Peristiwa miris menimpa salah satu pejuang Kemerdekaan Indonesia di Malang yang gugur dilindas tank Belanda. Pejuang itu merupakan bagian dari Batalyon 5.000 Tentara Rakyat Indonesia Pelajar (TRIP) yang berasal dari arek-arek Malang.
Pemerhati sejarah Malang Eko Irawan mengatakan, peristiwa itu berawal dari sebuah pergerakan pasukan pejuang dari arah markas demarkasi di Betek, hingga ke kawasan Lapangan Pacuan Kuda di Jalan Salak, kawasan Oro-oro Dowo, yang masuk Kecamatan Klojen, Kota Malang.
“Peristiwa itu terjadi pada 31 Juli 1947 itu memang perang, jadi setelah Belanda memasuki Malang seminggu sebelumnya,” kata Eko Irawan, Minggu (18/8/2024).
Saat itu awalnya pasukan Belanda bergerak, ada satu orang pejuang yang hendak mengantarkan pesan berkomunikasi dengan pasukan di wilayah Oro-oro Dowo, tapi ternyata misi itu tercium oleh pasukan Belanda.
“Orang ini dikirim mau diberitahu untuk perubahan strategi mundur, tapi ternyata tercium Belanda. Kemudian Belanda ini datang dari dua tempat, dari Betek atau dari sisi utara dan dari selatan balai kota,” tuturnya.
Kedatangan pasukan Belanda itu membuat satu batalyon TRIP terjepit. Pertempuran pun tak terhindarkan di kawasan Jalan Salak dan sekitarnya, tapi lagi-lagi peralatan perang tak seimbang membuat sekitar 35 pasukan pejuang arek-arek Malang gugur.
“Yang meninggal ada 35 orang, termasuk yang mengirimkan pesan itu. Peralatannya nggak seimbang, Belanda mengerahkan tank-tank dan persenjataan lengkap, satu orang pejuang kita gugur dilindas tank,” ucapnya.
Tank-tank itu memang sengaja dikerahkan begitu pasukan Belanda mencium adanya pergerakan pasukan pejuang TRIP.
Apalagi saat itu memang pasukan pejuang berjaga untuk menghindari serangan pasukan Belanda di kawasan sekitar markas TRIP.
“35 orang itu nggak ada yang selamat. Satu pejuang kita terlindas tank, beliau itu namanya Susanto, dari Batalyon 5000 TRIP,” ungkap dia.
Eko menambahkan, pasca pertempuran di kawasan Oro-oro Dowo itu, para pejuang yang gugur langsung dimakamkan di sekitar lokasi, tak jauh dari markas pejuang pasukan TRIP di Jalan Salak.
Kini makam para pahlawan TRIP itu dijadikan Monumen dan Taman Makam Pahlawan TRIP, yang ada di Jalan Pahlawan TRIP, Oro-oro Dowo, Klojen, Kota Malang. ”35 pasukan itu diperintahkan dimakamkan satu lubang, sekarang jadi Makam Pahlawan TRIP itu,” tandasnya.
Baca Lebih Lanjut
Kisah Heroik Arek Malang Tumpas Penjajah Belanda usai Proklamasi 17 Agustus 1945
Sindonews
Asal Mula Boso Walikan Malang, Kode Rahasia Pejuang Pengecoh Spionase Belanda
Sindonews
Cerita Mistis Pemindahan Jasad Pahlawan Gagak Lodra dari TMP Coban Jahe Malang
Sindonews
Kisah Letnan Achijat, Legenda Pertempuran Heroik Surabaya yang Menewaskan Jenderal Mallaby
Sindonews
Yuk kunjungi Museum Juang Taruna, ada kisah heroik kemerdekaan RI
Antaranews
Kisah Kuda Kiai Pakeling Selamatkan Untung Surapati dari Tembakan Peluru Emas VOC
Sindonews
PO Juragan99 Trans Buka Trayek Malang-Yogyakarta, Harga Tiket Mulai Rp 400 Ribu
Detik
Lansia di Bali semarakkan HUT RI lewat peragaan busana pejuang
Antaranews
Kondisi Terkini Julian Guevara Usai Alami Benturan dengan Thales Lira, Arema FC Ditahan Dewa United
Dwi Yansetyo Nugroho
Swiss-Belhotel International Tabur Bunga Sambut HUT ke-79 RI 
Timesindonesia