TRIBUNJAKARTA.COM - Viral seorang warga Timaha Pulo di Desa Babelan Kota, Kabupaten Bekasi tak terima dengan kedatangan petugas Satpol PP.
Dalam video yang beredar di media sosial, warga itu menolak kehadiran petugas yang ingin menyosialisasikan peringatan pembongkaran bangunan liar di sekitar lokasi tempat dia tinggal.
Ia sempat beradu mulut dengan sejumlah petugas Satpol PP terkait sertifikat kepemilikan bangunan liar itu.
Akan tetapi, pria itu tak mampu membuktikan bahwa memiliki sertifikat.
Sampai akhirnya, warga itu menyudahi perdebatan dengan merobek berkali-kali surat peringatan pertama (SP 1) yang diberikan oleh petugas.
Setelah dirobek, kertas SP 1 itu dibuang di hadapan petugas Satpol PP.
"Berarti bapak enggak bisa membuktikan sertifikatnya ya pak," kata petugas sembari meninggalkan pria itu yang masih mengomel.
Dikonfirmasi secara terpisah, Satpol PP bagian Pranata Trantibum, Melisa Dwi Wahyuni, mengatakan peristiwa viral itu terjadi pada Rabu (2/7/2025).
Saat itu, petugas Satpol PP Kabupaten Bekasi tengah menindaklanjuti himbauan beberapa bulan yang lalu terkait penertiban bangunan liar terhadap warga di Timaha Pulo, Desa Babelan.
"Kejadian tersebut terjadi saat kami memberikan Surat SP 1 kepada pemilik bangunan. Saat kami kasih surat orang tersebut mengaku bangunan itu punya sertifikat atau SHM," katanya saat dihubungi TribunJakarta.
Namun, ketika petugas meminta bukti fisik surat tersebut, sang pemilik bangunan tak mampu menunjukkannya.
"Orang tersebut berkelit dengan bilang bahwa bangunan yang dia tempati adalah rumah majikannya,"lanjutnya.
Melisa kemudian menanyakan keberadaan majikan dari bangunan liar itu.
Namun, lagi-lagi, pria itu tak mampu menjawab dan justru emosinya meledak.
"Orang tersebut malah emosi dengan berkelit ke sana kemari omongannya. Kami sudah menanyakan kenapa tidak menunjukkan bukti pada saat kami pendataan beberapa bulan yang lalu kalau memang bangunan ini mempunyai surat yang sah," jelasnya.
Bukannya memberikan jawaban yang jelas, warga itu seakan memancing emosi petugas dengan berbicara bernada tinggi.
Selanjutnya, pria itu merobek-robek SP 1 yang diberikan Melisa.
"Sampai akhirnya merobek surat peringatan 1 yang kami berikan. Lalu kami tinggal pergi orang itu untuk mengecek bangunan berikutnya," kata Melisa.