GridHealth.id -Asam urat, atau gout, adalah suatu kondisi yang umumnya dikaitkan dengan orang dewasa atau lansia.

Namun, tidak sedikit anak muda yang juga mengalami gangguan ini.

Asam urat terjadi akibat penumpukan kristal asam urat di dalam sendi, yang menyebabkan peradangan dan nyeri.

Berikut adalah beberapa gejala asam urat pada anak muda yang perlu diwaspadai:

1. Nyeri Sendi Mendadak

Gejala utama asam urat adalah nyeri sendi yang muncul secara tiba-tiba dan intens. Nyeri ini biasanya terjadi pada malam hari dan paling sering menyerang sendi di pangkal jempol kaki. Namun, sendi lain seperti pergelangan kaki, lutut, tangan, dan siku juga bisa terkena.

2. Pembengkakan dan Kemerahan

Sendi yang terkena asam urat seringkali akan mengalami pembengkakan, kemerahan, dan terasa hangat saat disentuh. Peradangan ini disebabkan oleh reaksi tubuh terhadap kristal asam urat yang mengiritasi jaringan sendi.

3. Rasa Panas dan Sensasi Terbakar

Selain nyeri, anak muda yang mengalami asam urat juga mungkin merasakan sensasi panas atau terbakar di area sendi yang terkena. Sensasi ini bisa sangat mengganggu dan membuat aktivitas sehari-hari menjadi sulit.

4. Keterbatasan Gerak

Peradangan dan nyeri yang intens pada sendi dapat menyebabkan keterbatasan gerak. Anak muda yang menderita asam urat mungkin merasa sulit untuk menggerakkan sendi yang terkena, yang bisa mengganggu aktivitas fisik dan olahraga.

5. Serangan Berulang

Serangan asam urat bisa datang dan pergi, dengan periode tanpa gejala di antaranya. Namun, tanpa pengobatan yang tepat, serangan bisa menjadi lebih sering dan lebih parah seiring waktu. Gejala awal yang diabaikan bisa berkembang menjadi masalah kronis.

Penyebab Asam Urat pada Anak Muda

Meskipun asam urat lebih umum pada orang dewasa, beberapa faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan anak muda mengembangkan kondisi ini:

- Genetika: Riwayat keluarga dengan asam urat bisa meningkatkan risiko.

- Obesitas: Berat badan berlebih dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah.

- Diet: Konsumsi makanan tinggi purin seperti daging merah, makanan laut, dan minuman beralkohol dapat memicu asam urat.

- Kondisi Medis: Penyakit tertentu seperti hipertensi, diabetes, dan gangguan ginjal bisa mempengaruhi kadar asam urat.

- Gaya Hidup: Kurangnya aktivitas fisik dan pola makan yang buruk juga berperan dalam peningkatan risiko.

Pencegahan dan Pengelolaan

Untuk mencegah dan mengelola asam urat pada anak muda, beberapa langkah dapat diambil:

- Diet Sehat: Mengurangi konsumsi makanan tinggi purin dan meningkatkan asupan buah, sayuran, serta biji-bijian utuh.

- Hidrasi: Minum banyak air untuk membantu mengeluarkan asam urat dari tubuh.

- Berat Badan Ideal: Menjaga berat badan sehat melalui diet seimbang dan olahraga teratur.

- Hindari Alkohol dan Gula: Mengurangi konsumsi alkohol dan minuman manis dapat membantu menurunkan kadar asam urat.

- Pengobatan Medis: Berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat, termasuk obat untuk mengurangi peradangan dan nyeri.

Kesimpulan

Asam urat tidak hanya menyerang orang dewasa atau lansia, tetapi juga bisa dialami oleh anak muda. Mengenali gejala awal dan mengambil langkah pencegahan dapat membantu mengelola kondisi ini secara efektif.

Baca Lebih Lanjut
8 Ciri-ciri Asam Urat Tinggi, Cek Bagian Tubuh yang Alami Sakit!
Diah Puspita Ningrum
5 Jenis Sayuran yang Harus Dihindari Pengidap Asam Urat, Nomor 1 Sering Terlupakan
Detik
5 Jenis Makanan Laut yang Tidak Boleh Dimakan Penderita Asam Urat, Jangan Nekat Kalau Mau Tetap Sehat
Ratnaningtyas Winahyu
Ciri-ciri Asam Urat di Telapak Kaki, Waspadai Kalau Tiba-tiba Terasa Kaku!
Ratnaningtyas Winahyu
Jangan Terkecoh, Ini Beda Keluhan Nyeri Lutut karena Osteoarthritis Vs Asam Urat
Detik
Usai Iduladha, Penderita Asam Urat dan Kolestrol di Sidoarjo Melonjak
Sindonews
Penyakit Apa Saja yang Tidak Boleh Makan Daging Kambing?
Sindonews
Dokter: Kenali gejala DB pada anak dengan konsep KLMNOPR
Antaranews
Tangan dan Kaki Sering Kesemutan? Penyebabnya Jangan Disepelekan
Diah Puspita Ningrum
Penyakit Terkait Gangguan Saraf Otot Masih Banyak Disepelekan, Kenali Gejalanya