TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pak RT Pasren tetap memilih menutup diri untuk bertemu dengan siapapun yang mendatangi rumahnya.
Dia menutup diri ketika kasus Vina Cirebon mencuat dan menjadi perbincangan panas banyak pihak.
Bahkan kedatangan Dedi Mulyadi pun tak mempan ketika dia dan warga menggeruduk rumahnya.
RT Pasren ini di tahun 2016 merupakan ketua RT dan dia menjadi saksi dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky.
Namun keterangannya berbeda dengan saksi kunci lain yang kini sudah mencabut keterangan BAP-nya yaitu saksi Teguh Cs.
Sehingga kesaksian Pak RT Pasren dipertanyakan.
Bahkan kuasa hukum Otto Hasibuan sebelumnya sempat menyebut bahwa RT Pasren ini diduga saksi Palsu soal dugaan rekayasa kasus Vina.
Dalam tayangan channel Kang Dedei Mulyadi per Rabu (19/6/2024), terlihat rumah Pak RT Pasren ini merupakan rumah bercat oranye.
Rumahnya itu dipasangi pagar besi setinggi kepala orang dewasa.
Terlihat di bagian teras rumahnya cukup sepi tak ada aktivitas apapun dengan pintu tertutup rapat.
Di depan rumahnya itu juga terdapat kursi yang terbuat dari bambu, sebuah sangkar burung persegi dari kayu ditambah beberapa pasang sandal di sekitarnya.
Selain itu, lampu depan rumah Pak RT Pasren ini juga dibiarkan menyala meski siang hari.
Dedi menyesalkan bahwa jika Pak RT Pasren merasa ketakutan terkait anaknya, namun itu dulu.
Sebab sekarang sudah banyak yang melindungi.
"Dulu kan anak Pak RT bisa selamet, mereka masuk (penjara). Siapa tahu sekarang dengan ucapan Pak RT mereka selamet," ujar Dedi Mulyadi.
Dedi kemudian bertanya langsung kepada Pak RW 10 Basri, di wilayah mantan RT Pasren tersebut.
Namun respon Pak RW Basri juga malah kebingungan.
"Setahu saya sih beliau di rumah saja, udah sepuh. Saya juga sama RT lain berusaha ke beliau, cuman beliaunya selalu tertutup pas saya ke sini juga," kata Pak RW Basri.
Dedi Mulyadi kembali menimpal bahwa gelagat Pak RT Pasren ini memang malah menimbulkan pertanyaan seperti Saksi Aep yang kini juga sulit ditemui.
"Kalau Pak RT-nya terbuka kan saling melindungi.
Berarti nanti kita lihat siapa yang bener, siapa yang bohong. Tapi kalau ilang-ilang terus justru kita bertanya. Kayak Aep ilang terus abis kesaksian," ungkap Dedi Mulyadi.
Berarti nanti kita lihat siapa yang bener, siapa yang bohong. Tapi kalau ilang-ilang terus justru kita bertanya. Kayak Aep ilang terus abis kesaksian," ungkap Dedi Mulyadi.