Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nurika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Park Shanghai hadir di Surabaya, Jawa Timur.
Kehadiran bangunan-bangunan berciri khas arsitektur tradisional Tiongkok itu disambut antusias warga maupun wisatawan.
Mengadaptasi Chenghuangmiao Market, sebuah pusat surga belanja di Shanghai, area di kawasan Pakuwon City Mall Surabaya ini dipenuhi pengunjung hingga malam hari.
Suasana yang ramai, gaya bangunan bergaya klasik oriental, persewaan hanfu dan jejeran pilihan kuliner, menambah daya tarik Park Shanghai sebagai tempat bersantap dan bersantai.
“Diajak teman yang pernah main ke sini. Suasana bagus, ada banyak dekorasinya yang bisa buat foto-foto. Bangunannya keren, kayak beneran di Shanghai,” ujar Arlin, pelajar asal Surabaya yang tengah berkunjung ke Park Shanghai, Sabtu (5/7/2025) malam.
Sementara itu, General Manager Pakuwon City Mall Surabaya, Lily Tanaya menyebut, keberadaan Park Shanghai menjawab kebutuhan akan tempat wisata baru di Surabaya.
Diharapkan ini bisa menjadi jujukan tidak hanya bagi warga Surabaya, juga menjadi inspired destination (tujuan yang menginspirasi) dan newest destination (tujuan baru) bagi banyak kalangan.
“Kami ingin menghadirkan satu tempat yang bisa menjadi destinasi bagi warga Surabaya, secara umum tourism destination (tujuan wisata). Karena rata-rata wisatawan masih agak bingung kalau ke Surabaya ke mana, dan kami ingin hadirkan sebagai tourism destination,” ujarnya.
Lily menjelaskan, di area ini dibangun pagoda setinggi 40 meter dan banyak mural yang menggambarkan zodiak Tiongkok yang dibuat terpisah, sehingga memungkinkan pengunjung untuk bisa eksplore setiap sudut Park Shanghai.
Tempat wisata tematik ini juga dirancang ramah anak dan keluarga.
Ruang terbuka dan tidak banyak tangga, sehingga memudahkan aksesibilitas para lansia dan anak-anak ketika bermain.
Selain segmen di atas, Lily menyebut, akan ada banyak komunitas yang dihadirkan dalam berbagai kegiatan hiburan seperti wushu, line dance, hingga mahjong yaitu permainan yang populer di kalangan lansia.
“Itu buat mengedukasi para lansia untuk daya ingat mereka.
Selain suasana Shanghai, pilihan kuliner yang ada dibuat dengan selera masyarakat Indonesia.
Terdapat pilihan kuliner di area foodcourt, area restoran dan area retail memperkaya pilihan belanja.
Area foodcourt terdiri dari 44 tenan dan area restoran yang secara bertahap hadir hingga pembukaan resmi Park Shanghai pada pertengahan Agustus 2025 mendatang.
“Komposisi food and beverage kami masukan 70 persen no pork no lard. Di samping itu tasty, yang disukai banyak orang. Seperti bebek palupi, misua brothers,” ujarnya.
Meski berada di kawasan mall, beberapa tenan di Park Shanghai buka lebih pagi.
Beberapa di antaranya juga tutup lebih malam.
“Ada tenan buka lebih early (lebih awal) untuk komunitas yang berolahraga pagi di sekitar sini, ada juga beberapa restoran yang buka hingga tutup lebih malam. Secara operasional mall tutup sampai jam 22.00 WIB,” tuturnya.