TRIBUNJOGJA.COM - Seorang filsuf terkenal, Heraclitus, mengatakan bahwa satu-satunya hal yang tetap dalam hidup adalah perubahan itu sendiri, semua hal berubah.
Kalian yang dulu bayi terus bertumbuh sampai menjadi seperti saat ini, siswa kelas VII, dan kalian akan terus berubah, baik secara fisik maupun pemikiran dan perilaku.
Tidak hanya kita, materi pun dapat mengalami perubahan.
Di dalam Bab ini kita akan mempelajari perubahan wujud yang dapat terjadi pada materi.
1. Meleleh dan Membeku
Ketika kalian memanaskan es batu, maka dalam waktu singkat es akan meleleh atau mencair, bukan? Ini adalah salah satu contoh perubahan wujud suatu materi, yaitu es yang merupakan zat padat berubah menjadi zat cair.
Dalam hal perubahan pada zat padat, panas dari api atau dari lingkungan sekitar membuat partikel-partikel dalam zat padat bergetar lebih cepat sehingga terbentuk sedikit ruang antara partikel.
Dengan panas yang terus diberikan, maka ikatan antara partikel lama kelamaan akan berkurang kekuatannya sehingga terbentuklah zat cair.
Peristiwa tersebut dikenal dengan sebutan meleleh.
Kebalikannya, apabila air disimpan dalam suhu yang sangat dingin, maka air tersebut akan membeku dan berubah wujud dari zat cair (air) menjadi zat padat, yaitu berupa es.
2. Menguap dan Mengembun
Ketika kalian memanaskan air dalam panci maka lama kelamaan akan muncul gelembung-gelembung pada air.
Saat muncul gelembung di mana air naik ke permukaan lalu dilepaskan ke udara berupa uap air itu disebut sebagai peristiwa mendidih.
Adapun saat air, yang merupakan zat cair, berubah menjadi uap air, yang merupakan gas, disebut sebagai proses menguap.
Proses menguap dapat terjadi di bawah titik didih zat cair.
Contohnya pakaian kita yang basah setelah dicuci, airnya menguap saat dijemur sehingga bisa kering.
Menguap terjadi pada permukaan zat cair, sedangkan mendidih terjadi pada semua bagian zat cair.
Kebalikan dari proses menguap disebut mengembun atau kondensasi.
3. Menyublim dan Mengkristal
Perubahan dari padatan yang dipanaskan, sampai menjadi gas, tanpa melalui tahapan menjadi cairan, disebut menyublim.
Proses kebalikan dari menyublim, disebut sebagai mengkristal.
Mengkristal merupakan perubahan wujud dari gas langsung menjadi padatan.
Contohnya adalah kapur barus yang digunakan untuk pengharum kamar mandi atau lemari.
4. Titik Leleh dan Titik Didih
Ingatlah bahwa meleleh adalah proses perubahan dari zat padat menjadi zat cair yang membutuhkan energi.
Energi berupa panas digunakan untuk membuat partikel-partikel dalam es bergerak lebih cepat.
Panas juga diperlukan untuk melepaskan ikatan yang sangat kuat antara partikel-partikel dalam es sehingga memungkinkan adanya ruang antara partikel-partikel air.
Temperatur atau suhu pada saat suatu padatan berubah menjadi cairan disebut sebagai titik leleh.
Sementara suhu pada saatsuatu cairan berubah menjadi padatan disebut sebagai titik beku.
Titik leleh dan titik beku suatu zat adalah sama, Jadi titik leleh dan titik beku air adalah 0°C.
Titik didih adalah suhu ketika cairan mengalami proses mendidih, dilepaskan ke udara dalam bentuk gas.
Misalnya titik didih air adalah 100°C, artinya pada suhu pemanasan itu cairan mulai berubah menjadi gas, dan suhu akan berubah sampai semua cairan sudah menguap.
Tidak semua materi memiliki titik didih atau titik leleh yang sama dengan air.
Setiap materi atau zat memiliki titik didih dan titik leleh masing-masing, yang dapat membedakannya dengan materi atau zat yang lain.
Semoga pemaparan materi ini dapat memberikan manfaat bagi Anda dalam memahami konsep Mengenai Perubahan Wujud Zat.
( MG - Putri masayu ranitya )