TRIBUNNEWS.COM - Live hasil final Piala Dunia Antarklub 2025 antara Chelsea dan Paris Saint-Germain (PSG) bisa diakses dalam artikel ini.

Pertandingan Chelsea vs PSG akan berlangsung di MetLife, New Jersey, Amerika Serikat, pada Senin (14/7/2025).

Kick-off laga tersebut dijadwalkan mulai pukul 02.00 WIB dan bisa disaksikan melalui live streaming DAZN secara gratis.

GOL PSG - Pemain Paris saint-Germain (PSG) Ousmane Dembele merayakan gol ke gawang Bayern Munchen pada laga perempat final Piala Dunia Antarklub 2025 di Mercedes-Benz Stadium, Sabtu (5/7/2025) malam WIB. (Website FIFA - 6/7/2025) (FIFA.com)

Link live streaming Chelsea vs PSG:

Link <<<

Link <<<

Live hasil Chelsea vs PSG:

Link <<<

Link <<<

Kesempurnaan PSG, Kesempurnaan Dembele

Seorang bocah laki-laki kecil di sudut sunyi kota Normandia, Prancis, menjadi perbincangan banyak orang karena penampilannya yang baik ketika mengolah si kulit bundar.

Kejadian itu terjadi hampir dua dekade silam.

Tapi, dengan tubuh kecilnya itu, dengan kecepatan yang biasa saja, dan tidak terlalu berotot, dia bisa bermain melawan pemain yang lebih besar darinya, baik dari segi postur maupun usia.

Dia adalah Ousmane Dembele. Bola seperti selimut yang tak pernah lepas bagi Dembele.

"Dia memiliki keterampilan teknis bawaan," ucap pelatih Ousmane Dembele ketika di Evreux FC 27, Romaric Bultel.

Klub itu merupakan rumah pertama bagi Dembele. Dia ditempa, belajar, diarahkan, dibimbing, dan apapun yang dibutuhkannya untuk menjadi pesepak bola profesional.

"Dia kurus dan kecil, kurang berotot, dan tidak terlalu cepat. Tapi, dalam hal teknik, itu adalah pertama dan satu-satunya saya melihat anak yang begitu berbakat dan mumpuni secara teknis. Dembele sungguh luar biasa," kenangnya mengingat masa-masa pertama melihat Dembele bermain bola.

Saat berusia 13 tahun, Dembele bergabung dengan Rennes untuk mengasah kemampuannya. Padahal saat itu, tidak sedikit klub-klub Prancis yang menginginkan jasanya untuk bergabung di level akademi.

Rennes merupakan pabrik pemain bertalenta di daerah Prancis. Klub tersebut melahirkan pemain-pemain hebat, di antaranya Camavinga, Raphinha, hingga Desire Doue yang kini setim dengan Dembele.

Ketika bergabung dengan Rennes, penampilan Dembele menarik perhatian Philippe Montanier, pelatih kepala Rennes.

"Setiap kali kami memiliki pemain muda dengan potensi besar, kami memberi mereka kesempatan untuk berlatih bersama tim utama," kata Montanier kepada FIFA.

"Itulah yang terjadi pada Ousmane, dia sudah masuk dalam pantauan kami. Dia jelas merupakan sensasi yang paling menonjol di generasinya," sambungnya.

Ikatan Montanier dengan Dembele kian istimewa karena keduanya berasal dari daerah yang sama, asli Normandia yang lahir di kota Vernon.

Koneksi itulah, ditambah dengan sosok Dembele yang mudah berbaur, tegas, berani menjadi karakter pemain berusia 28 tahun itu kian terbentuk dalam permainannya.

"Dia adalah seseorang yang memiliki etos kerja yang hebat dan bergerak cepat, baik dengan atau tanpa bola," bebernya.

"Dia kurus, tetapi dia lebih dari mampu bertahan dalam duel-duel fisik," tambahnya.

Satu momen yang meninggalkan kesan mendalam pada Montanier adalah ketika Dembele (saat berusia muda) bersikeras untuk mengambil tendangan penalti.

