-

Sumpah Pemuda adalah salah satu momen penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Deklarasi yang diikrarkan pada 28 Oktober 1928 ini menegaskan tekad para pemuda untuk bersatu demi kemerdekaan Indonesia.

Para tokoh yang terlibat dalam peristiwa ini memegang peran penting. Mulai dari penyusun teks sumpah pemuda, hingga yang menciptakan dan menyanyikan lagu Indonesia Raya untuk yang pertama kali. Salah satunya masih berusia di bawah 20 tahun saat kongres berlangsung.

Peran Dolly Salim dalam Sumpah Pemuda

Tokoh Sumpah Pemuda yang berusia di bawah 20 tahun saat kongres berlangsung adalah Theodora Athia Salim atau Dolly Salim. Menurut buku Sejarah Hukum Indonesia oleh Sutan Remy Sjahdeini dialah yang melantunkan lagu Indonesia untuk pertama kalinya.

Putri Agus Salim ini lahir pada 26 Juli 1913 di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Pada saat kongres Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, dia belum berusia 20 tahun, melainkan baru berusia 15 tahun.

Pada awalnya, WR. Soepratman membawakan lagu Indonesia Raya secara instrumental dengan biolanya. Para peserta kongres terpukau dan minta lagu tersebut diperdengarkan lagi.

Dolly Salim terpilih untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia tersebut. Ada sedikit perubahan lirik dari lagu Indonesia Raya yang dinyanyikannya. Lirik "Merdeka.. merdeka" diubah menjadi "Mulia...mulia". Hal tersebut karena Kongres Pemuda dijaga oleh polisi Belanda dan melarang ada kata "Merdeka"

Tokoh Sumpah Pemuda Lainnya

Ada sejumlah tokoh Sumpah Pemuda lain yang memegang peran penting dalam kongres tersebut.

Berikut di antaranya.

1. Wage Rudolf Supratman

Wage Rudolf Supratman atau W.R. Supratman adalah pencipta lagu Indonesia Raya. Dia lahir di Jatinegara, 9 Maret 1903. W.R. Supratman mendapat keahlian di bidang musik sejak muda dari kakaknya.

Mengutip buku Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SD/MI Kelas III oleh Slamet, dkk, lagu Indonesia Raya ciptaannya pertama kali diperdengarkan dalam Kongres Pemuda II. Sampai sekarang, indonesia Raya menjadi lagu kebangsaan sebagai lambang persatuan bangsa.

2. Muhammad Yamin

Muhammad Yamin lahir pada 28 Agustus 1903 di Sawahlunto, Sumatera Barat.

Beliau dikenal sebagai sastrawan, budayawan, sejarawan, ahli hukum, dan politikus.

Muhammad Yamin menjabat sebagai sekretaris dalam Kongres Pemuda I dan merumuskan teks Sumpah Pemuda. Dia juga yang mengusulkan agar Bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan dalam ikrar Sumpah Pemuda.

3. Soegondo Djojopoespito

Mengutip laman Ditjen Kebudayaan Kemdikbud, Soegondo Djojopoespito lahir di Tuban pada tanggal 22 Februari 1904. Soegondo merupakan seorang ahli hukum yang aktif dalam organisasi pemuda.

Dalam Kongres Pemuda II, Soegondo memimpin jalannya kegiatan tersebut sebagai Ketua Kongres. Soegondo terpilih atas persetujuan Mohammad Hatta sebab dia adalah anggota Persatuan Pemuda Indonesia (PPI).

4.
Amir Syarifuddin Harahap

Menurut eprints Ummetro, Amir Syarifudin lahir di Kota Medan pada 27 Mei 1907. Dia adalah anggota organisasi Jong Batak Bond dan aktivitas anti-Jepang.

Pada kongres Pemuda II, Amir berperan menjadi bendahara. Dia juga memberikan ide-ide briliannya saat perumusan Sumpah Pemuda.

5. Soenario Sastrowardoyo

Soenario Sastrowardoyo lahir di Kota Madiun, Jawa Timur, pada 8 Agustus pada tahun 1902. Dia menjadi penasehat panitia Kongres Pemuda II. Selain itu, di dalam kongres tersebut, Soenario juga menjadi pembicara makalah berjudul "Pergerakan Pemuda dan Persatuan Indonesia".

6. R.M. Djoko Marsaid

Lahir di Malang pada 1903, Djoko Marsaid adalah tokoh pemuda dari Jong Java yang sering menjadi aktivis pergerakan pemuda. Pemilik nama lengkap Djokomarsaid Tirtodiningrat ini berperan sebagai wakil ketua dalam Kongres Pemuda II.

7. Sarmidi Mangoensarkoro

Sarmidi Mangoensarkoro lahir di Surakarta, pada tanggal 23 Mei 1904. Dia adalah tokoh yang memiliki peran penting dalam dunia pendidikan.

Sarmidi merupakan seorang aktivis pendidikan yang aktif membahas isu-isu pendidikan untuk rakyat Indonesia selama Kongres Pemuda I dan II. Beliau juga pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 1949-1950.

8. Rumondor Cornelis Lefrand Senduk

Rumondor Cornelis Lefrand Senduk lahir di Desa Tataaran pada tahun 1904. Mengutip laman SMK Cirebon, Senduk adalah dokter dan politikus asal Minahasa, Sulawesi Utara. Dia anggota Jong Celebes yang berperan menjadi Pembantu III dalam Kongres Pemuda II.

9. R. Katja Soengkana

R. Katja Soengkana lahir pada tanggal 24 Oktober 1908 di Pamekasan, Madura. Dalam kepanitian Kongres Pemuda II, R. Katja Soengkana menjadi Pembantu II. Dia mewakili organisasi Pemoeda Indonesia.

10. Johannes Leimena

Johannes Leimena lahir di Kota Ambon, pada 6 Maret 1905. Dia menjadi menteri tanpa terputus sekitar 20 tahun. Pada Kongres Pemuda I dan Kongres Pemuda II, Johannes Leimena menjabat sebagai pembantu IV.

11. Johan Mohammad Cai

Dalam Kepanitian Kongres Pemuda, Johan berperan sebagai Pembantu I. Dia adalah keturunan Tionghoa yang terlibat aktif di Kongres Pemuda II.

12. Mohammad Rochjani Su'ud

Mohammad Rochjani Su'ud lahir pada 1 November 1906 di Jakarta. Dia berperan sebagai Pembantu V Kongres Pemuda Indonesia dan perwakilan dari Pemoeda Kaoem Betawi.



Baca Lebih Lanjut
11 Tokoh yang Kurang Dikenal di Balik Sumpah Pemuda
Detik
Tiga Tempat Bersejarah Lahirnya Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
Detik
Pembacaan Teks Keputusan Kongres Pemuda Indonesia 1928, Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2024
Abu Hurairah
20 Link Twibbon Hari Sumpah Pemuda ke-96 2024, Lengkap dengan Cara Mudah Unggah di Media Sosial
Tribunnews
Logo Hari Sumpah Pemuda ke-96 Tahun 2024, Ini Link Downloadnya
Tribunnews
Bunyi Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dan Maknanya
Detik
Logo Hari Sumpah Pemuda ke-96 Tahun 2024, Ini Link Download-nya
Tribunnews
Teks Sumpah Pemuda PDF Lengkap Dibacakan di Upacara Hari Sumpah Pemuda 2024
Tribunnews
Susunan Upacara Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2024
Tribunnews
Pedoman Upacara Hari Sumpah Pemuda 2024, Begini Ketentuan Kemendikdasmen
Detik