-

Kisah inspiratif kali ini datang dari sosok Muhammad Farel Alfhareza. Laki-laki asal Bandung tersebut adalah mahasiswa baru di jurusan Teknologi Industri Kimia Universitas Padjadjaran (Unpad).

Farel lolos lewat jalur Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT). Namun, di balik keberhasilannya tersebut ada sebuah cerita inspiratif tentang perjuangan Farel.

Tinggal di Ruang Sepatu Masjid Selama 5 Tahun

Farel adalah lulusan SMAN 3 Bandung. Selama sekolah, ia aktif menjalankan kegiatan positif di Masjid Salman Institut Teknologi Bandung (ITB).

Ayahnya adalah seorang marbot di sana. Sehingga Farel sudah tidak asing lagi dengan lingkungan sekitar Masjid Salman, karena selama lima tahun ini ia sudah tinggal di sana. Ia kerap menjadi imam, qori, dan guru madrasah.

Meski mengaku punya keterbatasan secara ekonomi, Farel tidak pernah mengurungkan mimpinya untuk menapaki pendidikan tinggi. Ia yakin jika bekerja keras akan selalu ada hasil yang baik baginya.

"Pendidikan masih jadi hal yang eksklusif, apalagi bagi saya yang serba terbatas ini. Akan tetapi saya percaya, keterbatasan tidak menjadi halangan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi," katanya, dikutip dari laman Rumah Amal Salman, Minggu (6/7/2025).

Dapat Beasiswa-Tembus PTN Impian

Di tengah keterbatasannya, Farel mencari cara untuk terus bisa menjangkau perguruan tinggi impian. Akhirnya ia mencoba daftar Beasiswa Perintis.

Gayung bersambut, Farel pun lolos dan mendapat beasiswa berupa bimbingan intensif agar bisa tembus Unpad. Dengan begitu, Farel memperoleh bimbingan cukup intensif dan bisa mempelajari materi secara lebih mendalam.

"Nilai saya awalnya hanya di kisaran 500-an. Setelah ikut bimbingan Beasiswa Perintis, nilai saya naik hingga 700," katanya.

Selama persiapan menuju UTBK, Farel diberikan motivasi oleh mentor. Sehingga keyakinannya untuk bisa berkuliah semakin kuat.

Memanfaatkan Koneksi Internet Masjid untuk Belajar

Untuk mengakses pembelajaran online, Farel memanfaatkan koneksi internet yang disediakan Masjid Salman untuk umum. Pihak masjid pun memberi pinjam komputer CCTV untuk dipakai Farel belajar.

"DKM memberikan akses koneksi internet, ruang-ruang masjid, bahkan Farel juga diizinkan untuk menggunakan salah satu komputer CCTV yang ada di ruang penitipan sepatu, tempat saya bekerja untuk belajar materi-materi ujian," kata sang ayah.

Sang ayah amat bangga dengan apa yang diperoleh anaknya. Farel mampu membuktikan bahwa tanpa ruang yang nyaman dan biaya, ia tetap bisa mewujudkan mimpinya masuk PTN.

"Saya mengapresiasi semangat belajar Farel yang tinggi. Keadaan sulit justru membuatnya lebih maju," ucap sang ayah.

Saat ditanya tentang motivasinya sejauh ini, Farel bercerita bahwa ia tidak mau membebani ayahnya. Ia juga ingin kuliah untuk bisa berkembang lalu bermanfaat bagi banyak orang.

"Saya ingin berkembang, baik secara sosial maupun keilmuan, dan semoga bisa membawa dampak untuk orang lain," katanya.



Baca Lebih Lanjut
Kisah Nenek Nasikah: Sempat Dititip Anak ke Panti, Kini Tinggal di Kos Surabaya
KumparanNEWS
Sosok Mbah Irah, Dulu Pernah Dibantu Olga Syahputra tapi Balik Lagi Tinggal di Makam Selama 30 Tahun
Torik Aqua
Viral Nenek Irah Tinggal di Pemakaman, Kini Pulang Kampung Mendadak, Dinas Sosial Kehilangan Jejak
Satrio Sarwo Trengginas
Pantang Menyerah Lawan Stroke, Sempat Lumpuh Kini Bisa Finish Half Marathon
Detik
Cantiknya Sosok Kakak Maia Estianty, Astri Merianti yang Tinggal di Australia Selama Puluhan Tahun
Widy Hastuti Chasanah
Kisah Nenek Tinggal 30 Tahun di Makam Tionghoa Jakarta Timur, Pernah Dibantu Olga Syahputra
Whiesa Daniswara
Lansia 74 Tahun Tinggal 30 Tahun di Atas Kuburan China Jaktim, Ada Kamar Tidur dan Tempat Mencuci
Jaisy Rahman Tohir
Kronologi Ayah Bunuh Anak Tirinya yang Berusia 11 Tahun di Banyuwangi, Ini Alasan di Baliknya
Siti M
Nenek yang 30 Tahun Tinggal di Nisan Kuburan Kebon Nanas Bakal Dirujuk ke Panti Sosial
Satrio Sarwo Trengginas
Driver Grab di Singapura Dapet Rp 76 Juta/Bulan, Tinggal di Vila Mewah
Detik