Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Karawang, Cikwan Suwandi
TRIBUNJABAR.ID, Karawang - Polres Karawang masih melakukan penyelidikan penyebab tewasnya 4 karyawan PT Multidaya Putra Sejahtera (MPS), Selasa (2/7/2024) kemarin.
Kasi Humas Polres Karawang, Ipda Kusmayadi mengaku pihak kepolisian saat ini sudah melakukan sejumlah pemeriksaan kepada para saksi.
"Saat ini sudah dua orang yang dipanggil untuk dimintai keterangan," kata Kasi Humas Polres Karawang, Ipda Kusmayadi, Kamis (4/7/2024).
Sementara itu, proses penyelidikan juga dilakukan oleh UPTD Pengawasan Ketenagakerjaan Wilayah II Disnakertrans Provinsi Jawa Barat.
"Ketika kejadian kami juga menerjunkan tim asal sebagai emergency respon. Kemarin kami juga menerjunkan tim spesialis dan PPNS," kata Plt Kepala UPTD Pengawasan Ketenagakerjaan Wilayah II, Dinakertrans Provinsi Jawa Barat, Dani Prianto Hadi.
Dani mengatakan, tim yang diturunkan adalah tim Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan empat spesialis pengawasan ketenagakerjaan. Diantaranya, spesialis bejana, spesialis instalasi, spesialis ahli kimia dan spesialis lingkungan kerja. Turut diturunkan juga petugas dari BPJS Ketenagakerjaan.
"Hasilnya nanti akan kami sampaikan," kata dia.
Empat tewas dan satu orang kritis keracunan saat membersihkan toren produksi pupuk PT Multidaya Putra Sejahtera (MPS), Dusun Bakanlio RT23/09, Desa Karyasari, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Selasa (2/7/2024).
Berdasarkan informasi di lapangan, korban tewas bernama, Asep Kohar (51), Marsidi (34), Nana Mulyana (42), Husni Saepul (44) warga Dusun Bakanlio, Desa Karyasari, Kecamatan Rengasdengklok.
Salah satu saksi, Wawan Sutisna menyebut kejadian keracunan di area produksi PT Multidaya Putra Sejahtrera di Dusun Babakan Lio, Desa Karyasari, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB.
"Teman-teman sedang membersihkan toren limbah cair bekas pabrik, karena bau seperti air got baunya, mungkin karena bekas cairan nitrogen kali, dan orang yang kritis ini mau tolong temannya yang sudah pingsan," kata Wawan kepada awak media.
Bupati Karawang Aep Syaepuloh langsung melakukan inpeksi mendadak ke lokasi kejadian.
Aep menyebut produsen pupuk organik dan pupuk cair itu mempunyai delapan karyawan beratatus buruh harian lepas.
"Lah kebetulan hari ini tuh sedang dibersihkan karena mau persiapan produksi," ujar Aep saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (2/7/2024).
Kemudian, kata Aep, dua orang karyawan masuk ke area produksi. Mereka membersihkan tong dengan cara masuk ke dalam tong berkapasitas 15 ribu liter.
Lantaran tak ada kabar, tiga orang rekannya menyusul.
"Nah akhirnya yang empat meninggal, yang satu kritis," kata Aep. (*)
Pabrik tersebut disebut kadang produksi dan tidak."Lah kebetulan hari ini tuh sedang dibersihkan karena mau persiapan produksi," ujar Aep saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (2/7/2024).
Kemudian, kata Aep, dua orang karyawan masuk ke area produksi. Mereka membersihkan tong dengan cara masuk ke dalam tong berkapasitas 15 ribu liter.
Lantaran tak ada kabar, tiga orang rekannya menyusul.
"Nah akhirnya yang empat meninggal, yang satu kritis," kata Aep. (*)