TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Di balik lebatnya hutan lereng timur Gunung Merbabu, tersembunyi sebuah wisata alam mempesona, yakni Air Terjun Semuncar.
Meski belum terlalu dikenal luas, destinasi wisata ini digadang-gadang sebagai hidden gem di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Namun, untuk bisa menikmati keindahan alamnya, pengunjung harus siap menghadapi medan yang cukup ekstrem.
Asal-usul Air Terjun Semuncar
Air Terjun Semuncar terletak di Desa Candisari, Kecamatan Ampel, dan berjarak sekitar 2 kilometer dari titik parkir.
Meski terkesan dekat, waktu tempuh bisa memakan waktu 1 hingga 2 jam, tergantung kondisi fisik dan cuaca.
Hal ini karena jalur trekking sangat menantang: mulai dari hutan lebat, sungai berarus deras, jalur berbatu, hingga tanjakan nyaris vertikal yang mengharuskan bantuan tali.
Menariknya, tidak ada petunjuk jalan resmi menuju lokasi air terjun
Maka dari itu, kehadiran penduduk lokal sebagai pemandu sangat diperlukan.
Mereka biasanya membawa tali dan membantu wisatawan melintasi jalur yang sulit dan licin.
Air Terjun Tempuran
Sebelum mencapai Air Terjun Semuncar, pengunjung akan disambut oleh Air Terjun Tempuran, air terjun kecil setinggi sekitar 3 meter yang menawarkan panorama asri dan udara segar. Lokasi ini menjadi titik istirahat yang ideal sebelum melanjutkan petualangan.
Dari sini, perjalanan berlanjut menyusuri aliran sungai berbatu besar. Jalur berikutnya semakin ekstrem, bahkan beberapa titik mengharuskan pengunjung melawan arus sungai karena tidak ada jalan lain.
Trekking di kawasan ini menuntut kehati-hatian tinggi agar tidak terjadi kecelakaan.
Semua usaha dan peluh akan terbayar lunas begitu mencapai titik akhir perjalanan.
Di depan mata, berdiri gagah Air Terjun Semuncar setinggi lebih dari 100 meter, mengalir dari tebing batu cadas yang setengah melingkar dan ditumbuhi rerumputan hijau.
Air terjun ini seolah-olah memancar keluar dari tebing, yang menjadi alasan penamaan "Semuncar" – berasal dari kata memancar.
Walaupun debit airnya tidak terlalu deras, air yang jatuh dari ketinggian kerap berubah menjadi butiran halus yang terbawa angin, menyegarkan siapa saja yang berada di bawahnya.
Tebing tinggi yang menjulang ke langit menciptakan gradasi warna antara hijau, coklat batu, dan biru langit—lukisan alam yang sulit dilupakan.
Akses dari pusat Kota Boyolali: Kurang dari 1 jam perjalanan, melalui Jl. Senopati → Jl. Merdeka Timur → Jl. Pandanaran → Jl. Raya Boyolali – Semarang.
Perlengkapan wajib: Alas kaki anti-slip, baju ganti, dan stamina prima.
(*)