Masa Depan Akuntan : AI sebagai Pengganti atau Pendukung??Kumparan | 12/10/2024 19:00:30
Teknologi digital, khususnya kecerdasan buatan (AI), telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai sektor industri, termasuk akuntansi.
Dalam beberapa tahun terakhir, AI menjadi alat penting dalam aplikasi bisnis, seperti analisis prediktif, pengolahan data, dan pelaporan keuangan otomatis (Brynjolfsson & McAfee, 2014).
Kesiapan teknologi dan pembelajaran organisasi berperan penting dalam adopsi teknologi baru, termasuk AI, yang meningkatkan efisiensi operasional perusahaan melalui integrasi digital (Ruslaini & Rizal, 2022).
Ini menunjukkan bahwa kesiapan teknologi adalah kunci sukses dalam mengadopsi inovasi digital, termasuk AI dalam akuntansi (Amelia et al., 2024).
Namun, muncul diskusi tentang apakah AI dapat menggantikan akuntan manusia.
Penelitian menunjukkan bahwa AI mampu mengotomatisasi tugas rutin yang biasa dilakukan akuntan konvensional (Davenport & Kirby, 2016). Meskipun demikian, akuntansi juga melibatkan interpretasi, etika, dan pengambilan keputusan yang masih memerlukan penilaian manusia (Richards & Jones, 2019).
Hal ini memperkuat argumen bahwa kemampuan analisis mendalam dan pemahaman standar akuntansi tetap menjadi ranah manusia, di mana etika dan profesionalisme tidak dapat digantikan oleh AI.
Keputusan akuntan sering kali membutuhkan pertimbangan etis yang kompleks, yang tidak dapat diselesaikan oleh AI. AI lebih efektif sebagai alat pendukung keputusan, bukan sebagai pengganti manusia (Kokina & Davenport, 2017).
Kolaborasi antara AI dan akuntan manusia menciptakan nilai tambah dengan menggabungkan teknologi AI dan keterampilan interpretasi manusia. Masa depan akuntansi digital tergantung pada kolaborasi ini, di mana akuntan perlu mengembangkan keterampilan baru di era digital sambil tetap menjadi pengambil keputusan strategis dan penjaga integritas keuangan.
Ilustrasi AI Akuntan dituntut untuk beradaptasi dan memanfaatkan AI.
Untuk meningkatkan kualitas diri di era AI, akuntan perlu terus mengembangkan keterampilan yang tidak dapat sepenuhnya digantikan oleh teknologi.
Berikut beberapa saran bagi akuntan untuk beradaptasi dan memanfaatkan AI:
Penguasaan Teknologi AI:
Akuntan harus memahami cara kerja AI dan bagaimana teknologi ini dapat diaplikasikan dalam analisis data, pelaporan keuangan, dan proses akuntansi lainnya. Penguasaan perangkat lunak berbasis AI dapat meningkatkan kemampuan operasional dan efisiensi.
Peningkatan Kemampuan Analitis:
Meskipun AI dapat memproses data dalam jumlah besar, akuntan perlu mengasah keterampilan analitis untuk memahami dan menginterpretasikan hasil yang diberikan oleh AI. Pemahaman mendalam tentang konteks bisnis dan regulasi akan membuat mereka mampu memberikan wawasan yang bernilai.
Fokus pada Keputusan Strategis dan Etis:
Tugas-tugas rutin mungkin dapat diotomatisasi oleh AI, tetapi keputusan strategis dan etis tetap membutuhkan sentuhan manusia. Akuntan harus meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan yang melibatkan pertimbangan moral, etika, dan kebijakan perusahaan.
Pembelajaran Berkelanjutan:
Teknologi terus berkembang, sehingga akuntan harus berkomitmen pada pembelajaran seumur hidup. Mengikuti pelatihan, seminar, atau sertifikasi terkait teknologi akuntansi modern, termasuk AI, akan menjaga relevansi mereka dalam industri.
Kemampuan Kolaborasi:
Bekerja sama dengan tim teknologi dan data scientist akan menjadi penting bagi akuntan di masa depan. Memiliki keterampilan komunikasi yang baik untuk menjembatani antara teknologi dan strategi bisnis akan menjadi nilai tambah yang signifikan.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, akuntan dapat memaksimalkan potensi AI sekaligus mempertahankan peran sentral mereka dalam pengambilan keputusan dan menjaga integritas keuangan perusahaan. Hal ini memungkinkan akuntan untuk tetap relevan di era digital, menggabungkan keahlian teknologi dengan pengetahuan mendalam tentang prinsip-prinsip akuntansi. Selain itu, akuntan juga dapat memastikan bahwa implementasi AI dilakukan secara etis, menjaga transparansi, akurasi, serta kepercayaan dalam laporan keuangan dan proses audit.
Referensi:
Amelia, R., No, J. K., Rw, R. T., Jeruk, K., Jeruk, K. K., Barat, K. J., & Jakarta, K. I. (2024). Masa Depan Akuntansi : Akankah AI Menggantikan Akuntan The Future of Accounting : Will AI Replace Accountants STIE Kasih Bangsa , Indonesia.
Davenport, T. H., & Kirby, J. (2016). Only Humans Need Apply: Winners and Losers in the Age of Smart Machines. Harper Business.
Kokina, J., & Davenport, T. H. (2017). The Emergence of Artificial Intelligence: How Automation is Changing the Accounting Profession. Journal of Emerging Technologies in Accounting, 14(1), 115-122.
Richards, J., & Jones, E. (2019). Ethical Implications of AI in Accounting. Journal of Business Ethics, 164(2), 221-234.
Baca Lebih Lanjut
Pendidikan Hybrid: Solusi Masa Depan atau Sementara?
Malikal Bilqis
Potensi ETF XKMS: Investasi Cerdas untuk Masa Depan
Kemas Resta
Transformasi Limbah : Katalis Ramah Lingkungan untuk Masa Depan yang Bersih
Rofi Apri Shania
Gebrakan Literasi Digital: Mari Membaca untuk Masa Depan Anti-Pikun
Riyannisa Ika Wulandari
ELEMENTIS Development Group Ulas Masa Depan dan Gaya Hidup Berkelanjutan di Bali
Timesindonesia
24 Tahun Biznet Membangun Infrastruktur Digital Masa Depan
Bisnistribunjabar
Begiristain Akan Tinggalkan City, Masa Depan Guardiola Dipertanyakan
Detik
Rayakan Hari Jadi ke-24, Biznet Terus Bangun Infrastruktur Digital Masa Depan
Sindonews
Indonesia Duduki Peringkat 4 Negara Paling Antusias dengan AI
Rafki Fachrizal
Membangun Budaya Keamanan Proaktif Menjadi Kunci di Era AI Generatif