GridHEALTH.id – Tidur di waktu yang tidak tepat, seperti tidur sore, sering kali menyebabkan pusing setelah bangun.
Banyak orang mengalami pusing atau merasa tidak nyaman setelah tidur sore, meskipun tujuannya adalah untuk beristirahat sejenak.
Lalu, mengapa tidur sore bisa membuat pusing?
Berikut beberapa penyebab dan penjelasan ilmiahnya.
Tubuh manusia dirancang untuk tidur di malam hari dan bangun di pagi hari.
Ketika seseorang tidur di sore hari, hal ini dapat mengacaukan ritme alami tubuh, yang membuat tubuh kebingungan dan menyebabkan pusing setelah bangun.
Namun, jika tidur sore terlalu lama, hal ini bisa memicu "sleep inertia" atau keadaan setengah sadar setelah bangun tidur.
Sleep inertia menyebabkan perasaan grogi, bingung, dan pusing karena tubuh belum sepenuhnya terjaga dan masih berada dalam fase tidur yang dalam.
Tidur yang ideal di sore hari sebaiknya tidak lebih dari 20-30 menit untuk menghindari efek ini.
Orang yang tidur tanpa cukup asupan air sebelum tidur siang atau sore hari mungkin lebih rentan mengalami dehidrasi, yang pada akhirnya memicu pusing.
Ketika kadar gula darah turun setelah bangun, hal ini dapat memicu pusing, lemas, dan bahkan merasa tidak nyaman.
Kurangnya oksigen dalam ruangan bisa membuat tubuh merasa pusing dan lemas setelah bangun tidur.
Hal ini karena otak tidak mendapatkan pasokan oksigen yang cukup selama tidur.
Tidur sore memang bisa memberikan manfaat jika dilakukan dengan benar, namun jika tidur terlalu lama atau dilakukan dalam kondisi yang tidak ideal, hal ini dapat menyebabkan pusing dan ketidaknyamanan.
Untuk menghindari pusing setelah tidur sore, pastikan tidur tidak terlalu lama (maksimal 20-30 menit), perhatikan asupan air, dan pastikan ruangan memiliki sirkulasi udara yang baik.
Tidur di waktu yang tepat dan dengan kondisi yang nyaman dapat membantu tubuh mendapatkan manfaat optimal tanpa efek samping pusing.