Sikap itu dinilai seperti pemain-pemain hebat dunia yang menunjukkan kepribadian yang kuat.

"Dia memiliki karakter, tetapi dalam cara yang positif. Dia tahu bagaimana harus bangkit dan berjuang, bagaimana membangkitkan semangat orang lain, dan bagaimana memberikan percikan inspirasi," ungkapnya.

Bagi Bultel, mantan pelatih Dembele semasa kecil, ia seperti menemukan puingan emas ketika menemukan Dembele pertama kali.

Selebrasi Ousmane Dembele saat mengawal Paris Saint-Germain (PSG).
Selebrasi Ousmane Dembele saat mengawal Paris Saint-Germain (PSG). (Instagram Ousmane Dembele)

"Kami seperti menemukan emas ketika menemukan Ousmane," bebernya.

"Semua orang menginginkannya di skuad mereka. Kami pikir adalah sesuatu yang istimewa ketika dia bersama kami, tetapi kami tidak sampai menyebutnya sebagai bintang masa depan, sebagian besar karena kami belum pernah melihat orang seperti dia sebelumnya. Di sisi lain, kami tidak ingin menghalanginya," tambahnya.

Dembele yang selalu bergairah di lapangan melewati setiap tahap perkembangannya dengan baik. Hal itu ia bangun dari kerja keras dan keuletannya.

Kini, Dembele telah berada di level yang lain, menuju kesempurnaan dalam kisahnya dalam sepak bola Eropa.

Empat gelar bersama PSG dirangkum dalam satu musim, termasuk juara Liga Champions.

Memenangkan Piala Dunia Antarklub malam nanti akan menjadi kisah baru dalam sejarah Dembele yang tidak hanya membuat para penggemar Les Parisiens bahagia, tetapi juga bagi klub masa kecilnya.

"Kami menyaksikan langkah pertamanya tentu akan sangat senang jika dia menang," kata Montanier.

"Tidak hanya untuknya, tetapi juga untuk Prancis dan untuk semua klub kecil di luar sana."

"Ini adalah pengingat bahwa semuanya dimulai di La Madeleine di Evreux, dengan para pelatih yang memberinya gairah untuk sepak bola dan keinginan untuk berinvestasi pada dirinya sendiri dan untuk terus berkembang," tutupnya.

(Sina)

Baca Lebih Lanjut
Jadwal Chelsea vs PSG di Final Piala Dunia Antarklub 2025: Les Parisiens Menuju Sixtuple
Muhammad Nursina Rasyidin
PSG vs Real Madrid, Les Parisiens Mengincar Kesempurnaan di Piala Dunia Antarklub 2025
Drajat Sugiri
Bahagianya Luis Enrique seusai PSG Hajar Real Madrid 4-0 di Piala Dunia Antarklub, OTW Ukir Sejarah
Muhammad Nursina Rasyidin
Top Skor Piala Dunia Antarklub Memanas, Kejutan Pahlawan PSG Ramaikan Perburuan Sepatu Emas
Dwi Setiawan
Tantang Chelsea di Final Piala Dunia Antarklub, PSG Satu Langkah Lagi Menuju Quadruple Bersejarah
Timesindonesia
Siapa Lawan Chelsea di Final, PSG atau Real Madrid? Duel yang Berpotensi Jadi Pertandingan Terbesar
Muhammad Barir
Head to Head PSG vs Real Madrid: Los Blancos Unggul Tipis, Duel Jarang Berakhir Imbang
Arif Tio Buqi Abdulah
Luis Enrique Nilai Ousmane Dembele Pantas Meraih Ballon d'Or
Liga Olahraga
Musim Impresif Chelsea, Enzo Maresca Ingin Juara Piala Dunia Antarklub 2025 sebagai Penutup
Endra Kurniawan
Jadwal Fluminense vs Chelsea Semifinal Piala Dunia Antarklub 2025, Penebusan Dosa Nicolas Jackson
Arif Tio Buqi Abdulah