SajianSedap.com - Yogurt merupakan salah satu produk susu yang banyak diproduksi dan dijual di Indonesia.
Makanan olahan satu ini berasal dari susu yang difermentasi dengan memanfaatkan bakteri baik.
Dua jenis bakteri yang digunakan untuk membuat fermentasi susu ini adalahStreptococcus thermopilus dan Lactobacillus bulgaricus.
Namun mengenai cara pengolahan tidak akan dijelaskan disini.
Salah satu ciri khas yogurt adalah rasanya yang asam.
Karena rasanya yang asam, terkadang sulit mengetahui apakah yogurt sudah basi atau belum.
Biasanya untuk mengetahui apakah makanan basi atau tidak, aroma asam sering muncul.
Lantas bagaimana dengan yogurt?
Tenang, Anda masih tetap bisa mengetahui bagaimana ciri-ciri yogurt yang sudah basi.
Melansir dari Eating Well, berikut beberapa tanda atau ciri-ciri olahan susu ini jika sudah basi.
Anda bisa buang atau kembalikan ke toko untuk mendapatkan pengembalian dana.
Namun ada pengecualian jika Anda berada di dataran tinggi.
Jika Anda berada di ketinggian, ketika semua jenis wadah dapat menggembung karena perbedaan tekanan udara di dalam dan di luar wadah.
Saat pertama kali membuka yogurt berpendingin, Anda mungkin melihat lapisan cairan yang tampak encer di permukaannya.
Cairan ini adalah whey, yang tidak perlu Anda khawatirkan.
Cukup aduk kembali ke dalam yogurt.
Namun, jika Anda melihat perubahan pada tekstur yogurt, seperti jumlah cairan yang sangat banyak atau cairan yang masih terlihat setelah diaduk, sebaiknya buanglah.
Anda juga harus membuang yogurt yang memiliki jamur yang terlihat jelas.
Mengikis atau menyendoki jamur tidak akan membantu, karena begitu ada jamur, seluruh wadah akan terkontaminasi.
Jika Anda mencium bau tengik, asam, atau tidak sedap, sekarang saatnya membuangnya.
Yoghurt basi mungkin terasa basi atau sangat asam.
Naluri Anda akan mengatakan bahwa rasanya tidak enak.
Hindari menelannya dan buang segera seluruh wadahnya.
Meskipun telah mengikuti semua langkah penanganan dan penyimpanan makanan yang aman, yogurt basi masih mungkin dikonsumsi karena terdapat bakteri penyebab penyakit yang tidak terlihat dengan mata telanjang.
Anak-anak kecil, orang berusia di atas 65 tahun, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, seperti ibu hamil dan penderita penyakit kronis, juga lebih rentan terkena penyakit akibat keracunan makanan.
Jika Anda merasa sakit dan mengalami gejala seperti mual, diare, muntah, kram, menggigil dan sakit kepala, Anda harus mencari pertolongan medis.