TRIBUNCIREBON.COM - Setelah satu dekade berkiprah sebagai salah satu pebulutangkis papan atas Indonesia, Kevin Sanjaya akhirnya memilih untuk menutup lembaran kariernya dari dunia olahraga profesional.
Keputusan yang ia ambil pada awal tahun 2024 ini menjadi titik balik besar dalam hidupnya.
Setelah pensiun, kini Kevin Sanjaya mengambil langkah berani dengan menapaki dunia baru, bisnis dan manajemen.
Setelah satu dekade berkiprah sebagai salah satu pebulutangkis papan atas Indonesia, Kevin Sanjaya akhirnya memilih untuk menutup lembaran kariernya dari dunia olahraga profesional.
Keputusan yang ia ambil pada awal tahun 2024 ini menjadi titik balik besar dalam hidupnya.
Setelah pensiun, kini Kevin Sanjaya mengambil langkah berani dengan menapaki dunia baru, bisnis dan manajemen.
Penunjukan ini diumumkan secara resmi melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Rabu, 23 Juni 2025.
Keputusan ini tentu menarik perhatian publik. Pasalnya, MNC Group sendiri merupakan perusahaan besar milik Hary Tanoesoedibjo yang tak lain adalah ayah mertua Kevin.
Langkah Kevin menapaki dunia korporasi cukup menarik perhatian publik, terutama karena latar belakangnya yang selama ini dikenal sebagai atlet.
Seiring dengan jabatan barunya, masyarakat pun menyoroti latar pendidikan pria kelahiran 2 Agustus 1995 itu.
Informasi mengenai riwayat akademik Kevin memang tidak terlalu banyak tersedia di ruang publik.
Namun, kisah masa kecilnya cukup memberi gambaran tentang bagaimana dedikasi dan kerja keras telah menjadi bagian dari hidupnya sejak dini.
Kevin Sanjaya lahir dan besar di Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur. Ia mengenyam pendidikan dasar di sekolah yang tak jauh dari rumahnya.
Sejak kecil, suami Valencia Tanoesoedibjo sudah menunjukkan minat besar pada bulu tangkis. Setelah pulang sekolah, ia tak langsung bermain seperti anak-anak lain, melainkan pergi ke lapangan untuk berlatih.
Bakatnya pun mulai terlihat ketika ia berhasil menjuarai berbagai turnamen lokal, baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten.
Orang tuanya pun mendukung penuh semangat Kevin. Pada tahun 2007, saat usianya baru menginjak 12 tahun, Kevin mendapat kesempatan emas bergabung dengan PB Djarum Kudus, salah satu klub bulu tangkis terbaik di Indonesia.
Di sana, hari-harinya diisi dengan latihan bulu tangkis. Seperti kebanyakan atlet, pendidikan akademik Kevin berlangsung seiring dengan kegiatan pelatihan di klub tersebut.
Awalnya Kevin bermain di sektor tunggal, namun setelah mendapat arahan dari pelatih, ia beralih ke nomor ganda. Pilihan tersebut terbukti tepat.
Kariernya menanjak pesat, hingga akhirnya ia dipanggil bergabung ke Pelatnas PBSI pada tahun 2014.
Sejak saat itu, namanya mulai mencuat di kancah nasional dan internasional. Bersama pasangannya di sektor ganda, Kevin berhasil menorehkan berbagai prestasi bergengsi dan menjadi ikon bulu tangkis Indonesia.
Namun, setelah sepuluh tahun mengabdi di Pelatnas dan membawa nama Indonesia di berbagai turnamen dunia, Kevin memutuskan untuk mengakhiri kariernya sebagai atlet pada awal 2024.
Keputusan ini tentu bukan hal yang mudah, namun tampaknya Kevin telah mempersiapkan diri untuk menapaki babak baru dalam hidupnya.
Kini, dengan jabatan sebagai direktur di perusahaan besar, Kevin Sanjaya mengemban tanggung jawab besar di perusahaan barunya.