TRIBUNMADURA.COM - Kamera amatir menyoroti polisi tilang polisi menarik perhatian publik.
Kejadian itu secara cepat menyebar di media sosial.
Kini terkuak bahwa peristiwa ini berlangsung di Medan, Sumatera Utara.
Dua polisi yang terlibat adalah personel dari Satlantas Polrestabes Medan dan Polsek Medan Timur.
Berdasarkan pada video viral, keduanya tampak beradu mulut di lokasi kejadian.
Anggota polisi Satlantas Polrestabes Medan kemudian meninggalkan lokasi.
Warga sekitar yang melihat langsung bersorak.
Menurut informasi yang beredar di dunia maya, tempat kejadian berlokasi di Jalan Jawa medan Timur.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Google News TribunMadura.com
Kala itu polisi tengah melaksanakan razia Patuh Toba 2025.
Lantas, seperti apa fakta sesungguhnya dari polisi tilang polisi ini?
Mengetahui hal itu, Kepala Polsek Medan Timur, Kompol Agus Butar Butar buka suara.
Dia mengatakan kejadian itu berlangsung pada Kamis (17/7/2025).
Agus menegaskan bahwa yang ditilang adalah seorang warga yang sedang mengendarai sepeda motor milik anggotanya.
"Ceritanya, anggota saya (Aiptu DS), yang sedang menjaga tahanan, meminta tolong kepada warga untuk membeli nasi," kata Agus kepada Kompas.com melalui saluran telepon pada Jumat (18/7/2025).
Lalu, warga tersebut berkendara tanpa menggunakan helm dan tidak membawa SIM.
Alhasil, sewaktu di lokasi, warga itu ditilang oleh personel Satlantas yang sedang razia.
"Padahal, helmnya itu ada ditaruh di jok motor. Selanjutnya, ditelepon warga ini-lah personel. Datanglah dia ke lokasi bilang kan kalau motornya dibawa, enggak ada-lah yang dipakainya kerja," ujar Agus.
"Terakhir, anggota memberi STNK motornya ke petugas Satlantas dan ditilang. Begitu kejadiannya," tuturnya.
Berita viral yang melibatkan polisi belakangan ini adalah peristiwa kecelakaan.
Motor patroli polisi tabrak nenek di Medan, Sumatera Utara, Kamis (17/7/2025).
Perekam video viral itu mengatakan bahwa dua polisi yang terlibat ugal-ugalan sehingga tabrakan terjadi.
Motor patroli tersebut kini terkuak milik Polda Sumatera Utara.
Pihak Polda Sumut akhirnya buka suara mengenai kejadian viral ini.
Selengkapnya, simak fakta-fakta motor patroli polisi tabrak nenek di bawah ini.
Viral disebut ugal-ugalan
Salah satu pengunggah kejadian ini adalah akun Instagram @digitalnews.co.id.
Dari video tersebut, dua motor Patroli Jalan Raya (PJR) tampak tergeletak di jalan raya.
Sementara dua polisi yang mengendarai duduk.
Di sisi lain, warga mengerumuni seorang nenek yang tergeletak di bersimbah darah, diduga ditabrak dua polisi tersebut.
Perekam video lalu menyebut kalau sang nenek ditabrak sepeda motor polisi PJR yang ugal-ugalan.
"Inilah dia, inilah polisi PJR.
Kalau nangkap orang nomor satu kalian," ujar perekam video.
Kesaksian warga sekitar
Warga sekitar, Budiman, mengatakan saat kejadian kedua polisi yang menaiki motor PJR tidak membunyikan sirene.
Mereka juga tampak mendahului kendaraan di depannya dengan tidak hati-hati sehingga saat korban bernama Rodiah (70) melintas, keduanya tidak bisa menghindari kecelakaan.
"Begitu dia menyeberang (korban), kalau kita orang sehat, kurasa satu langkah laginya, itu hampir dapat trotoar itu.
Jadi, karena mereka ugal-ugalan dari sana, yang satu nengok ke kanan, satu ke kiri, begitu dipotong begini, nabrak (korban)," ujar Budiman saat ditanya wartawan di lokasi kejadian.
Budiman mengatakan, motor PJR yang berada di depan menabrak korban, selanjutnya motor PJR yang di belakang juga menghindari motor PJR yang berada di depannya, sehingga akibatnya juga ikut terjatuh.
Menurut Budiman, bila mereka tidak ugal-ugalan, tentu insiden ini tidak perlu terjadi.
"Ugal-ugal (mereka) salip-menyalip, enggak ada (hidupkan sirene). Kalau hidupkan sirene, nenek itu enggak akan menyeberang," katanya.
Kondisi nenek
Korban bernama Rodiah lantas dibawa ke rumah Rumah Sakit Mitra Medika setelah kejadian itu.
Budiman berharap korban segera sembuh.
"Insya Allah (nenek) itu dikasih umur panjang dan masih bisa selamat," katanya.
Seluruh biaya pengobatan Rodiah diketahui ditanggung oleh Polda Sumut.
Dua anggota polisi terlibat kecelakaan
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan, membenarkan kecelakaan itu.
Dua anggotanya yang terlibat kecelakaan adalah Bripda AD dan Bripda RS.
Peristiwa itu terjadi sekira pukul 10.15 WIB.
Pihaknya masih mendalami apakah ada motif kelalaian dari anggotanya dalam berkendara.
"Ya, jika ada motif lainnya, tetap akan kami dalami," ujar Ferry saat ditanya wartawan di Mapolda Sumut, Kamis (17/7/2025).
Kronologi versi Polda Sumut
Ferry kemudian menjelaskan dari informasi yang diperolehnya, saat kejadian, Rodiah berada di bahu jalan di depan RS Mitra Medika dan hendak ingin menyeberang.
"Jadi, kejadiannya terjadi bahwa ibu R (Rodiah) itu berada di bahu jalan antara depan RS Mitra Medika.
Di bahu jalan itu (kebetulan) ada pohon, jadi ibu itu ada di balik pohon itu dan kebetulan pada saat itu ada kendaraan truk yang melaju," ujar Ferry.
Selanjutnya, kata Ferry, sesaat Rodiah hendak menyebrang, ada truk yang melintas.
Di belakang truk itu, ada Bripda AD dan RS yang tengah mengendarai sepeda motor patrolinya.
"Setelah truk melaju, ibu itu menyebrang, hanya saja kendalanya, ibu itu karena di belakang dari pohon, jadi tidak terlihat oleh personel kami.
Tahu-tahu ibu itu, informasinya dia berlari (menyeberang), jadi ibu keluar dari pohon setelah truk itu melaju, jadi dia ada di belakang mobil itu," ungkap Ferry.
Ferry mengatakan, kondisi inilah yang membuat dua motor patroli polisi tidak melihat keberadaan Rodiah sehingga insiden kecelakaan pun terjadi.
"Jadi, petugas kami yang patroli (dari arah) belakang truk, itu secara mendadak akhirnya Bripda SR membuang ke kanan sehingga akhirnya ibu itu terkena sabetan boks motor patroli," katanya.
Selanjutnya, kendaraan Bripda AD juga berusaha menghindari kecelakaan beruntun dan mencoba membelokkan motornya ke arah kiri.
"Bripda AD membuang kiri untuk menghindari menabrak korban," ujarnya.
-----