Agate mengumumkan akan meluncurkan karya terbarunya berjudul Akarmaut: Romare. Mereka menyebutkan, game ini terinspirasi dari game survival horor kepunyaan Capcom.
"Utamanya kita terinspirasi dari Resident Evil, kemudian menambahkan elemen-elemen lokal untuk membuatnya jadi unik," kata Chief Strategi Officer Agate, Cipto Adiguno, kepada detikINET, Jumat (16/8).
Cipto menyebutkan, beberapa elemen lokal yang dimaksud seperti setting tempatnya yang berada di metropolitan Indonesia. Lalu ada sejumlah kata di dalam permainan yang memakai Bahasa Indonesia, seperti salah satu contohnya, yakni 'Darurat'.
Dirinya pun mengaku kalau Akarmaut: Rootmare bisa juga dibilang sebagai game Resident Evil versi Indonesia. Sebab sebagaimana yang dikatakan oleh Cipto, bahwa game ini memang terinspirasi dari sana namun dengan sentuhan konten lokal di dalamnya.
"Bisa mas (disebut sebagai Resident Evil versi Indonesia) hehe," ujar Cipto.
Diketahui kalau sebelumnya Akarmaut: Rootmare dikembangkan dengan nama kode Project Dead. Nah sekarang proyek ini sepenuhnya beralih di bawah arahan kreatif Agate.
"Sejak dulu Agate yang buat mas, bekerja sama dengan Pqube. Sekarang full di Agate," ungkap Cipto.
Game ini menjanjikan pengalaman mencekam dengan kombinasi unik antara elemen horor dan penceritaan yang imersif. Berlatar tempat di sebuah kota metropolitan Indonesia, Akarmaut: Rootmare membawa empat mahasiswa ke dalam situasi yang sangat menyeramkan.
Dikisahkan rumah sakit kampus mereka berubah menjadi labirin.
Saat ini Akarmaut: Rootmare sudah masuk ke wishlist Steam. Namun belum diketahui kapan tanggal rilisnya. Cipto masih belum bisa membeberkannya.
"Belum tahu mas, tergantung situasi nanti dan strategi pemasaran ya," pungkas Cipto.
\nSaat ini Akarmaut: Rootmare sudah masuk ke wishlist Steam. Namun belum diketahui kapan tanggal rilisnya. Cipto masih belum bisa membeberkannya.
"Belum tahu mas, tergantung situasi nanti dan strategi pemasaran ya," pungkas Cipto.
\n