SURYA.co.id - Tabiat asli ESN (21), mahasiswi yang ditemukan meninggal dunia dalam kamar apartemen wilayah Kedung Baruk, Surabaya, Senin (30/6/2025), akhirnya terungkap.
Hal ini terungkap setelah polisi meminta keterangan Ibu, ayah dan teman ESN.
ESN di mata keluarga dikenal sebagai sosok yang pendiam.
Meski demikian, ESN memiliki cita-cita besar yakni kuliah di luar negeri.
Sebelum meninggal, korban pernah mengutarakan keinginannya kuliah di luar negeri kepada ibunya.
"Cuma ibunya masih menjanjikan, menunggu uangnya terkumpul," ujar Kapolsek Rungkut, AKP Agus Santoso, Rabu (2/7/2025).
Selain itu, sebuah surat tulisan tangan juga ditemukan polisi di kamar ESN.
Surat tersebut, kini sedang diteliti oleh Tim Inafis Polrestabes Surabaya.
"Inti tulisannya, korban minta maaf ke semuanya," kata Agus.
Soal surat tulisan tangan yang ditemukan ini, polisi menduga itu adalah surat wasiat.
Namun, pihaknya belum bisa memastikan apakah tulisan tersebut ditulis sendiri oleh ESN.
Kini, pnyidik masih mencocokan tulisan di surat itu dengan tulisan di buku-buku milik korban.
Selain itu, polisi juga menjadikan handphone milik ESN sebagai bahan penyelidikan.
Polisi berharap, dari barang-barang korban yang diteliti dapat mengungkap detik-detik ESN meninggal dunia.
"Handphone itu kan dikunci, ibunya juga tidak mengetahui sandinya.
Awal Mula Penemuan Jasad
Penemuan itu, berawal dari laporan yang diterima pada Senin menjelang maghrib, bahwa ada jenazah dalam sebuah kamar di lantai 18.
Saat polisi tiba di lokasi, ESN ditemukan dengan posisi keadaan terlentang.
Badan korban sudah tertutup kain. Kepala korban menghadap dapur.
Polisi kemudian segera melakukan olah TKP.
ESN sehari-hari di apartemen itu tinggal bersama ibunya, Linda.
Kamar dengan luasan sekitar 5x3 meter persegi itu terdapat dua kamar, dapur dan ruang tamu yang serba minimalis.
Posisi kamar korban terletak di dekat pintu depan, sedangkan kamar ibunya berada di belakang.
Linda mengungkapkan kepada polisi, bahwa pada pagi hari sebelum kejadian, sekitar pukul 07.30, ia berpamitan kepada putrinya berangkat bekerja.
Pagi itu, disebutnya, tidak ada gelagat aneh dari anaknya.
Seperti biasa, Linda mengunci kamar dari luar dengan kunci yang dibawanya.
Namun, ketika Linda pulang sekitar pukul 17.00 bersama temannya, Robyc, ia menemukan ESN dalam kondisi terbujur kaku.
"Kami periksa di mulut korban ada busa, tapi sudah cenderung kering. Kemudian juga luka lebam di tubuh bagian belakang, dengan posisi korban terlentang tangan ke atas kepala, dugaan luka lebam akibat benturan terpeleset," ujar AKP Agus.
Agus mengaku belum bisa menyimpulkan penyebab meninggalnya korban. Pihaknya masih menunggu hasil visum dari ahli forensik Polda Jatim keluar, sebab malam itu keluarga korban menolak jenazah dilakukan autopsi.