BATAM, TRIBUNBATAM.id - Tertunduk dan sesekali melirik keramaian, seperti inilah tingkah Erik Mario Sihotang, pegawai KSOP Batam yang terlibat penyelundupan liquid vape jaringan internasional lewat Pelabuhan Batam Centre.
Dalam kasus penyelundupan 3.205 pieces liquid vape dari Malaysia ke Batam, Erik diketahui berperan menggunakan seragam KSOP-nya, membawa koper berisi liquid vape keluar dari Pelabuhan Internasional Batam Centre tanpa pemeriksaan petugas.
Saat ungkap kasus di Mapolda Kepri, Erik hanya menunduk dan sesekali melirik siapa saja yang ada di hadapannya.
Erik ditangkap bersama lima orang yang terlibat dalam jaringan penyelundupan liquid vape etomidate dari Malaysia.
Dengan tangan yang sudah diborgol dan memakai masker, ia digandengkan dengan pelaku lainnya. Erik terus tertunduk.
Ia lebih sering melirik teman-temannya yang senasib dengan dirinya.
Informasi yang dikembangkan di lapangan, Erik sudah lama ditempatkan di Pelabuhan Internasional Batam Centre.
Ia juga pernah bertugas di Pelabuhan Domestik Sekupang dalam perjalanan tugasnya di KSOP Batam.
"Kalau tidak salah dia (Erik,red) sudah lama tugas di sana," kata orang KSOP yang tak mau namanya disebutkan.
Sumber menyebut, Erik diketahui pandai mengambil hati pimpinan. Ia dikenal rajin dan selalu sigap di segala urusan.
"Kadang yang bukan tugasnya pun di pelabuhan itu dikerjakan juga, makanya mungkin pimpinannya suka melihatnya," kata sumber.
Namun sumber juga menyayangkan tindakan rekannya tersebut. Menurutnya, sebagai orang lama di Pelabuhan Batam Centre seharusnya lebih dewasa.
"Di Pelabuhan Batam Centre itu ada juga pegawai baru, tapi kalau oknum itu memang sudah lama tugas di sana," kata sumber.
Informasi sementara yang didapat, Erik baru satu kali bantu meloloskan masuknya liquid vape asal Malaysia dari pemeriksaan petugas di Pelabuhan Batam Centre.
Peran Oknum KSOP Batam
Sebelumnya, Dirresnarkoba Polda Kepri Kombes Pol Anggoro Wicaksono menjelaskan keterlibatan EMS dalam kasus penyelundupan liquid vape di Pelabuhan Batam Centre.
Sebelum tiba di Pelabuhan Batam Centre, kurir dari Malaysia yakni ZD yang merupakan warga negara Singapura, berkomunikasi dengan EMS untuk mengambil koper hitam berisi liquid vape.
"Saat kapal yang ditumpangi ZD tiba pada Minggu (29/6/2025) di Pelabuhan Internasional Batam Centre, EMS mengambil koper dari pelabuhan dan membawa keluar pelabuhan," kata Anggoro, Jumat (4/7/2025).
Saat mengambil koper di pelabuhan, EMS juga menerima uang sebesar Rp20 juta dari ZD sebagai upah untuk meloloskan barang liquid vape tersebut dari pemeriksaan.
Selanjutnya, liquid vape tersebut diserahkan kepada JS sebagai kurir untuk mengantar ke Apartemen Citra Plaza Batam di Kecamatan Lubuk Baja. Dan EMS memberikan upah sebesar Rp5 juta kepada JS untuk mengantar barang tersebut ke apartemen.
Setelah Js berhasil membawa barang tersebut ke apartemen dan menyerahkan kepada ZD dan MF, JS kembali menemui EMS untuk menerima fee atas pekerjaan tersebut sebesar Rp2 juta.
"Jadi kurir ini mendapat upah dan fee sebesar Rp7 juta," kata Anggoro.
