SURYA.CO.ID - Maya Nabila berhasil menyandang gelar Wisudawan Doktor Termuda Institut Teknologi Bandung (ITB). 

Ia lulus S3 Program Studi Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), di usia 24 tahun 11 bulan.

Prestasi tersebut tak lepas dari dukungan orang tua dan kedua dosen pembimbingnya, Edy Tri Baskoro dan Hilda Assiyatun.

Masuk SD Sejak Usia 5 Tahun

Maya bercerita, dirinya mulai belajar di bangku sekolah dasar (SD) ketika usia 5 tahun.

Kemudian, ia menyelesaikan studi di sekolah menengah atas (SMA) selama 2 tahun saja.

Tak sampai di situ, Maya meraih gelar sarjana dalam kurun waktu 3,5 tahun.

Suka Matematika

Minat Maya terhadap pelajaran Matematika tak lepas dari peran ayahnya.

“Papa saya juga memiliki minat yang besar di bidang matematika. Dosen pembimbing saya selama S-2 hingga S-3 adalah dosen pembimbing papa saya juga."

"Saya sering diceritakan papa bagaimana matematika dapat membawa kita menjelajah, karena setiap pembimbing beliau ke luar negeri, pasti saya dan adik-adik saya dibawakan oleh-oleh cokelat,” ujarnya.

Dari hal itu, Maya mulai mempelajari bidang tersebut.

“Kebetulan sepanjang sekolah, matematika menjadi pelajaran yang menyenangkan sehingga memutuskan untuk kuliah di jurusan matematika,” katanya.

Selama menjalani program magister di ITB, Maya bersyukur memiliki teman-teman yang suportif.

“Pas juga pandemi waktu itu, ketemu teman-teman yang belajarnya di waktu sembarangan gitu. Kita bisa belajar kapan aja,” ujar Maya.

Adapun saat menjalani program doktoral, banyak hal berbeda.

Maya hanya mengikuti satu kelas dan banyak melakukan riset secara mandiri.

“Lanjut ke S-3, tidak ada mata kuliah yang masuk kelas, kecuali Filsafat Sains,” katanya.

Selain melakukan riset, Maya berkesempatan melakukan student exchange selama empat bulan di Technical University of Košice, Slovakia, melalui program PMDSU.

Disertasinya seputar kombinatorika, khususnya Ramsey Graphs.

“Yang saya kerjakan adalah untuk melihat bahwa dalam suatu struktur yang tak teratur selalu memuat ada struktur yang teratur,” katanya.

Salah satu bentuk penerapan dari ilmu ini adalah party problem.

Pada problem ini, dicari berapa banyak orang yang dibutuhkan sehingga diperoleh x orang yang saling kenal dan y orang yang saling tidak saling kenal dalam sebuah pesta.

Khawatir beasiswa PMSDU berakhir sebelum lulus adalah tantangan yang dialaminya selama menjalani pendidikannya di ITB.

Maya sempat menambah dua semester dari program PMSDU yang seharusnya. Selain itu, lambatnya progres dalam memperoleh hasil juga menjadi salah satu penyebab bertambahnya semester dalam studinya.

Ke depannya, Maya berencana untuk mengeksplor bidang matematika lebih luas lagi. “Saya terbuka dengan kesempatan yang ada, saya juga terbuka ke industri selain berkeinginan menjadi dosen atau pengajar,” tuturnya.

Terkait capaian yang diraihnya, Maya mengatakan, hal itu tidak terlepas dari rasa tanggung jawab, manajemen waktu, dan tidak membandingkan diri dengan orang lain, tetapi membandingkan diri saat ini dengan yang kemarin.

“Bagaimanapun diri kamu, kamu adalah manusia yang berharga. Apapun yang kau usahakan saat ini, akan membuahkan hasil walaupun tidak sekarang. Tetap semangat dengan apa yang kita perjuangkan,” katanya.

Baca Lebih Lanjut
Berusia 22 Tahun, Areta Jadi Wisudawan Termuda S1 Kedokteran UGM
Sindonews
Gara-gara Belikan Sepatu 30 Tahun Lalu, Guru SD Dapat Rumah dari Muridnya yang Dulu Miskin
Adrianus Adhi
40 Contoh Soal dan Kunci Jawaban Mata Pelajaran Matematika Kelas 6 SD Semester 2
Novita
Kisah Guru SD Dibelikan Rumah Oleh Mantan Muridnya, Balas Budi 30 Tahun Lalu Dibelikan Sepatu
Sarah Elnyora Rumaropen
Profil Nayunda Nabila Nizrinah, Biduan Cantik yang Pernah Diberi Cincin oleh SYL
Sindonews
Anak Mantan Bupati Cirebon Menyangkal: Saat itu Saya Masih Kelas 5 SD
Sindonews
25 Contoh Soal dan Kunci Jawaban Mata Pelajaran Matematika Kelas 5 SD Semester 2
Novita
490 guru dilatih ajar Bahasa Inggris dengan gembira kepada anak SD
Antaranews
Kisah Sukses Eko Pujianto, Dulu Supir Kini Bisa Raup Rp 119 Miliar Berkat Jualan Kebab
Adi kurniawan
ITB Batalkan Kenaikan UKT, Rektor: Kami Telah Terima Surat Resmi dari Kemendikbudristek
Sindonews