Jakarta (ANTARA) - Frugal living menjadi topik bahasan yang kerap muncul di media sosial. Hal ini lantaran menerapkan frugal living dapat memberi manfaat guna menjaga kestabilan keuangan.
Frugal living merupakan gaya hidup untuk menekan tingkat keborosan seseorang yang berfokus pada pengeluaran yang hemat dan bijaksana dalam kehidupan sehari-hari.
Melansir dari Kanwil DJKN Kementerian Keuangan Sumatera Utara, frugal living diartikan sebagai konsep mengalokasikan uang secara bijak dan dengan kesadaran untuk mencapai tujuan keuangan masa depan.
Fokus utama menerapkan gaya hidup frugal living dengan memenuhi kebutuhan dasar daripada mengedepankan keinginan konsumtif yang berlebihan dengan mendorong hidup sederhana dan menghargai apa yang dimiliki.
Menerapkan frugal living bukan berarti kekurangan atau hidup murah, tetapi lebih pada kemampuan untuk membuat keputusan yang bijak dalam pengeluaran uang. Membeli barang-barang yang bisa mendatangkan bagi hidup.
Penerapan frugal living dapat diterapkan oleh anak muda yang terbiasa dengan gaya hidup konsumtif, membelanjakan uang untuk hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.
Sebagai contoh penerapan frugal living adalah ketika seseorang memilih untuk membeli barang dengan harga yang tinggi namun berkualitas baik, sehingga barang tersebut dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang.
Manfaat frugal living
Menerapkan frugal living memiliki banyak manfaat, di antaranya:
1. Manajemen keuangan lebih efisien
Dengan menerapkan prinsip frugal living, seseorang menjalani hidup yang cukup tanpa menghabiskan uang untuk hal-hal yang tidak perlu. Hal ini membantu mengurangi pengeluaran dan meningkatkan pengelolaan keuangan. Uang yang tersedia dapat dialokasikan secara lebih efisien untuk kegiatan yang bermanfaat seperti menabung dan berinvestasi.
2. Mencegah utang berlebih
Memprioritaskan kebutuhan utama dan menyisihkan uang untuk dana darurat merupakan penerapan frugal living yang membantu menghindari dari risiko utang yang berlebihan.