TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Di balik deru mesin dan asap ban yang mengepul di Sirkuit Mijen, berdiri sebuah komunitas otomotif yang tumbuh dari hobi bernama Semarang Sideways.

Komunitas mobil drift ini resmi berdiri pada 16 November 2022 dan kini telah memiliki 15 anggota aktif, yang seluruhnya berbagi kecintaan terhadap olahraga ekstrem drifting.

Komunitas Semarang Sideways ini didirikan oleh Rio Rivaldo, seorang drifter yang awalnya berlatih sendirian di Sirkuit Mijen.

"Berawalnya dari saya latihan sendiri di sirkuit Mijen dan ada beberapa temen yang akhirnya tertarik dengan drifting dan masing-masing  punya mobil untuk main," kata Rio, yang kini juga menjadi pelatih bagi anggota komunitas, Kamis (3/7/2025).

Sekedar informasi, drifting berbeda dengan slalom karena tidak mengejar waktu, menekankan gaya mengemudi yang atraktif dan teknis.

Mobil yang digunakan pun harus berpenggerak roda belakang (rear-wheel drive), karena hanya jenis ini yang memungkinkan teknik drifting dilakukan dengan baik.

Rio mengatakan, dalam satu bulan, Sideways bisa menggelar latihan dua kali, biasanya di hari kerja, dan semua informasi kegiatan diumumkan melalui akun Instagram mereka, @semarangsideways.

Tak hanya sibuk melatih teknik, komunitas ini juga aktif dalam kegiatan edukatif.

Salah satunya adalah program drifting goes to school, seperti yang dilakukan di SMK Negeri 11 Semarang belum lama ini.

"Kami ingin memperkenalkan drifting sebagai bagian dari dunia olahraga otomotif, khususnya ke anak-anak muda yang sekarang memang mulai mendominasi olahraga ini," jelas Rio.

Pada bulan Ramadan, mereka juga menggelar acara bertajuk bukber drift, yang memadukan latihan dan buka puasa bersama.

Selain itu, komunitas ini juga sempat terpilih sebagai "Local Hero" dalam Putaran 4 Indonesian Drift Series.

"Tahun lalu kita juga jadi “local hero” semarang di putaran 4 Indonesian Drift Series," pungkasnya.

Salah satu anggotanya, Elsa Elningtyas mengaku antusias dan tidak menyangka betapa kompleksnya dunia drifting.

“Waktu udah diajarin baru tahu kalau drifting itu tricky banget. Yang dicari bukan cuma kecepatan, tapi gimana kita bisa menyesuaikan momentum dan nyelesaiin ‘soal’ di belakang setir,” kata Elsa.

Elsa menambahkan bahwa saat drifting di sirkuit, pendampingan masih diperlukan, namun untuk lintasan yang hanya menggunakan cone atau ban sebagai halangan, ia sudah cukup nyaman latihan sendiri.

Secara pribadi, Elsa mengaku punya keinginan tampil di kategori Women Drift Challenge di ajang Indonesian Drift Series.

Salah satu drifter perempuan yang menjadi inspirasinya yakni Anindita Hidayat yang berhasil menemukan bakat terpendamnya sebagai drifter, meski awalnya dikenal sebagai seorang influencer. (arl)

Baca Lebih Lanjut
Bahagia Azis Komunitas Difabel Mandiri Semarang, Terima Alat Produksi Briket Program BNI Berbagi
Deni setiawan
Ini Alasan Para Pemain Mau Bergabung Dengan Latihan PSIS Semarang
Rival al manaf
Qatar Mau Jadi Tuan Rumah Piala Dunia Antarklub 2029
Detik
Utang Stadion Jatidiri Belum Lunas, PSIS Semarang Siap Umumkan Pelatih Baru dan Pindah Home Base?
Raka f pujangga
Turut Berduka Cita, Seniman Senior Semarang Mas Ton Lingkar Tutup Usia
Muslimah
Selasa Malam Jadi Spesial di Sampangan, Pasar Tiban Menoreh: Geliatkan Ekonomi Lokal Seminggu Sekali
Catur waskito Edy
Jadwal Penampilan Sirkus Holiday Super Show di The Park Mall Semarang saat Libur Sekolah
Rival al manaf
Pengakuan Rizky Darmawan Masih Bertahan Bersama PSIS: Sudah Nyaman Tinggal di Semarang
Deni setiawan
Store Experience Pertama Kilap Premium Hadir di Malang, Usung Konsep Skincare Kendaraan Ramah Lingkungan
Timesindonesia
Teaser Misterius Unggahan PSIS Semarang Hari Ini, Pelatih Anyar Tim Mahesa Jenar Siap Diumumkan?
Deni setiawan