BANJARMASINPOST.CO.ID - Tak begitu berguna di AC Milan dan Chelsea, bintang yang dulu disebut titisan Cristiano Ronaldo ini mau pulang kampung.

Dia adalah Joao Felix. Nasibnya kini kian tak jelas. Akhirnya dia meminta pulang ke klub asalnya, Benfica.

Sebenarnya, sosok Felix sempat jadi pembicaraan ketika pertama kali muncul pada 2018.

Felix bahkan dianggap sebagai calon bintang masa depan Timnas Portugal berikutnya setelah Cristiano Ronaldo.

Betapa tidak, dalam usia belum genap 19 tahun, sang gelandang serang sudah berhasil menembus tim utama Benfica.

Dia membukukan rekor sebagai pemain termuda yang mencetak gol dalam laga Derbi Lisabon antara Benfica dan klub pertama Cristiano Ronaldo, Sporting CP.

Felix juga sempat menjadi pemain termuda yang mencetak hattrick di Liga Europa.

Performanya bersama Benfica pada 2018-2019 membuat Felix segera menarik perhatian klub-klub top Eropa.

Pada musim panas 2019, Atletico Madrid membelinya dengan harga 126 juta euro atau sekarang sekitar 2,4 triliun rupiah.

Joao Felix saat itu menjadi pemain keempat dengan angka transfer termahal di dunia setelah Neymar (222 juta euro), Kylian Mbappe (180), dan Philippe Coutinho (145).

Namun, sejak itu Felix tidak bisa memenuhi ekspektasi yang dibebankan kepadanya.

Baru di musim pertama bersama Atletico, Felix sudah dianggap sebagai salah satu rekrutan baru paling mengecewakan di LaLiga.

Dia mengalami kesulitan beradaptasi dengan gaya permainan pelatih Diego Simeone.

Felix sempat beberapa kali menunjukkan performa bagus seperti saat dia dipilih suporter sebagai pemain terbaik Atletico pada musim 2021-2022.

Akan tetapi, dia tidak pernah benar-benar bisa memantapkan diri sebagai pemain terpenting Los Rojiblancos.

Pada paruh kedua musim 2022-2023, Felix dipinjamkan ke Chelsea tetapi dia tidak cukup mengesankan sehingga The Blues tidak merekrutnya secara permanen di akhir kompetisi.

Musim berikutnya Felix dipinjamkan lagi ke Barcelona.

Kembali gagal tampil impresif, pemain kelahiran 10 November 1999 ini lantas dibeli Chelsea pada musim panas 2024.

Chelsea hanya memakainya selama setengah musim sebelum meminjamkan Felix ke AC Milan.

Di klub Liga Italia itu, Joao Felix kembali gagal dan dia dikembalikan ke Chelsea pada musim panas ini.

Namun, Chelsea sudah tidak memasukkan Felix ke dalam rencana mereka untuk musim depan kendati masih punya sisa kontrak selama 6 tahun.

Alhasil, Felix harus mencari klub baru kalau mau bermain secara reguler di kompetisi mendatang.

Terbaru, Joao Felix meminta klub asalnya, Benfica, membuka pintu untuk dirinya pulang.

"Benfica punya Bruno Lage, pelatih yang saya kenal dan sangat penting bagi karier saya," kata Felix.

Lage adalah pelatih yang menjadikan Felix sebagai pemain reguler di Benfica pada musim 2018-2019.

"Saya akan sangat bahagia kalau bisa pulang ke Benfica."

"Saya melihat kembali ke Benfica sebagai sebuah solusi yang bagus," pungkasnya.

Sekarang dalam usia 25 tahun, Joao Felix gagal mewujudkan statusnya yang sempat disebut sebagai titisan Cristiano Ronaldo.

Saat seusianya, Ronaldo sudah menjuarai Liga Champions dan meraih Ballon d'Or.

Chelsea Dapatkan Pengganti Sancho

Di sisi lain, pulangkan Jadon Sancho ke Manchester United, Chelsea dapatkan penggantinya dari Borussia Dortmund.

Dortmund telah mengonfirmasi salah satu bintangnya, Jamie Bynoe-Gittens, akan bergabung Chelsea di musim panas ini.

Memang, kepindahannya belum sepenuhnya tuntas karena satu hal kecil di antara ketiga pihak tersebut.

Namun, Jamie Gittens menjadi incaran Chelsea sejak bursa transfer musim panas 2025 dibuka.

Winger berusia 20 tahun itu sudah didekati sebelum The Blues tampil di Piala Dunia Klub 2025.

Sayangnya, pendekatan itu tak berakhir manis karena Dortmund menolak melepasnya.

Usut punya usut, Die Borussen menolak karena tawaran yang kurang memuaskan dari tim asal London itu.

Saat pertama kali mendekati Gittens, Chelsea mengajukan proposal di angka 30 juta poundsterling (Rp664 miliar).

Sejak tawaran itu ditolak, tim yang juga berjuluk The Pensioners itu masih terus melakukan pendekatan.

Hingga akhirnya, kedua tim sepakat mengenai harga untuk jebolan Manchester City itu.

Dinukil dari cuitan Fabrizio Romano, kedua tim sepakat di angka 48,5 juta poundsterling (Rp1 triliun).

Dalam kesepakatan ini, Chelsea juga memasukkan bonus 3,5 juta poundsterling (Rp77 miliar) beserta klausul penjualan kembali.

Kesepakatan ini membuat Dortmund kemudian mengonfirmasi kepindahan Jamie Gittens ke Stamford Bridge.

“Penyerang Borussia Dortmund Jamie Gittens akan pindah ke Chelsea,” bunyi pernyataan Die Borussen, dikutip BolaSport.com dari laman resmi klub.

Namun, kepindahan ini belum sepenuhnya rampung karena satu hal kecil.

Hal itu adalah rincian kontrak yang masih harus dirampungkan sebelum Gittens berganti tim.

“Semua pihak yang terlibat menyetujui kesepakatan ini. Rincian kontrak masih harus diselesaikan,” lanjut pernyataan itu.

Saat ini, kedua tim tengah merampungkan syarat terakhir transfer tersebut di Florida, Amerika Serikat.

Proses ini berjalan di Florida karena Dortmund dan Chelsea sama-sama tengah bertarung di Piala Dunia Klub 2025.

Meski di ambang merampungkan kepindahan Jamie Gittens, Chelsea tak akan bisa memainkannya di Piala Dunia Klub 2025.

Pasalnya, pemain yang pernah menimba ilmu di Cobham ini sudah didaftarkan Borussia Dortmund di ajang tersebut.

Menurut aturan FIFA, pemain yang sudah didaftarkan untuk ajang ini tak bisa membela tim lainnya.

Alhasil, The Blues baru bisa memainkan Gittens saat melakoni tur pramusim usai Piala Dunia Klub 2025.

Gittens sendiri didatangkan guna mengisi pos winger kiri yang ditinggalkan Mykhailo Mudryk dan Jadon Sancho.

Mudryk tak bisa tampil bagi klub asal London Barat itu karena tengah disanksi akibat kasus doping.

Sementara Sancho sudah dipulangkan oleh Chelsea ke Manchester United usai masa peminjamannya berakhir.

(Banjarmasinpost.co.id/Bolasport.com)