Enam Orang Ditangkap
Sebelumnya diberitakan, Ditresnarkoba Polda Kepri kembali bongkar jaringan penyelundupan liquid vape jarangan internasional Malaysia-Indonesia.
Enam orang tersangka ditangkap, satu di antaranya staf KSOP Batam.
Dalam kasus ini, polisi juga mengamankan barang bukti liquid vape sebanyak 3.205 biji liquid vape siap edar.
Kasus penyelundupan liquid vape ini dibongkar oleh Ditresnarkoba Polda Kepri pada Minggu (29/6/2025) di Apartemen Citra Plaza, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam, Provinsi Kepri.
Kapolda Kepri Irjen Pol Asep Safrudin mengatakan, pengungkapan kasus tersebut berkat kerja keras jajaran Ditresnarkoba Polda Kepri.
Asep juga mengungkapkan Polda Kepri tidak akan memberikan ruang terhadap peredaran narkotika jenis apapun di Kepri.
Sementara itu, Dirresnarkoba Polda Kepri Kombes Pol Anggoro Wicaksono mengatakan, kronologis pengungkapan kasus tersebut berawal dari informasi yang didapatkan dari masyarakat adanya penyelundupan liquid vape dari Malaysia tujuan Batam.
Informasi tersebut dikembangkan oleh Tim Ditresnarkoba dan menangkap salah satu pengguna liquid vape, yakni MSI di daerah Batam Centre dengan barang bukti tiga liquid vape.
Dari hasil pengembangan, diketahui MSI mendapatkan barang tersebut dari ADP. Tim Ditresnarkoba bergerak dan menangkap ADP di parkiran Apartemen Citra Plaza Batam.
Setelah menangkap ADP, polisi melakukan pengembangan. Dari hasil keterangan ADP, barang tersebut didapatkan dari ZD yang merupakan Warga Negara Singapura yang menginap di kamar 18 dan 12 lantai 18 tower Alexandria, Apartemen Citra Plaza Batam.
Saat dilakukan penangkapan, ZD diketahui sedang bersama MF yang juga warga negara Singapura di dalam apartemen tersebut.
Saat dilakukan penggeledahan badan, ditemukan 1 liquid vape yang disembunyikan di dalam celana dalam MF.
Polisi juga melakukan penggeledahan di dalam kamar 18 dan 12, ditemukan satu koper berisi cartridge liquid vape yang belakangan diketahui berjumlah 3.205 biji liquid vape.
Setelah menangkap ZD dan MF di kamar apartemen, polisi menelusuri asal usul barang tersebut.
Diketahui barang tersebut dibawa dari Malaysia menuju Batam lewat Pelabuhan Internasional Batam Centre.
Polisi melakukan pengembangan dan diketahui ada orang KSOP, yakni EMS yang membantu meloloskan barang tersebut keluar dari Pelabuhan Batam Centre.
Polisi melakukan penangkapan terhadap EMS. Selanjutnya dilakukan pengembangan dan polisi menangkap kurir barang tersebut dari pelabuhan menuju apartemen, sebelum diserahkan kepada ZD dan MF.
Kurir yang membawa barang tersebut dari pelabuhan menuju apartemen yakni Js.
Dari hasil pengembangan polisi, liquid vape tersebut dikendalikan oleh warga Malaysia yakni D yang saat ini masih dalam pengejaran polisi.
"Untuk liquid vape ini rencananya akan diedarkan di Kota Batam dan nantinya akan dibawa ke Pekanbaru," kata Anggoro.
Untuk harga per bijinya dijual sebesar Rp1,5 juta, sementara dari Malaysia sendiri harga barang tersebut dibeli sebesar Rp750 ribu per biji.
Untuk kandungan yang ada di dalam liquid vape yang diamankan, berupa obat penenang yang bisa membuat penggunanya fly dan happy.
"Liquid vape ini banyak digunakan di dalam tempat hiburan malam," kata Anggoro.
(Tribunbatam.id/Pertanian Sitanggang)