JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akhirnya buka suara terkait pembekuan Program Studi Anestesi Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi dan Reanimasi Universitas Diponegoro (Undip) serta pemberhentian aktivitas klinik Dekan Fakultas Kedokteran Undip dr Yan Wisnu Prajokon. Wakil Menteri Kesehatan Prof.
dr. Dante Saksono Harbuwono mengatakan bahwa pembekuan prodi ini bertujuan melancarkan investigasi tanpa intervensi antara junior dan senior. Langkah ini diambil menyusul meninggalnya mahasiswi PPDS Undip, dr. Aulia Risma, yang diduga bunuh diri akibat perundungan. "Jadi ini diberlakukan untuk investigasinya bisa mulus. Jadi tidak ada intervensi antara junior dan senior saat investigasi oleh polisi,” kata Dante saat ditemui di Kantor Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jakarta Selatan baru-baru ini.
Di sisi lain, Kemenkes bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk memastikan investigasi berjalan dengan baik serta mengatasi masalah perundungan di dunia pendidikan secara menyeluruh. "Kami selalu melakukan koordinasi dengan Kemendikbud dan ini sudah berjalan.
Ternyata stimulasi melakukan pembekuan pada dekan dan Profi itu membuat mereka melakukan assesment sendiri,” jelasnya. "Jadi ternyata ini juga menjadi simulasi juga untuk mereka (Kemendikbud) dan akan membuat rampung proses penyelidikan,” tambahnya. Lebih lanjut, Dante berharap prodi Anestesi Undip dapat dibuka kembali setelah investigasi selesai dan dilakukan pembenahan. "Nanti kalau investigasi selesai mudah-mudahan prodinya kembali dibuka sembari mereka melakukan pembenahan diri," pungkasnya.
Baca Lebih Lanjut
Kemenkes Tak Ambil Pusing Dipolisikan soal Kasus Perundungan PPDS Undip
Detik
Keluarga dr Aulia Minta Kepala Prodi hingga Rektor Undip Diperiksa Polisi
KumparanNEWS
Menkes Budi Buka Peluang Mediasi usai Dilaporkan ke Polisi soal Kematian Peserta PPDS Undip
Sindonews
Buntut Kasus Bullying PPDS Undip, Kemendikbud Siapkan Permendikbud Baru
Detik
Dituding Sebar Hoax Terkait Bullying PPDS Undip, Menkes Buka Suara
Detik
TERKUAK Sebelum Tewas Aulia Sempat Kirim Uang Rp 225 Juta ke Sejumlah Orang, Diduga Diperas Senior
Tommy Simatupang
Selain Diminta Setor Uang ke Senior, dr Aulia Diduga Disuruh Pesan 80 Nasi Kotak Setiap Hari
Septrina Ayu Simanjorang
Almarhum dr Aulia Risma Sempat Transfer Rp 225 Juta ke Sejumlah Rekening, Kini Diselidiki Polisi
Hari Susmayanti
Klarifikasi Soegi Boernan soal Royalti Lagu Asmalibrasi