TRIBUNJATENG.COM, GIANYAR - Peristiwa tabrak lari terjadi di Bali, Jumat (4/7/2025).
Mobil wanita warga negara asing (WNA) berinisial RCS dengan penumpang seorang pria berinsial KF berpaspor Amerika Serikat nyaris diamuk massa.
Saat diminta berhenti oleh massa, pengemudi terus melajukan kendaraannya hingga jumlah kendaraan yang ditabrak maupun diserempet cukup banyak.
Saat kabur, ia juga membahayakan pengguna jalan lain.
Massa pengendara pun mengamuk, merusak kendaraan roda empat, Toyota Raize warna hitam, dengan nomor polisi DK 1083 QH.
Informasi dihimpun, disebutkan bahwa pengemudi RCS tinggal sementara di Nusa Dua, sudah berkendara ugal-ugalan sejak berada di kawasan Jalan Raya Mambal, Kecamatan Abiansemal, Badung.
Lalu mengarah ke lampu merah Jalan Raya Kengetan, Desa Singakerta, Ubud.
Di sana, ia menabrak kendaraan, sempat disuruh berhenti dan keluar dari dalam mobil.
Namun bukannya menuruti, pengemudi justru tancap gas dan menabrak kendaraan yang menghalangi lajunya.
Sontak massa pengendara semakin geram, lalu mengejar mobil tersebut.
Aksi kejar-kejaran berlangsung lama.
Massa beberapa kali berteriak menyuruhnya berhenti.
Namun tak digubris dan WNA tersebut justru semakin mengencangkan laju kendaraannya.
Selama pengejaran, pengendara yang sebagian besar pengguna sepeda motor itu pun kehabisan kesabaran.
Mereka memukul-mukul mobil pelaku menggunakan helm, yang mengakibatkan semua kaca mobil retak dan pecah.
Dalam pengejaran itu, pengemudi berusaha kabur dengan melintasi arah Sukawati, dan akhirnya menyerah saat memasuki Bypass Prof Ida Bagus Mantra kawasan Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati.
"Turis kalau dikasih hati bakalan ngelunjak (tidak semua bule), seolah-olah bebas mau bertingkah dan kita dianggap takut sama mereka," ujar seorang warga.
Terkait kondisi pengemudi dan penumpangnya, mereka tampak syok.
Namun dipastikan keduanya dalam keadaan selamat.
Kanit Laka Polres Gianyar, Ipda Wayan Wijaya saat dikonfirmasi, membenarkan adanya hal tersebut.
Namun pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut, karena saat ini mengikuti pelatihan terkait Polri.
Namun anggotanya telah menggali data terkait kejadian tersebut.
"Ya, demikian infonya, namun belum ada data riil.
Nanti kalau sudah ada, kami informasikan," ujarnya.
Sementara, pengemudi mobil Toyota Raize warna hitam yang diamuk massa, diduga memang berniat lari dari tanggung jawab, bukan karena takut karena banyak massa yang mengejar.
Hal tersebut terungkap dari keterangan yang diperoleh di kepolisian, bahwa yang pengemudi tersebut sudah melakukan tabrak lari di Jalan Antasura, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Jumat (4/7/2025).
Saat ini, pengemudi dan penumpang dalam mobil sudah diamankan aparat kepolisian.
Sementara Kanit Laka Polres Gianyar, Ipda Wayan Wijaya mengatakan, kasus tabrak lari yang dilakukan pengemudi bermula dari kawasan Jalan Antasura.
Saat itu ia kabur ke arah Mambal, menuju ke Jalan Kengetan, Ubud dan berakhir di Bypass Prof Ida Bagus Mantra kawasan Desa Ketewel.
"Kasus tabrak larinya terjadi di daerah Antasura, lalu dikejar sampai Simpang Ketewel.
Pengemudinya merupakan warga negara asing," ujarnya singkat.
Helm Pecah, Wanita Korban Tabrak Lari Tewas di TKP
Peristiwa tabrak lari juga terjadi di Bali, Minggu, 15 Juni 2025 lalu.
Jalan Raya Jurusan Marga-Apuan, Tabanan, Bali, menjadi saksi bisu tewasnya Ni Luh Sudiani (38).
Mendiang diduga menjadi korban tabrak lari.
Kecelakaan terjadi di depan rumah warga, atas nama I Ketut Sukadana, di wilayah Banjar Dinas Tengah, Desa Marga Dajan Puri, Kecamatan Marga.
Dalam peristiwa nahas tersebut, pengendara sepeda motor Honda Scoopy dengan nomor polisi DK 3238 GX, Ni Luh Sudiani, meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP).
Penabrak kabur.
Tidak ada yang mengetahui secara pasti siapa orangnya.
Korban yang merupakan warga Desa Payangan, Tabanan, itu sudah dalam kondisi terlentang di tengah jalan.
Helm yang dikenakan ditemukan pecah, hal itu diduga karena terjadi benturan keras.
Hingga saat ini, pihak kepolisian belum mengidentifikasi secara pasti, kendaraan atau pihak lain yang terlibat dalam insiden kecelakaan tersebut.
Kasi Humas Polres Tabanan, Iptu Gusti Made Berata, saat dikonfirmasi mengakui kecelakaan itu diduga insiden tabrak lari.
Kendati demikian, aparat kepolisian dari jajaran satlantas tetap melakukan penyelidikan lebih lanjut.
“Iya yang terlibat kecelakaan meninggal di tempat,” ujarnya.
Kejadian berawal saat korban melaju dari arah utara menuju selatan.
Setibanya di lokasi kejadian, korban didapati sudah tergeletak di jalan tanpa ada saksi mata yang menyaksikan langsung proses kejadian.
“Sementara Gede Putu Septian Ari Artana, merupakan anggota kepolisian yang berdomisili di Banjar Dinas Tunjuk Kelod, Desa Tunjuk, Kecamatan Marga, menjadi orang pertama yang mengetahui kondisi korban dan langsung melaporkan ke pihak berwajib,” bebernya.
Saat ini, Unit Laka Satlantas Polres Tabanan masih melakukan penyelidikan lebih lanjut guna mengetahui penyebab pasti kecelakaan dan mencari pihak lain yang mungkin terlibat. (*)
dan
TEWAS Jadi Korban Tabrak Lari di Marga Tabanan, Nyawa Sudiani Tak Terselamatkan!