SURYAMALANG.COM, MALANG - Predikat 14 tahun merengkuh gelar suporter terbaik yang diraih oleh suporter SMAN 3 Malang dalam ajang kompetisi DBL seri Malang ternyata bukan hanya isapan jempol belaka.
Bhawikarsu, sebutan SMAN 3 Malang, kembali menggebrak dengan kreatiVitas melalui koreografi 3D yang cukup menawan.
Setelah pada pertandingan perdana mengeluarkan Koreografi Ular 3D yang sedang berjalan di antara suporter yang berada di GOR Bimasakti, Kota Malang, kini ada koreografi lanjutan dari koreografi ular tersebut.
Bisa dikatakan, koreografi 3D yang dilakukan oleh pendukung SMAN 3 Malang ini saling berkesinambungan dari hari kedua dan hari pertama.
Pada hari kedua ini, ketika SMAN 3 Malang berhadapan dengan SMAN 4 Pasuruan, Bhawikarsu kembali menampilkan koreografi 3D yang cukup berkelas.
Yakni dengan menampilkan gambar burung elang putih yang sedang mencakar leher ular hitam yang digambarkan pada koreografi pertama.
Menurut Dwiki Surya, koordinator Koreografi SMAN 3 Malang, ular hitam yang digambarkan dalam Koreografi 3D ini adalah musuh yang ingin merebut gelar suporter terbaik yang selama ini didapatkan oleh Bhawikarsu.
Maksud dari koreografi tersebut ialah bagaimana cara Bhawikarsu dalam mempertahankan gelar suporter terbaik di ajang DBL ini.
"Intinya kami ingin mempertahankan kejayaan selama 14 tahun yang kami raih di kompetisi DBL."
"Ular yang kami gambarkan itu ibarat musuh yang ingin merebut predikat kami," kata Dwiki.
Adanya gambar perkotaan di sisi kanan dan kiri dari koreografi 3D burung Garuda yang mencakar ular semakin menambah kesan istimewa dari koreografi tersebut.
Belum lagi ditambah koreografi burung elang putih yang sedang membaca sebuah buku.
Lengkap dengan jubah hitam yang dikenakan.
Kemudian ditambah gambar seperti tanah dan juga batu meteor yang berada di samping kanan kirinya.
Koreografi ini memiliki makna agar suporter Bhawikarsu dapat mengontrol emosi.
Penampilan koreografi yang ditampilkan oleh para suporter SMAN 3 Malang juga berbeda dari Koreografi 3D pada umumnya.
Di mana koreografi 3D tersebut dapat bergerak yang dapat membuat penonton terkesan.
"Sebenarnya koreografi yang kami bikin itu cukup sulit."
"Tapi yang sulit adalah waktu eksekusi di lapangan."
"Itu harus benar-benar dilakukan dengan matang," ungkapnya.
Dalam membuat ide dan konsep Koreografi 3D ini dikatakan Dwiki tidaklah membutuhkan waktu yang lama, sekitar 3-5 hari
Ide tersebut dicari, dengan melihat koreografi-koreografi yang belum dimunculkan dalam kompetisi DBL.
Selain itu, dukungan dari para alumni juga turut membantu melancarkan pembuatan Koreografi 3D dari SMAN 3 Malang.
Maka tak heran, jika SMAN 3 Malang telah meraih 14 kali gelar suporter terbaik di ajang kompetisi DBL.
"Soal ide, semua kami pikirkan sama-sama."
"Pokoknya yang belum pernah ditampilkan di DBL,"
"Kami juga dibantu oleh alumni, yang selalu aktif memberikan inspirasi, gagasan, ide kepada kami," tandasnya.