TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak tiga orang ditetapkan jadi tersangka dalam kasus penganiayaan antara driver online dan pelanggan di Bantulan, Godean, Sleman, DI Yogyakarta.
Salah satu tersangka yang kini sudah ditahan adalah T, pelanggan Shopee Food yang mengaku sebagai orang pelayaran, tapi ternyata seorang pegawai.
Demikian disampaikan Kapolresta Sleman, Kombes Edy Setyanto Erning Wibowo.
"Sudah tiga pelaku ditahan (salah satunya pelanggan Shopee food berinisial T)," katanya, Minggu (6/7/2025).
Dua pelaku lainnya yang diamankan Polres Sleman berinisial RHW (32) dan RTW (58).
Ketiga orang tersebut bersama-sama menganiaya driver Shopee Food berinisial AML (22) pada Kamis (3/7/2025) malam
"Kami berkomitmen melakukan penegakan hukum secara profesional dan akan menindak tegas terhadap pelaku tindak kriminal," ujar Kombes Edy seperti yang diunggah di akun Instagram @polrestasleman.
Sementara itu, polisi juga mengamankan dua tersangka perusakan mobil polisi.
Mengutip Kompas.com, dua orang yang ditangkap tersebut masing-masing berinisial BAP (18) dan MTA (18).
Ternyata, dua orang tersebut tidak terdaftar sebagai mitra resmi driver online.
Keduanya menggunakan akun milik orang tua dan teman untuk beroperasi.
“Nama yang bersangkutan tidak terdaftar. Yang bersangkutan menggunakan akun orang tuanya dan akun temennya,” ungkap Edy.
Bahkan, kedua pelaku tidak mempunyai SIM.
"Bisa dikatakan yang bersangkutan bukan driver ojol yang terdaftar dan kedua pelaku perusakan mobil dinas Polsek tersebut belum layak mengemudikan kendaraan karena belum memiliki SIM," lanjutnya.
Mereka bakal dijerat pasal 170 KUHP terkait perbuatan kekerasan yang dilakukan secara terang-terangan bersama-sama terhadap orang atau barang.
Masih dari TribunJogja.com, pihak kepolisian juga mendapat laporan adanya penganiayaan terhadap warga Bantulan.
Pihaknya pun masih melakukan penyelidikan terkait aksi penganiayaan tersebut.
Ia pun mengimbau agar pelaku segera menyerahkan diri.
"Diimbau pelaku menyerahkan diri sebelum diamankan petugas."
"Terhadap pelaku penganiayaan dan pelaku pengerusakan akan kami tindak tegas dan proses hukum,” imbuh Kombes Edy.
Sebelumnya diwartakan, kasus driver Shopee Food yang geruduk sebuah rumah di Sleman, DI Yogyakarta ini viral di media sosial.
Pada Sabtu (5/7/2025) dini hari, ratusan driver Shopee Food lakukan aksi unjuk rasa.
Mereka tak terima dengan adanya perundungan disertai penganiayaan terhadap seorang driver Shopee Food dan kekasihnya.
Perundungan ini bermula ketika pesanan telat lima menit kepada pemesan karena adanya pesanan ganda.
Pemesan lalu tak terima dan bersikap arogan hingga mengaku sebagai orang pelayaran.
Atas nama solidaritas, ratusan driver Shopee Food akhirnya menggeruduk rumah pelaku untuk mencari pertanggungjawaban.
Dari aksi tersebut, satu unit mobil polisi rusak.
Pelaku yang berinisial T juga kini telah diamankan.
Saat ditemui TribunJogja.com, Ketua Forum Ojek Online Yogyakarta Bergerak (FOYB), Rie Ramawati menyayangkan adanya perusakan mobil polisi milik Polsek Godean tersebut.
Padahal, sebelumnya ia telah mengimbau agar tidak ada tindakan anarki, khususnya saat massa mendatangi Polresta Sleman.
"Sebenarnya kami menyayangkan sekali. Karena kesannya ojol jadi gini banget, kok anarkis banget, mengganggu masyarakat, merugikan orang-orang daerah sekitar Jalan Godean juga,"
"Di Polresta Sleman itu kami sedang bersama Kapolresta Sleman, tersangka sudah minta maaf, tetapi hanya pakai megaphone FOYB, jadi tidak terlalu keras,"
"Kemudian kami bikin video (permintaan maaf tersangka), ternyata di Bantulan malah melakukan tindakan seperti itu," ujarnya, Minggu (6/7/2025).
Setelah kejadian, Rie Ramawati mendatangi lokasi perusakan dan ikut membersihkan sisa-sisa kerusakan.
Ia juga meminta maaf kepada semua pihak termasuk warga dan tokoh setempat atas apa yang terjadi.
Rie mendunga perusakan ini didalangi provokator sehingga suasa makin panas.
"Kalau kami imbauannya menyerahkan diri, itu bisa meringankan hukuman. Walau dari temen-temen banyak yang nggak kenal, dari kepolisian pasti bisa nangkep,"
"Harapannya provokator, penyusup kalau bisa ditangkap secepatnya. Biar kami bisa tahu, driver atau bukan," ujarnya.
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJogja.com, Christi Mahatma Wardhani)(Kompas.com, Wijaya Kusuma)