BANGKAPOS.COM -- Sosok Dikha bocah viral yang lakukan tari pacu jalur Aura Farming.
Menariknya klub sepakbola terkenal Paris Saint Germain (PSG) dan AC Milan juga ikutan.
Video aura farming tampak sosok bocah yang menari anak Pacu Jalur di atas kayak bernama Rayyan Arkhan Dikha atau disapa Dikha.
Bocah berusia 11 tahun tersebut masih ingat membuka ponsel dan mendapati puluhan video tentang dirinya membanjiri layar.
Videonya sedang menari di atas haluan Jalur (perahu, red) lengkap dengan busana khas Melayu Kuansing di Sungai Batang Kuantan, Kabupaten Kuansing, Provinsi Riau dan gerak tari yang unik di tengah sorak sorai ribuan penonton, viral.
Dilansir dari TribunPekanbaru.com, Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kuansing mengklaim jumlah penonton mencapai 400.000 hingga 500.000 per hari.
Dikha masih tak menyangka bakal tenar dalam semalam di dunia maya karena tariannya itu.
Ia tak pernah diajari menari oleh pelatih profesional.
Namun wajahnya muncul di media sosial, laman berita, bahkan video kompilasi festival.
Dikha pun belum sepenuhnya paham jika tariannya itu membuat budaya Pacu Jalur Kuansing kini mendunia.
Tapi di balik ketenaran itu, ia tetap anak kampung biasa.
Tetap bermain dengan teman seusianya di Desa Pintu Gobang Kari, Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuansing, Riau.
Siswa SD kelas 5 pun belum menyadari jika tariannya itu menjadi simbol bahwa budaya tak pernah kecil.
Bahkan dari tepian Sungai Batang Kuantan, bisa menyapa dunia.
Dikha sudah dua tahun ini menjadi Anak Tari di tim Jalur Tuah Koghi Dubalang Ghajo dari desanya itu.
Di usianya yang masih belia, anak ke dua dari tiga bersaudara ini sudah mencintai Pacu Jalur.
Anak pasangan dari Jupriono (40) dan Rani Ridawati (35) ini pun telah tertanam bagaimana mencintai budaya dan melestarikan tradisi oleh ayahnya.
Ayah Dikha, Jupriono merupakan Anak Pacu Jalur sebagai Juru Kemudi dari tim Jalur desanya.
Sementara paman Dikha pun ikut dalam tim tersebut sebagai Timbo Ruang.
Mereka pun ada dalam video yang viral itu.
Ketika ditemui di rumahnya yang hanya berdinding batako di ujung desa tak jauh dari aliran sungai Kuantan, Dika didampingi oleh Rani dan seorang konten kreator Dzikri Maulana.
Sementara ayah Dikha sedang mengantar Jalur ke Kecamatan Pangean.
Dikha dengan polosnya mengaku dari kecil ia telah bercita-cita sebagai Anak Tari.
"Dari belum sekolah, harus jadi Anak Tari Pacu Jalur," jawab Dikha polos, dikutip dari Tribun Pontianak.
Meski akan tampil pada Pacu Rayon III Pangean pada 4 Juli 2025 besok, Dikha mengaku tidak memiliki persiapan khusus.
Dia hanya akan menampilkan tariannya yang viral itu dalam laga bersama Jalur Tuah Koghi Dubalang Ghajo.
Dikha pun mengaku hanya belajar otodidak dalam menjadi Anak Tari.
Belum sempat panjang lebar berbincang, ponsel dari tim Dikha pun berbunyi.
"Ada wawancara via zoom media nasional," ujar Dzikri Maulana yang rajin memposting konten-konten Dika di medsos dikutip dari TribunPontianak.co.id.
Kendati aktif posting konten Dikha di medsos, namun video yang menjadi viral bukanlah dari Dzikri.
Dikha yang polos masih terbata-bata menjawab pertanyaan dari tim salah satu media nasional.
Dzikri yang duduk di samping Dikha berusaha membantu menjawab pertanyaan dari tim media lewat zoom di laptop.
"Dia (Dikha) itu memang pendiam," kata Rani.
Rani pun mengaku tidak menyangka jika putra keduanya itu bakal viral padahal semua Jalur yang berjumlah 250 memiliki Anak Tari.
Awalnya ia diperlihatkan video seorang selebgram laki -laki, tampak dari Arab yang menirukan gerakan Dikha oleh pamannya.
"Saat itu saya berkata ke Dikha, siap-siap saja nanti viral. Tapi saya belum tahu jika yang membuat viral itu malah postingan dari akun TikTok klub bola," beber Rani.
(Bangkapos.com/TribunPontianak.co.id/TribunPekanbaru.com/Guruh Budi Wibowo)