TRIBUNNEWS.COM - Inilah perbandingan nilai pasar alias market value antara Mauro Zijlstra dengan Ole Romeny.
Mauro Zijlstra dipastikan menjadi salah satu pemain naturalisasi terbaru yang akan memperkuat Timnas Indonesia.
Penyerang muda berdarah Belanda ini akan menjadi bagian dari skuad Garuda dalam menghadapi ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang akan berlangsung pada Oktober 2025 mendatang.
Kehadiran Zijlstra tentu menambah kedalaman dan variasi di lini depan Timnas.
Menariknya, kemunculan Zijlstra juga memunculkan perbandingan dengan Ole Romeny, striker lain yang lebih dulu dinaturalisasi dan mulai masuk ke dalam proyeksi Garuda.
Salah satu aspek yang menjadi sorotan adalah nilai pasar (market value) dari kedua pemain tersebut.
Lantas siapakah yang lebih mahal antara Mauro Zijlstra dan Ole Romeny?
Perbandingan Nilai Pasar Mauro Zijlstra dan Ole Romeny
Menurut data Transfermarkt, Zijlstra dan Ole Romeny
Meski baru berusia 20 tahun, penampilan Mauro Zijlstra tak bisa dianggap remeh.
Karier junior Zijlstra dimulai di akademi AZ Alkmaar, kemudian ia pindah ke AFC Amsterdam dan melanjutkan perkembangan di NEC Nijmegen U21.
Pada tahun 2024, ia direkrut oleh FC Volendam U21, tim muda dari klub yang kini bermain di Eerste Divisie, kasta kedua Liga Belanda.
Di FC Volendam U21, Zijlstra tampil moncer dengan mencetak 17 Gol dan 4 Assist.
Performa konsisten tersebut membuatnya berhasil menembus skuad utama Volendam, dan mencatat debut profesional di ajang KNVB Beker pada Desember 2024.
Meski memiliki performa yang cukup impresif, Mauro Zijlstra memiliki nilai pasar yang cukup rendah.
Menurut data dari Transfermarkt, nilai pasar Mauro Zijlstra saat ini berada di angka sekitar Rp 1,3 miliar.
Angka tersebut masih jauh di bawah striker di Timnas Indonesia, Ole Romeny, yang memiliki market value sebesar Rp 20,86 miliar.
Perbedaan nilai pasar yang cukup mencolok ini tergolong wajar, mengingat Ole Romeny memiliki jam terbang dan pengalaman bermain yang jauh lebih banyak dibandingkan Zijlstra. Romeny juga telah mencatatkan 3 gol untuk Timnas Indonesia sejauh ini.
Dalam perjalanan kariernya, Romeny sudah membela sejumlah klub ternama di Belanda dan Inggris seperti: NEC Nijmegen, FC Emmen, Willem II Tilburg, FC Utrecht, dan kini Oxford United di League One, Inggris.
Sementara itu, Mauro Zijlstra baru memulai karier profesionalnya pada tahun 2025 bersama FC Volendam, setelah promosi dari tim akademi.
Meski baru di level senior, Zijlstra memiliki potensi besar, terlebih dengan postur ideal (188 cm) dan gaya main sebagai target man.
Dengan kombinasi dua striker berbeda karakter ini, Timnas Indonesia memiliki kedalaman skuad yang lebih kaya, terutama jelang ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
(Ali)