Artikel ini tentang apa yang dapat dilakukan sekolah untuk meningkatkan school well-being menurut Konu dan Rimpela. Semoga bermanfaat.

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com -Anne Konu dan Matti Rimpela adalah dua pakar yang sangat peduli dengan kesejahteraan di sekolah. Karena itulah keduanya begitu konsen terhadap konsep school well-being alias kesejahteraan sekolah.

Lalu apa yang dapat dilakukan sekolah untuk meningkatkan school well-being menurut Konu dan Rimpela?

Menurut Konu dan Rimpela (2002), salah satu langkah penting yang dapat dilakukan sekolah untuk meningkatkan school well-being adalah dengan meningkatkan kebijakan keamanan dan dukungan emosional bagi siswa.

Dalam model kesejahteraan sekolah (school well-being model) yang dikembangkan oleh Konu & Rimpelä, terdapat beberapa dimensi penting yang menjadi fokus peningkatan, di antaranya:

1. Keamanan fisik dan psikologis (Having)

Sekolah harus menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan, perundungan (bullying), maupun ancaman fisik lainnya. Kebijakan dan sistem pengawasan yang jelas dan konsisten terhadap perilaku negatif sangat penting.

2. Dukungan emosional (Loving)

Siswa membutuhkan rasa diterima, dihargai, dan didukung dalam hubungan mereka dengan guru, teman sebaya, dan staf sekolah. Guru harus mampu membangun hubungan yang hangat, empatik, dan terbuka dengan siswa.

Langkah konkret yang disarankan:

- Menyediakan layanan konseling psikologis di sekolah

- Melatih guru untuk menjadi mentor emosional

- Membentuk kebijakan anti-bullying yang kuat

- Menciptakan iklim kelas yang inklusif dan suportif

- Mengikutsertakan siswa dalam pengambilan keputusan (partisipatif)

Sebagai informasi, meningkatkan kebijakan keamanan dan dukungan emosional bagi siswa di sekolah sangatlah penting karena keduanya saling terkait dan memiliki dampak besar pada kesejahteraan, perkembangan, dan kinerja akademik siswa. Begini penjelasannya:

1. Pentingnya Kebijakan Keamanan

Sekolah harus menjadi tempat yang aman bagi siswa agar mereka bisa belajar dan berkembang tanpa rasa takut. Kebijakan keamanan yang kuat dapat:

- Menciptakan Lingkungan Belajar yang Aman. Siswa yang merasa aman dapat fokus pada pelajaran tanpa terganggu oleh kekhawatiran akan kekerasan, perundungan, atau ancaman lainnya. Ini sangat penting untuk kesehatan mental dan perkembangan akademik mereka.

- Mencegah Kekerasan dan Perundungan. Dengan protokol keamanan yang ketat, termasuk kebijakan anti-perundungan yang jelas dan penanganan insiden yang cepat, sekolah dapat mengurangi risiko kekerasan fisik, verbal, atau siber.

- Kesiapsiagaan Darurat. Kebijakan keamanan mencakup rencana tanggap darurat untuk bencana alam atau ancaman lainnya, memastikan sekolah siap melindungi nyawa dan meminimalkan kerugian.

- Meningkatkan Konsentrasi dan Kinerja Akademik. Ketika siswa merasa aman, mereka cenderung lebih mudah berkonsentrasi di kelas, yang pada gilirannya meningkatkan nilai dan prestasi akademik mereka.

- Meningkatkan Kehadiran dan Keterlibatan. Rasa aman mendorong siswa untuk datang ke sekolah dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar dan ekstrakurikuler.

2. Pentingnya Dukungan Emosional

Siswa tidak hanya membutuhkan pengetahuan akademis, tetapi juga dukungan emosional untuk menghadapi berbagai tantangan. Dukungan emosional yang memadai dapat:

- Meningkatkan Kesejahteraan Mental. Dukungan emosional membantu siswa mengatasi masalah emosional seperti kecemasan, depresi, dan stres akademik. Lingkungan yang mendukung dapat mengurangi tekanan dan kekhawatiran siswa.

- Mengembangkan Keterampilan Sosial dan Emosional. Siswa belajar mengenali dan mengelola emosi mereka, membangun hubungan yang sehat dengan teman sebaya dan guru, serta mengembangkan empati dan keterampilan komunikasi.

- Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kepercayaan Diri. Siswa yang merasa didukung cenderung lebih termotivasi untuk belajar, memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi, dan merasa dihargai. Ini membantu mereka mencapai tujuan akademis.

- Membentuk Ketahanan (Resiliensi). Dukungan emosional membantu siswa mengembangkan ketahanan untuk menghadapi kemunduran dan melihat kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang. Mereka belajar untuk mengatasi kesulitan dengan lebih baik.

- Menciptakan Iklim Sekolah yang Positif. Ketika guru dan staf sekolah menunjukkan empati, memberikan pujian, dan menjalin komunikasi terbuka, siswa merasa dihargai dan didengarkan, yang penting untuk membangun budaya sekolah yang positif dan inklusif.

Jadi, kebijakan keamanan dan dukungan emosional saling melengkapi untuk menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif. Sekolah yang aman secara fisik dan psikologis memungkinkan siswa untuk merasa nyaman, fokus, dan terlibat dalam proses belajar.

Sementara itu, dukungan emosional yang kuat memastikan bahwa siswa memiliki fondasi mental yang sehat untuk menghadapi tekanan akademik dan sosial, serta mengembangkan potensi penuh mereka. Kedua aspek ini sangat penting untuk pertumbuhan holistik siswa, baik dalam hal akademik maupun pribadi.

Baca Lebih Lanjut
Menurut Rimpela, Kebijakan Apa yang Dapat Diambil oleh Sekolah untuk Mempromosikan School Well-being yang Efektir di Kalangan Siswa?
Moh. Habib Asyhad
Liburan Sekolah ke Bali? Aston Kuta Siapkan Diskon dan Momen Hangat untuk Keluarga
Ida Ayu Suryantini Putri
5 Rekomendasi Makanan untuk Menurunkan Risiko Kanker Menurut Dokter
Mia Della Vita
Link Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2025 dan Cara Daftarnya
Detik
Pantas ada yang Janggal, Uang Rp 481 Juta Milik Perusahaan Digelapkan Karyawan Sendiri untuk Pribadi
Torik Aqua
MBG Tetap Disuplai di Libur Sekolah, Siswa Dapat Makanan Siap Santap-Kemasan
Detik
SMPN 2 Purwokerto Bagikan Amplop kepada Siswa yang Lolos SPMB, Bukti Diterima dan Kebanggaan
Rival al manaf
Apa Itu Heat Dome, Panas Membara yang 'Memanggang' Amerika
Detik
3 Rekomendasi Minuman untuk Menurunkan Risiko Kanker Menurut Dokter
Mia Della Vita
Dokter Harvard Ungkap 5 Minuman Terbaik untuk Kesehatan Liver, Apa Saja?
Detik