TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - PT Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah berencana memperluas titik penukaran minyak jelantah di Jateng.
Hal itu menyusul tingginya animo masyarakat dalam program penukaran minyak jelantah di SPBU Coco Akpol Semarang.
Sebanyak 275,42 liter minyak jelantah berhasil dikumpulkan dari masyarakat dengan nilai ekonomis mencapai Rp 1,6 juta selama satu bulan.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jawa 099 Tengah, Taufiq Kurniawan mengatakan,
program ini berhasil mencatat 48 transaksi dengan melibatkan 48 partisipan dari berbagai daerah yang menukarkan minyak jelantah di SPBU Coco Akpol.
"Kami menyadari di tengah animo cukup bagus, titiknya masih kurang. Kami akan tambah spotnya," tutur Taufiq, Minggu (6/7/2025).
Adapun alat pengumpulan minyak jelantah di SPBU Coco Akpol telah diluncurkan bersamaan dengan peluncuran Pertamax Green pada 5 Juni lalu.
Masyarakat dapat menukarkan minyak jelantah dan mendapat kompensasi sesuai harga minyak jelantah dunia. Hasil pengumpulan minyak jelantah ini akan masuk ke pengolahan di Kilang Pertamina Cilacap.
Minyak jelantah tersebut akan diolah menjadi sustainable aviation fuel (SAF) atau avtur penerbangan.
"Pengiriman ke Cilacap kolektif bareng dengan yang di Jakarta. Nanti akan didistirbusikan partner kami, namanya Noovoleum, akan dikirim ke Cilacap untuk jadi SAF," terangnya.
Tak hanya penukaran minyak jelantah, animo penukaran sampah botol plastik di Semarang juga tinggi.
Penukaran botol plastik ini merupakan program corporate social responsibility (CSR) dari Pertamina.
Menurut Taufiq, SPBU tidak hanya berfungsi sebagai tempat pengisian bahan bakar, tetapi juga sebagai collection point untuk limbah rumah tangga seperti jelantah dan plastik.
"Sudah terkumpul 102,5 kilogram botol plastik atau dengan jumlah botol 5.482 dalam sebukan. Jumlat transaksi 416 dengan total 132 user," paparnya.
Rencananya, Pertamina akan bekerjasama dengan DLH Kota Semarang untuk pengolahan sampah plastik tersebut. (eyf)