TRIBUNKALTIM.CO - Berikut ialah profil dan biodata Axel Giovanni Hartanto yang merupakan peserta Clash of Champions by Ruangguru.
Reality show pendidikan Clash of Champions by Ruangguru yang terinspirasi dari acara korea serupa kini, tayang melalui akun YouTube resmi dan aplikasi Ruangguru.
Acara Clash of Champions masih menjadi perbincangan hangat saat ini sudah mencapai penanyangan 5 episode.
Para peserta terlebih yang dikenal dengan sebutan trio NUS yang diantaranya terdapat Sandy, Axel, dan Kevin mendapatkan popularitas dan terus meningkat hinggat saat ini.
Diantaranya ialah Axel yang tak kalah menarik dan keren.
Selain dirinya yang kerap kali terlihat atraktif dalam video live sosial media, dirinya pun terkenal sebagai orang yang cheerful dan ramah.
Tak hanya itu, Axel Clash of Clash dikenal jenius karena sudah mengikuti berbagai macam perlombaan OSN dan tingkat dunia sejak SD.
Untuk informasi lebih lanjut, inilah profil dan biodata Axel Giovanni Hartanto Clash of Clash jenius yang berkuliah di NUS.
Nama Lengkap: Axel Giovanni Hartanto
Tempat, Tanggal Lahir: Karanganyar, 5 Maret 2005
Umur: 19 Tahun
Angkatan Kuliah: 2023
Riwayat Pendidikan:
– SMA Kharisma Bangsa
Akun Sosial Media
Instagram: @axel.giovanni.h
LinkedIn: https://sg.linkedin.com/in/axel-giovanni-h
Axel, yang berasal dari Indonesia, melanjutkan pendidikannya di luar negeri dan berhasil diterima di salah satu universitas paling bergengsi di dunia, National University of Singapore (NUS).
Axel mengambil double major di bidang Ilmu Komputer dan Matematika, sebuah pilihan yang menuntut dedikasi tinggi dan ketekunan luar biasa.
Meskipun Axel masih berada di semester 2, ia sempat di-roasting oleh temannya, Agas yang menganggap bahwa ilmu dari NUS belum sepenuhnya nyangkut di otaknya, walau hal tersebut merupakan candaan belaka saat sesi wawancara Clash of Champions.
Namun, Axel membuktikan bahwa dirinya mampu meraih IPK yang hampir sempurna, yaitu 4.90 dari 5.00.
Prestasi ini tidak hanya membanggakan tetapi juga menunjukkan kemampuan akademisnya yang luar biasa.
National University of Singapore sendiri dikenal sebagai universitas terbaik di Asia Tenggara dan menduduki peringkat ke-8 terbaik di dunia menurut QS World University Ranking 2024.
Masuk ke universitas ini bukanlah hal yang mudah dan memerlukan usaha yang besar.
Hanya mereka yang benar-benar unggul yang dapat diterima sebagai mahasiswa di sini, menunjukkan bahwa Axel adalah salah satu dari sedikit orang yang berhasil lolos seleksi ketat tersebut.
Kredibilitas Axel semakin terbukti saat ia mengikuti tantangan Shuffle and Recall.
Dalam tantangan ini, Axel berhasil menjadi orang pertama yang menyelesaikan game tersebut.
Sayangnya, pada urutan ke-24, Axel mengalami kesalahan saat kartu yang ia pasang, yaitu kartu 3 keriting, ternyata seharusnya adalah 3 waru.
Pada tantangan-tantangan berikutnya, Axel dan timnya berhasil menonjol dalam mengerjakan number chain dan cryptarithm.
Hal ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai mahasiswa berprestasi yang tidak hanya unggul dalam akademis tetapi juga dalam berbagai kompetisi yang menantang.
Dengan semua prestasi ini, Axel membuktikan bahwa meskipun tantangan dan hambatan pasti ada, ketekunan dan kerja keras selalu membuahkan hasil yang gemilang.
Axel menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama mahasiswa lainnya, untuk tidak pernah menyerah dan selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam setiap kesempatan.
Axel merupakan contoh nyata bagaimana usaha keras, ketekunan, dan semangat juang dapat membawa seseorang mencapai puncak kesuksesan. Berikut adalah beberapa faktor yang berkontribusi pada kesuksesan Axel di NUS:
1. Pemilihan Jurusan yang Tepat
Axel memilih double major di bidang Ilmu Komputer dan Matematika.
Kedua bidang ini saling melengkapi dan memberikan dasar yang kuat untuk berbagai karir di masa depan.
2. Prestasi Akademis yang Luar Biasa
Dengan IPK 4.90 dari 5.00, Axel menunjukkan bahwa ia memiliki pemahaman yang mendalam dan kemampuan akademis yang tinggi.
3. Kredibilitas dalam Kompetisi
Partisipasinya dalam berbagai tantangan seperti Shuffle and Recall, number chain, dan cryptarithm menunjukkan bahwa Axel tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki keterampilan berpikir kritis dan problem-solving yang kuat.
4. Lingkungan yang Mendukung
National University of Singapore menyediakan lingkungan yang kondusif untuk belajar dan berkembang.
Sebagai salah satu universitas terbaik di dunia, NUS menawarkan fasilitas dan dukungan yang dibutuhkan untuk para mahasiswanya agar dapat berprestasi.
5. Mentalitas Tidak Mudah Menyerah
Meski sempat mengalami kegagalan dalam tantangan Shuffle and Recall, Axel tidak menyerah.
Ia terus berusaha dan menunjukkan performa yang baik pada tantangan-tantangan berikutnya.
Axel adalah contoh inspiratif bagi banyak orang, membuktikan bahwa dengan kerja keras dan ketekunan, semua impian bisa diwujudkan.
Selanjutnya National University of Singapore menjadi tempat di mana Axel mengembangkan dirinya menjadi pribadi yang unggul, siap menghadapi tantangan masa depan dengan percaya diri.
Sumber: Ruangguru (*)