 tahun tersebut, sekitar pukul 03.20 WIB, tepat di perlintasan dekat gudang penyimpanan Pupuk Indonesia di Kecamatan Rambipuji Jember.
Kapolsek Rambipuji, AKP Eko Yulianto, mengungkapkan, mendasarkan keterangan saksi, korban tertabrak saat berjalan kaki di perlintasan kereta api tersebut.
"Berdasarkan keterangan saksi, korban sebelumnya terlihat minum kopi bersamanya di sebuah warung di daerah Jalan Darmawangsa, Rambipuji," ujarnya.
Menurutnya, setelah menikmati kopi di warung dekat gudang penyimpanan pupuk itu, korban berjalan kaki menuju arah timur dari pintu perlintasan Gudang Pupuk Indonesia Rambipuji.
"Pada saat yang sama, kereta api Wijaya Kusuma melintas dari Stasiun Rambipuji, dan masinisnya bernama Muhlis Mardiansah telah membunyikan klakson peringatan panjang berulang kali," kata Eko.
Namun, kata dia, jarak kereta dengan tubuh korban terlalu dekat, sehingga kecelakaan tragis tersebut tidak bisa terhindarkan.
"Korban tidak dapat menghindar dan akhirnya tertabrak kereta api," ucapnya.
Berdasarkan keterangan saksi yang ada di tempat kejadian perkara. Eko menyimpulkan korban mengalami depresi, dan tidak sadar ketika diklakson masinis kereta api tersebut.
"Faktor yang mempengaruhi kecelakaan ini adalah kelalaian korban yang berada di tengah perlintasan kereta api. Diduga korban mengalami depresi," duganya.
Polsek Rambipuji langsung membawa jenazah korban di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Jember untuk proses autopsi. Kata Eko, pria ini masih bujangan.
"Kabarnya korban baru pulang dari bekerja ke Madura dan belum berkeluarga atau belum menikah. Korban dikenal orang tertutup, meskipun tidak memiliki masalah dengan keluarga," urainya.
Menanggapi hal tersebut, Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember Cahyo Widiantoro mengatakan KA Wijayakusuma sempat berhenti selama 8 menit setelah menatap orang, untuk melakukan pemeriksaan lokomotif dan rangkaian
"Guna memastikan bahwa kereta api masih aman untuk melanjutkan perjalanan. Kami imbau masyarakat dilarang berada di Ruang Milik Jalur (Rumija) dan Ruang Manfaat Jalur (Rumaja) kereta api," tanggapnya.
Cahyo mengatakan, masinis KA Wijaya Kusuma telah membunyikan suling lokomotif berulang-ulang. Sebelum menabrak pejalan kaki tersebut.
"Sepertinya suara suling lokomotif yang sudah diperdengarkan oleh masinis tersebut tidak diindahkan oleh orang yang berada di sekitar jalur kereta api tersebut. Karena posisi sudah terlalu dekat maka insiden tidak terhindarkan," katanya.