TRIBUNBATAM.id - Berikut ini adalah pengakuan keji ibu muda di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, tega menghabisi nyawa bayinya yang masih berusia dua bulan.
Menurut pengakuan pelaku membunuh bayinya yang berjenis kelamin laki-laki, menggunakan toples.
Bayi yang masih berusia dua bulan itu sempat dilarikan ke Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar untuk mendapatkan pertolongan medis.
Sayangnya, bayi yang dianiaya oleh ibu kandungnya ini tidak dapat terselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia.
Ketua Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) Kelurahan Pampang, Haris, mengatakan bahwa kejadian yang menimpa bayi itu terjadi, pada Jumat (4/7/2025) sekitar Pukul 20.00 WITA.
Berdasarkan foto yang diterima, tampak perempuan muda terus menangisi bayinya sudah terbujur kaku.
"Kejadiannya di Pampang 2 Lorong 5 Kelurahan Pampang Kecamatan Panakkukang," ucap Haris ditemui wartawan di RS Ibnu Sina Makassar.
Kapolsek Panakkukang, AKP Aris Satrio, mengonfirmasi pembunuhan bayi yang berusia dua bulan tersebut.
Ketika berada di RS Ibnu Sina, AKP Aris mengaku akan menggali keterangan ibu korban.
"Adanya dugaan pembunuhan terhadap bayi, terhadap bayi untuk saat ini kami masih melakukan pendalaman terhadap ibu korban yang kami duga melakukan perbuatannya," ujar Aris Satrio.
Namun demikian, lanjut Aris, pemeriksaan terhadap ibu korban memerlukan pendampingan psikolog.
Pasalnya, terduga pelaku diduga ada gangguan psikologi terhadap kejadian itu.
"Sempat kami tanya, kata ibu korban dipukul pakai toples di bagian kepala," ungkap Aris.
"Tapi keterangan ini berubah-ubah. Makanya nanti kami pastikan lagi untuk pendampingan dari psikologi," lanjutnya.
Sang ibu berinisial N yang baru berusia 25 tahun kata Haris, baru melahirkan bayinya sekitar dua bulan lalu.
Informasi awal kata dia, ibu korban mengalami gangguan psikologi namu masih perlu pendalaman oleh ahli psikologi.
"Untuk riwayat kejiwaan masih simpang siur, tetapi kami dapatkan informasi awal ada gangguan psikologi," bebernya.
Saat ini jenazah sang bayi dibawa ke RS Bhayangkara untuk visum.
Sementara ibunya dibawa personel Polsek Panakkukang untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Adapun kejadian itu, kata Aris diketahui setelah nenek korban melapor ke kepolisian.
Selain polisi, petugas dari Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) turut mendampingi penanganan kasus itu.
(TribunBatam.id)