Angka pengangguran di Indonesia mencapai 7,28 juta orang menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2025. Angka ini berasal dari berbagai lulusan mulai dari tingkat SD, SMA, hingga lulusan kampus.
Berdasarkan data BPS, yang dimaksud pengangguran atau tingkat pengangguran terbuka (TPT) merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja dan menggambarkan kurang termanfaatkannya pasokan tenaga kerja.
"Tidak semua terserap di pasar kerja sehingga terdapat jumlah orang yang menganggur sebanyak 7,28 juta orang," kata Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti pada Senin (5/5/2025) lalu.
Banyaknya pengangguran di Indonesia tengah menjadi sorotan bagi Kementerian Ketenagakerjaan.
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengatakan, pengangguran menjadi salah satu pekerjaan rumah (PR) besar bagi Indonesia.
"Saya tetap melihat bahwa solusi pengangguran itu kita harus melihatnya dua sisi. Yaitu adalah supply dan demand," ucapnya, dalam Seminar Nasional Kajian Tengah Tahun INDEF 2025 di Aryaduta Hotel Menteng, Jakarta, Rabu (2/7/2025), dikutip dari detikFinance.
Pada kesempatan ini, Yassierli juga memaparkan data tentang angka pengangguran pada tiap jenjang lulusan. Mulai dari lulusan SD hingga tingkat universitas.
Lantas lulusan mana yang paling banyak menganggur?
- Lulusan SD dan SMP: 2,42 juta orang
- Lulusan SMA: 2,04 juta orang
- Lulusan SMK: 1,63 juta orang
- Lulusan universitas: 1,01 juta orang
- Lulusan diploma: 177,39 ribu orang
Sementara itu, data berbeda ditunjukkan dalam laporan BPS per Februari 2025. Menurut BPS, angka pengangguran tertinggi ada pada lulusan SMK dengan 8 persen, disusul lulusan universitas, dan diploma.
Berikut persentase pengangguran tertinggi berdasarkan data BPS.
1. Lulusan SMK: 8,00 persen
2. Lulusan SMA: 6,35 persen
3. Lulusan D4, S1, S2, S3: 6,23 persen
4. Lulusan D1, D2, D3: 4,84 persen
5. Lulusan SMP: 4,35 persen
6. Lulusan SD ke Bawah: 2,32 persen
2. Lulusan SMA: 6,35 persen
3. Lulusan D4, S1, S2, S3: 6,23 persen
4. Lulusan D1, D2, D3: 4,84 persen
5. Lulusan SMP: 4,35 persen
6. Lulusan SD ke Bawah: 2,32 persen