TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA – Harga emas di sejumlah toko perhiasan di Martapura, OKU Timur, terus merangkak naik.

Di toko emas yang berada di Pasar Martapura, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur harga satu suku emas kini menyentuh angka Rp 10.000.000.

Kenaikan ini memicu lonjakan penjualan emas oleh warga, yang lebih memilih menjual daripada membeli.

Toko Emas Sinar Baru, salah satu toko emas terkemuka di Martapura, mencatat harga perhiasan emas bervariasi tergantung jenisnya.

Untuk kalung dan gelang, harga satu suku dipatok Rp 9.800.000, sedangkan cincin mencapai Rp 10.000.000 per suku.

Selain emas dalam satuan suku, toko ini juga melayani penjualan emas graman.

Harga emas per gram untuk kalung dan gelang dibanderol Rp 700.000.

Seorang pegawai Toko Sinar Baru mengungkapkan bahwa saat ini lebih banyak warga yang menjual emas dibandingkan yang membeli.

"Mayoritas masyarakat yang datang justru menjual emasnya, bukan membeli. Biasanya untuk kebutuhan mendesak, seperti biaya anak masuk sekolah," ujarnya, Kamis (03/07/2025).

Ia juga menyampaikan, bahwa perbedaan harga emas di tiap daerah dipengaruhi oleh nilai pasar lokal dan daya beli masyarakat.

"Harga di Belitang bisa lebih murah sedikit dari Martapura dan di Baturaja lebih mahal karena permintaannya berbeda," bebernya.

Fenomena meningkatnya penjualan emas jelang tahun ajaran baru ini menjadi pemandangan yang umum, terutama di kalangan masyarakat ekonomi menengah ke bawah.

Emas menjadi aset yang mudah dicairkan dalam waktu singkat untuk memenuhi kebutuhan penting.

Namun, harga emas di setiap wilayah bisa berbeda. Ratno, warga Belitang, menyebutkan bahwa harga satu suku emas di wilayahnya berada di kisaran Rp 9.800.000.

"Di Belitang, harga tergantung juga pada jenis dan kualitas emas, tapi rata-rata ya sekitar Rp 9,8 juta per suku," jelasnya.

Lanjut kata dia, dengan harga emas yang terus bergerak naik ini banyak tetangganya yang menjual emas karena kebutuhan ekonomi.

“Banyak tetangga saya yang jual emas buat bayar uang pangkal sekolah atau beli perlengkapan anak,” tuturnya.

Menurut pelaku usaha emas, perbedaan harga antar daerah disebabkan oleh beberapa faktor seperti nilai pasar lokal, biaya operasional toko, serta daya beli masyarakat di wilayah tersebut.

Kenaikan harga emas ini juga dipengaruhi oleh fluktuasi harga emas dunia serta nilai tukar rupiah.

 Dalam situasi ekonomi yang tidak menentu, emas masih menjadi salah satu instrumen investasi dan tabungan yang paling diminati masyarakat.

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com