TRIBUNSOLO.COM - Ada 156 akun Google Business milik hotel di Jawa Tengah yang mangalami peretasan.
Diketahui, peretasan tersebut dilakukan untuk menipu pelanggan dan meraup keuntungan.
Dilansir dari Kompas.com, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Tengah Heru Isnawan menduga ada lebih banyak hotel yang menjadi korban dalam insiden ini yang belum melapor.
“Riilnya bisa lebih, cuman yang terinfo segitu (156 hotel kena retas),” beber Heru melalui pesan singkat, Rabu (14/8/2024).
Sampai sekarang, PHRI telah melaporkan dugaan peretasan terhadap 369 hotel di Indonesia.
Jateng menjadi wilayah terbanyak ditargetkan dalam peretasan sekitar 156 hotel.
Mengevaluasi kejadian ini, dia meminta seluruh hotel di Jateng untuk meningkatkan kewaspadaannya.
“Masing-masing hotel sudah siaga, selalu monitor akun masing-masing terhadap peretasan tersebut (nomor telepon dan nomor rekening) dan menginfokan kepada relasinya,” ujarnya.
Sejauh ini, sebanyak 10 hotel di Jateng dilaporkan terkena peretasan hingga pelaku berhasil melakukan transaksi.
Namun Heru belum belum dapat mengungkap 10 hotel karena masih dalam proses perincian.
“Saya belum ikuti kelanjutan yang itu (10 hotel di Jateng berhasil melakukan transaksi),” ungkapnya.
Lebih lanjut, Kepala Disbudpar Kota Semarang Wing Wiyarso mengaku pihaknya belum mendapati laporan peretasan hotel di Kota Semarang.
“Kami berharap teman-teman dari perhotelan, kepolisian, juga kominfo ini segera menindak lanjuti membantu untuk memproteksi sehingga kejadian ini tidak terulang kembali,” tandasnya.
(*)
(*)