TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Nasib pemain Manchester United, “El Gasing” Antony mulai bermunculan usai kepergian Erik ten Hag sebagai pelatih kepala The Red Devil.
Anthony memang jadi salah satu pemain yang memiliki waktu bermain yang cukup banyak tapi masih belum menunjukan performa terbaiknya.
Terbaru, Manchester United dilaporkan telah memutuskan apakah Antony memiliki masa depan di Old Trafford.
Sejak pindah ke Old Trafford dengan harga 84 juta Poundsterling pada tahun 2022, pemain sayap itu kesulitan untuk memberikan dampak berkelanjutan.
Hanya 12 gol dan lima assist yang dicetaknya dari 87 penampilan di semua kompetisi, Antony sekarang mendapatkan lebih banyak waktu bermain di kompetisi piala daripada di Liga Premier.
Antony hanya tampil dalam dua kesempatan di liga utama selama 2024-25 sebelum Erik ten Hag dicopot dari posisinya di ruang ganti pada Senin pagi.
Itu sangatlah penting mengingat pelatih asal Belanda pada awalnya merupakan pendukung besar kualitas pemain internasional Brasil tersebut.
Karena Ten Hag tidak lagi bertugas, hal itu membuat pria berusia 24 tahun itu agak bingung mengenai apakah ia akan masuk dalam rencana penggantinya.
INEOS membuat keputusan Antony
Menurut talkSPORT, Antony telah diberitahu oleh pejabat klub bahwa ia akan tersedia untuk transfer pada bulan Januari.
Saat titik itu tiba, sang playmaker itu akan menjalani setengah dari kontraknya yang berdurasi lima tahun di Theatre of Dreams dan tidak ada prospek perpanjangan.
Fokus United disebutkan adalah mengeluarkan Antony dari tagihan gaji, sambil mengakui bahwa mereka tidak punya banyak pilihan selain menerima kerugian finansial yang besar jika mereka harus melakukannya.
Mantan klub Ajax dan raksasa Brasil Flamengo diduga tengah memantau situasi tersebut.
Namun, belum jelas apakah mantan bintang muda Sao Paulo itu akan bermain di bawah asuhan Ruben Amorim, dengan syarat ia meninggalkan Sporting Lisbon ke Inggris Utara-Barat.
Mengapa peran Antony bisa semakin dibatasi
United secara tradisional merupakan klub yang beroperasi dengan empat bek, namun hal itu dapat segera berubah jika Amorim diberi kendali.
Kesuksesannya di Estadio Jose Alvalade diraihnya berkat penggunaan tiga bek, baik dalam formasi 3-4-3 atau 3-4-2-1.
Mengambil pemain penyerang di sepertiga akhir akan mendorong Antony turun dalam urutan kekuasaan kecuali Amorim menyukainya.
Banyak hal bergantung pada apakah pelatih asal Portugal itu merasa ia memiliki pemain untuk menggunakan strategi yang sama yang telah ia terapkan di Sporting. (*)