BOLASPORT.COM - Persija Jakarta mendatangkan Jordi Amat yang sudah menua dan tersingkir dari timnas Indonesia serta Johor Darul Ta'zim.
The Jakmania boleh saja bergembira dengan kedatangan Jordi Amat.
Namun harus diakui, level permainan bek kelahiran Spanyol itu sudah jauh dari masa emasnya kala mengarungi Liga Inggris.
Jordi datang pada bursa transfer Liga 1 2025/26 sebagai rekrutan ketiga Macan Kemayoran.
Sebelumnya, Persija era Mauricio Souza sudah mendatangkan Eksel Runtukahu dan Van Basty Sousa.
Jordi diprediksi berduet dengan kapten tim sekaligus bek timnas Indonesia, Rizky Ridho, dalam skema tiga atau empat bek ala Souza.
"Adaptasu berjalan sangat bagus," tutur pemain 33 tahun itu di laman resmi klub.
"Saya pun mengenal beberapa rekan setim dari tim nasional, skuadnya banyak diisi pemain muda."
"Saya pikir akan ada lebih banyak pemain yang datang, jadi senang berada di sini," tandasnya.
Kabar buruk bagi The Jakmania, Jordi berada dalam fase penurunan kariernya.
Pada musim terakhir bersama Johor Darul Ta'zim, ia hanya bermain 25 kali di seluruh ajang.
Di ajang Liga Champions Asia Elite, ia hanya bermain sebagai starter dua kali (dari total 10 pertandingan), menandakan pelatih tak mempercayainya di level tertinggi.
Situasi lebih jelas terbaca di timnas Indonesia, dengan Jordi sudah turun jauh dalam hierarki bek tengah Garuda.
Dalam empat pertandingan tahun 2025 pada era Patrick Kluivert, ia tak sekalipun menyentuh lapangan.
Empat laga melawan Bahrain, Australia, China, dan Jepang, Jordi hanya mendekam di bench tiga kali, dan tak masuk line up satu kali.
Padahal, Kluivert memainkan skema tiga bek tengah, dengan langganan starter Jay Idzes, Justin Hubner, dan Rizky Ridho.
Dengan kata lain, Jordi sudah dianggap lebih "buruk" ketimbang rekan setimnya di Persija itu oleh Kluivert dan kolega di timnas.
Meski begitu patut diingat, Persija bermain di level lebih terjangkau oleh Jordi, ketimbang JDT ataupun timnas Indonesia.
"Sudah terlihat bahwa dia pemain hebat," sanjung pelatih barunya di Persija, Mauricio Souza.
"Saya rasa dia tidak akan kesulitan beradaptasi," pungkasnya.
Di Liga 1 2025/26 mendatang, fans Tanah Air bisa berharap menyaksikan aksi ball-playing defender ala Jordi.
Padahal, Kluivert memainkan skema tiga bek tengah, dengan langganan starter Jay Idzes, Justin Hubner, dan Rizky Ridho.Dengan kata lain, Jordi sudah dianggap lebih "buruk" ketimbang rekan setimnya di Persija itu oleh Kluivert dan kolega di timnas.
Meski begitu patut diingat, Persija bermain di level lebih terjangkau oleh Jordi, ketimbang JDT ataupun timnas Indonesia.
"Sudah terlihat bahwa dia pemain hebat," sanjung pelatih barunya di Persija, Mauricio Souza.
"Saya rasa dia tidak akan kesulitan beradaptasi," pungkasnya.
Di Liga 1 2025/26 mendatang, fans Tanah Air bisa berharap menyaksikan aksi ball-playing defender ala Jordi.